Beban Puncak Kelistrikan Turun 30% Saat Lebaran

Jumat, 21 Maret 2025 | 06:17 WIB
Beban Puncak Kelistrikan Turun 30% Saat Lebaran
[ILUSTRASI. Pemeriksaaan jaringan listrik PLN pascabanjir.]
Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) memperkirakan beban puncak kelistrikan selama Hari Raya Idul Fitri 2025 akan mengalami penurunan 30% dibandingkan hari normal. Penurunan ini disebabkan tutupnya perkantoran, pabrik dan sektor industri selama periode Lebaran, yang berdampak pada penurunan pemakaian listrik.

Direktur Distribusi PT PLN Adi Priyanto mengatakan tren penurunan beban puncak kelistrikan kerap terjadi saat hari raya keagamaan. "Banyak kantor-kantor, kemudian pabrik-pabrik, industri tutup merayakan Idul Fitri, sehingga diperkirakan beban akan turun 30% dari beban biasa di hari biasa," kata Adi di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kamis (20/3).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Profit 27,38% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (24 Juli 2025)
| Kamis, 24 Juli 2025 | 08:48 WIB

Profit 27,38% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (24 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 24 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.945.000 per gram, harga buyback juga tetap Rp 1.791.000 per gram.

Waspada Lonjakan Bunga Utang Valas Tahun Depan
| Kamis, 24 Juli 2025 | 08:35 WIB

Waspada Lonjakan Bunga Utang Valas Tahun Depan

Beban bunga utang pemerintah 2026 berisiko melonjak sejalan dengan nilai tukar rupiah yang melemah dan tingginya suku bunga global

Proyeksi Ekonomi Indonesia Masih Suram
| Kamis, 24 Juli 2025 | 08:26 WIB

Proyeksi Ekonomi Indonesia Masih Suram

Lebih rendahnya tarif bea masuk yang dikenakan Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia tak serta merta membuat ekonomi melesat.

Menakar Peluang Cuan di Saham Emiten CPO, Antara BWPT, AALI, DSNG, dan TAPG
| Kamis, 24 Juli 2025 | 08:23 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham Emiten CPO, Antara BWPT, AALI, DSNG, dan TAPG

Berbagai sentimen positif mulai dari kesepakatan dagang hingga kebijakan B50 menjaga prospek saham emiten CPO, setidaknya hingga akhir 2025.

Kinerja Masih Lemah, Stamina ACES Diproyeksi Membaik di Kuartal IV 2025
| Kamis, 24 Juli 2025 | 08:18 WIB

Kinerja Masih Lemah, Stamina ACES Diproyeksi Membaik di Kuartal IV 2025

ACES mencatat kinerja same store sales growth (SSSG) bulanan turun 4,8% per Juni 2025, sehingga akumulasi semester I-2025 turun 2,9%. 

Bukan Rupiah yang Kuat, Tapi Dolar Melemah, Simak Prediksi Mata Uang Garuda Hari Ini
| Kamis, 24 Juli 2025 | 08:17 WIB

Bukan Rupiah yang Kuat, Tapi Dolar Melemah, Simak Prediksi Mata Uang Garuda Hari Ini

Investor khawatir kebijakan moneter  dipengaruhi faktor selain pertimbangan berbasis data. Ini melemahkan kepercayaan terhadap dolar AS.

Si Miskin Berkurang, Tapi Kualitas Hidup Tak Naik
| Kamis, 24 Juli 2025 | 08:16 WIB

Si Miskin Berkurang, Tapi Kualitas Hidup Tak Naik

Jumlah dan persentase penduduk miskin menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) memang turun, tapi lebih banyak karena bantuan sosial pemerintah

Prospek EMTK Dinilai Cerah Didukung Pemangkasan Bunga Acuan dan Likuiditas yang Kuat
| Kamis, 24 Juli 2025 | 08:07 WIB

Prospek EMTK Dinilai Cerah Didukung Pemangkasan Bunga Acuan dan Likuiditas yang Kuat

Penjualan sebagian saham Grab dengan perolehan dana sekitar Rp 2,2 triliun membuat kas PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) kian menebal.

Bersama Mitra Strategis, INA Benamkan Investasi Rp 65,4 Triliun di Beragam Sektor
| Kamis, 24 Juli 2025 | 07:49 WIB

Bersama Mitra Strategis, INA Benamkan Investasi Rp 65,4 Triliun di Beragam Sektor

Untuk menjaga risiko Indonesia Investment Authority (INA) selalu berinvestasi bersama mitra investor strategis.

Menguji Efek Grup Djarum di SSIA: Sahamnya Mulai Landai Pasca Melejit Ratusan Persen
| Kamis, 24 Juli 2025 | 07:30 WIB

Menguji Efek Grup Djarum di SSIA: Sahamnya Mulai Landai Pasca Melejit Ratusan Persen

Saham SSIA telah melejit hingga ratusan persen sejak awal tahun ini ke Rp 2.560 per saham, harta tertinggi lima tahun ke belakang.

INDEKS BERITA

Terpopuler