Bank Sentral Borong Emas, Harga Emas Hari Ini Mulai Menjauh dari Rekor Terendah

Senin, 11 November 2019 | 18:27 WIB
Bank Sentral Borong Emas, Harga Emas Hari Ini Mulai Menjauh dari Rekor Terendah
[ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan emas batangan untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (16/4/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini (11/11) mencoba bangkit dari level terendah dalam tiga bulan terakhir, dengan dorongan dari kekhawatiran atas ekonomi global, ketidakpastian Amerika Serikat dan Cina mencapai kesepakatan perdagangan, dan peningkatan kekerasan di Hong Kong.

Mengacu Blommberg pukul 18.15 WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,42% menjadi US$ 1.465,08 per ons troi. Sementara emas berjangka AS naik 0,23% ke level US$ 1.466,30 per ons troi.

Baca Juga: Harga emas naik 0,39% di angka US$ 1.464,66 ons troi

"Harga emas cukup rendah sekarang dan investor mengambil kesempatan ini untuk ambil posisi di logam safe-haven karena masih ada sisi positifnya, mengingat kekhawatiran atas perang perdagangan dan ekonomi global," kata Brian Lan dari GoldSilver Central.

"Pembelian emas oleh bank sentral terutama di China juga mendorong harga emas," imbuh Lan kepada Reuters, Senin (11/11).

Baca Juga: Harga emas naik 0,28% di angka US$ 1.463,09 ons troi

Investor juga mencermati kekerasan yang memburuk dalam aksi protes antipemerintah di Hong Kong. Polisi menembak dan melukai seorang pengunjuk rasa pada Senin dalam demo lanjutan yang sudah berlangsung selama 24 minggu berturut-turut.

"Harga emas akan melalui sebuah technical bounce, kembali dari posisi terendah baru-baru ini, dan ketegangan geopolitik di Hong Kong memberikan dorongan lebih lanjut," kata Hareesh V, Head of Commodity Research Geojit Financial Services, kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas murah, investor mulai kembali memburu si kuning

Di bidang perdagangan, Presiden AS Donald Trump, Sabtu (9/11), mengatakan, pembicaraan dengan China berjalan dengan "sangat baik". Tetapi, Washington hanya akan membuat kesepakatan dengan Beijing jika itu adalah yang tepat untuk AS.

Sebelumnya, China menyatakan, Washington dan Beijing telah sepakat untuk menurunkan tarif impor sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan perdagangan. Tetapi, Trump kemudian membantah perjanjian tersebut.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 1.000, Senin (11/11) ini

Yang terang, sengketa perdagangan antara AS dan China telah mengguncang pasar keuangan dunia dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Sehingga, mendorong harga emas naik hingga 14% sepanjang tahun ini.

Bursa saham Asia merosot hari ini akibat ketidakpastian, apakah AS dan China bisa mengakhiri perang dagang yang sudah merusak perdagangan mereka.

Baca Juga: Emas naik tipis awal pekan ini, berikut sentimen penggeraknya

Menurut Lan, jika dua ekonomi terbesar di dunia tersebut gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang mereka, itu bisa mendorong harga emas ke level US$ 1.500 per ons troi.

Mengipasi kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, Indeks Harga Produsen China (PPI), sebagian dipandang sebagai panduan untuk tren profitabilitas perusahaan, turun 1,6% pada Oktober 2019 dari periode sama 2018. Ini penurunan tertajam sejak Juli 2016 dan melampaui ekspektasi analis untuk kontraksi 1,5%.

Baca Juga: Laba 8,22% dari emas Antam, jika Anda beli persis setahun lalu

"Dukungan teknikal emas berikutnya adalah pada US$ 1.450, setelah grafik terbuka lebar hingga US$ 1.400," kata Analis OANDA Jeffrey Halley dalam sebuah catatan.

Bagikan

Berita Terbaru

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:04 WIB

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium

Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) fokus melakukan ekspansi gerai baru

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:01 WIB

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa

Rebalancing beberapa indeks, seperti IDX30 dan IDX80 ini akan berlaku mulai 2 Mei 2025 hingga 31 Juli 2025 mendatang.

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri
| Sabtu, 26 April 2025 | 09:00 WIB

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri

Menyusuri kisah Edward Tirtanata membangun Kopi Kenangan hingga berhasil memiliki 1.000 gerai saat ini.

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:31 WIB

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (26 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,88% jika menjual hari ini.

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:25 WIB

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop

Pada kuartal I-2025, Cinema XXI membuka empat lokasi bioskop baru dengan tambahan 15 layar.​di sejumlah wilayah.

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia
| Sabtu, 26 April 2025 | 07:03 WIB

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia

Di tengah tren penguatan IHSG, dana asing masih keluar dari pasar saham, kendati nilainya tak sebesar pekan sebelumnya.

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan

Rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.829 per Jumat (25/4), menguat 0,26% dari hari sebelumnya.

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan

Prodia lewat anak usaha Prodia Diagnostic Line mulai mengoperasikan pabrik reagen baru untuk antisipasi permintaan medical check up. 

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:10 WIB

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah untuk menarik minat investasi mitas seperti nilai keekonomian, iklim investasi serta politik.

Sepertiga ke Jamban
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:07 WIB

Sepertiga ke Jamban

Ingat, kelak, tak ada bukti kesuksesan program makan bergizi gratis (MBG) kecuali anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas.

INDEKS BERITA

Terpopuler