Belanja Merosot Selama Pandemi, Aset Keuangan Rumah Tangga Melonjak Tinggi

Kamis, 17 Maret 2022 | 12:18 WIB
Belanja Merosot Selama Pandemi, Aset Keuangan Rumah Tangga Melonjak Tinggi
[ILUSTRASI. Kegiatan layanan nasabah selama masa pandemi di MUFG Bank cabang Higashinakano di Tokyo, Jepang, 24 April 2020. REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pandemi Covid-19 membawa dampak positif ke kepemilikan rumah tangga Jepang atas aset keuangan. Berbagai aturan yang membatasi kegiatan menyebabkan masyarakat memangkas belanja.

Dana yang tidak terpakai itu menambah aset keuangan masyarakat, hingga nilai aset keuangan yang dimiliki rumah tangga Jepang mencapai US$ 17 triliun per Desember tahun lalu. Rekor tertinggi sepanjang masa itu setara dengan empat kali ukuran ekonomi rumah tangga Jepang.

Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan kembali meningkat sejalan dengan keputusan Pemerintah Jepang untuk mengakhiri pembatasan terkait pandemi pada minggu depan. Memang, krisis di Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga bahan bakar dan biaya hidup bisa menjadi penghambat belanja.

 Baca Juga: Ikuti Jejak Fed, Bank Besar di AS Mulai Menaikkan Suku Bunga Dasar Kredit

"Rumah tangga mungkin melihat daya beli mereka melemah karena harga barang-barang seperti tepung dan bensin naik," kata Masato Koike, ekonom senior di Dai-ichi Life Research Institute. "Tetapi konsumsi kemungkinan akan pulih karena Jepang menarik diri dari pandemi."

Akumuluasi aset keuangan rumah tanggal selama Desember mencapai 2.023 triliun yen, atau setara Rp 243.697 triliun. Nilai itu 4,5% lebih tinggi daripada pertumbuhan di periode sama tahun sebelumnya, demikian ditunjukan data bank sentral pada Kamis (17/3).

Sekitar separuh dari total aset keuangan rumah tangga Jepang berbentuk dana tunai dan deposito, data menunjukkan. Kecenderungan itu menggarisbawahi keengganan rumah tangga Jepang untuk melakukan investasi di aset berisiko.

Baca Juga: Naikkan Bunga, Fed Beri Sinyal Akan Agresif Hadang Laju Inflasi

Data aliran dana triwulanan menunjukkan bank sentral memegang obligasi pemerintah Jepang senilai 530 triliun yen pada Desember, yang merupakan 43,4% dari total pasar. 

Jumlah tersebut turun 2,9% dari level tahun sebelumnya, penurunan tercepat sejak Maret 2009, menunjukkan Bank of Japan (BOJ) terus mengurangi pembelian aset.

Sejak beralih pada tahun 2016 ke kebijakan yang menargetkan suku bunga alih-alih laju pencetakan uang, BOJ telah memperlambat pembelian JGB karena kehadirannya yang besar di pasar menuai kritik karena menguras likuiditas pasar.

Bagikan

Berita Terbaru

Penambahan Usia Pensiun Menjadi 59 Tahun Memantik Protes Pekerja
| Jumat, 10 Januari 2025 | 17:50 WIB

Penambahan Usia Pensiun Menjadi 59 Tahun Memantik Protes Pekerja

Dengan usia pensiun yang bertambah, pemerintah dinilai bisa lebih leluasa dalam mengelola dana pekerja.

Memulai Ekonomi Inklusif dari Bursa
| Jumat, 10 Januari 2025 | 17:34 WIB

Memulai Ekonomi Inklusif dari Bursa

Hal lebih mendasar adalah menciptakan regulasi proporsional, mendukung persaingan sehat, dan mendorong kepercayaan investor melalui edukasi.

Badai PHK Berlanjut
| Jumat, 10 Januari 2025 | 17:21 WIB

Badai PHK Berlanjut

Jika dibiarkan, berlanjutnya PHK bisa berdampak serius terhadap perekonomian lantaran daya beli masyarakat makin melemah.

InvestHK Siap Membantu Pemerintah Indonesia Untuk Mendirikan Family Office
| Jumat, 10 Januari 2025 | 13:40 WIB

InvestHK Siap Membantu Pemerintah Indonesia Untuk Mendirikan Family Office

Dalam kunjungannya di Indonesia, InvestHK mengaku sudah bertemu dengan Pemerintah Indonesia dan para pengusaha.

Petani Tembakau, Antara Risko Tinggi dan Rezeki yang Memukau
| Jumat, 10 Januari 2025 | 10:00 WIB

Petani Tembakau, Antara Risko Tinggi dan Rezeki yang Memukau

Risiko tinggi tersebut terbayarkan lunas dengan adanya peluang pada saat panen. Ada yang bisa menunaikan ibadah haji. 

Melihat, Meraba dan Mencium, Kunci Menghasilkan Rokok yang Berkualitas
| Jumat, 10 Januari 2025 | 09:52 WIB

Melihat, Meraba dan Mencium, Kunci Menghasilkan Rokok yang Berkualitas

Bila setelah diraba masih ragu, kunci terakhir dalam menentukan kualitas tembakau adalah dengan cara dicium.

Masa Depan Suram Kaum Kerah Biru Saat Kepulan Asap Semakin Berkurang
| Jumat, 10 Januari 2025 | 09:42 WIB

Masa Depan Suram Kaum Kerah Biru Saat Kepulan Asap Semakin Berkurang

Apakah industri tembakau akan "terbakar" menjadi abu? Bagaimana nasib para pekerja seperti Sunarti? Bagaimana nasib keluarga mereka?

Dana Hasil Divestasi Saham RATU Dipakai RAJA Untuk Proyek Pipa BBM Hingga LNG Plant
| Jumat, 10 Januari 2025 | 08:34 WIB

Dana Hasil Divestasi Saham RATU Dipakai RAJA Untuk Proyek Pipa BBM Hingga LNG Plant

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) merangsek ke bisnis EBT, salah satunya di bisnis PLTS yang berkongsi dengan investor Timur Tengah.

Rezeki Mini dari Makan Bergizi
| Jumat, 10 Januari 2025 | 07:41 WIB

Rezeki Mini dari Makan Bergizi

Saham-saham yang digadang-gadang bakal terkena dampak positif dari program makan bergizi gratis, belum banyak terapresiasi.

Lebih Waspada Usai Masuk Radar Bursa
| Jumat, 10 Januari 2025 | 07:24 WIB

Lebih Waspada Usai Masuk Radar Bursa

Di tengah pergerakan Indeks Saham Gabungan (IHSG) yang tengah lesu, beberapa saham dinilai bergerak di luar kebiasaan

INDEKS BERITA

Terpopuler