Beban Berat Korporasi

Kamis, 19 Juni 2025 | 07:04 WIB
Beban Berat Korporasi
[ILUSTRASI. TAJUK - Ahmad Febrian]
Ahmad Febrian | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mulai beroperasi sebagai lembaga dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) Indonesia. Tahun ini, Danantara menargetkan investasi sebesar US$ 5 miliar atau Rp 81,45 triliun.  

Tahap awal ada beberapa korporasi yang akan mendapat kucuran dana dari Danantara. Seperti  suntikan ke perusahaan petrokimia milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) hingga US$ 800 juta atau  Rp 13 triliun. 

Sejumlah emiten juga berpeluang dapat investasi dari Danantara.  Seperti PT Aneka Tambang (Tbk), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). 

Kabar dari Danantara ini dalam jangka pendek membawa angin segar dan memberikan dampak positif. Selain itu mendorong likuiditas dan minat investor ke saham em.

Namun, sentimen ini bersifat sementara jika tidak didukung fundamental kuat dari emiten yang mendapat suntikan pendanaan.

Sementara fundamental emiten tersebut masih tergantung kondisi makro. Dan kondisi makro Indonesia tampak suram. 

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,65%  pada 2025. Senada, Bank Dunia merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5% menjadi 4,7% pada 2025.

Berbagai perkiraan itu lebih lambat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama 10 tahun terakhir cenderung stabil di kisaran 5%, kecuali saat pandemi Covid-19.

Bahkan Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,6%-5,4% pada 2025. Lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di 4,7%-5,5%.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 yang hanya tumbuh 4,87%.

Lesunya ekonomi juga tampak dari penyaluran kredit perbankan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbaru, penyaluran kredit perbankan tumbuh 8,88% yoy di April 2025 menjadi Rp 7.960,94 triliun. Turun dibanding Maret 2025 yang tumbuh 9,16%.

Di sisi lain, jumlah kelas menengah di Indonesia melorot, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada penurunan dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024.

Berbagai faktor negatif itu menjadi tantangan bagi korporasi di Indonesia. Terlebih bagi perusahaan yang tidak mendapatkan dana dari Danantara.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Sama-Sama Dimiliki Happy Hapsoro, Saham PADI Bakal Mengikuti Jejak MINA dan BUVA?
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 14:39 WIB

Sama-Sama Dimiliki Happy Hapsoro, Saham PADI Bakal Mengikuti Jejak MINA dan BUVA?

Tiga emiten milik Happy Hapsoro; BUVA, MINA, dan PADI sama-sama menggadang penambahan modal lewat rights issue.

Terseret Dugaan Korupsi Kuota Haji, Bisnis Fuad Mansyur dari Maktour sampai MKTR
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 12:32 WIB

Terseret Dugaan Korupsi Kuota Haji, Bisnis Fuad Mansyur dari Maktour sampai MKTR

Pemilik Maktour Fuad Hasan Mansyur jadi satu diantara 3 orang yang dicekal ke luar negeri oleh KPK. Siapa Fuad Hasan Mansyur? Ini sulur bisnisnya

Jalan Panjang Menuju Pemulihan Aset Negara
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:51 WIB

Jalan Panjang Menuju Pemulihan Aset Negara

Sistem pemidanaan konvensional di Indonesia sering kali kalah cepat dibanding kelihaian pelaku kejahatan.

Korupsi Ibadah Suci
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:41 WIB

Korupsi Ibadah Suci

Fenomena ini menunjukkan betapa proyek haji dari tahun ke tahun rentan dikorupsi, bahkan melibatkan pucuk tertinggi di Kementerian Agama.

Profit 25,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Agustus 2025)
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:10 WIB

Profit 25,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang 14 Agustus 2025 naik Rp 16.000 per gram.

Persaingan Bisnis Laptop Kian Ketat
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Persaingan Bisnis Laptop Kian Ketat

Sebagai pemain baru di segmen laptop ini, Polytron menargetkan 3% pangsa pasar dalam dua tahun ke depan.

Pebisnis Sebut Izin Impor Daging Sapi Masih Sulit
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:52 WIB

Pebisnis Sebut Izin Impor Daging Sapi Masih Sulit

Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan kepada jajarannya agar menghilangkan hambatan kuota impor, termasuk daging.

Pemerintah Menetapkan 40 Bandara Internasional
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Pemerintah Menetapkan 40 Bandara Internasional

Khusus Bandara Halim Perdanakusuma, penerbangan luar negeri hanya diperuntukkan bagi angkutan udara niaga tidak berjadwal

Tanggul Raksasa  Jakarta-Demak
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Tanggul Raksasa Jakarta-Demak

Setelah pembangunan giant sea wall dari Jakarta-Demak terhubung, selanjutnya bakal dilakukan pengintegrasian ke beberapa wilayah lainnya.

Harga Beras Medium Melesat di Banyak Wilayah
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:40 WIB

Harga Beras Medium Melesat di Banyak Wilayah

BPS menyebut kenaikan beras medium terjadi utamanya di kawasan zona 2 dan zona 3 yang jauh melebihi HET

INDEKS BERITA

Terpopuler