Belanja Pemerintah di Januari Tumbuh 17,8 yoy Menjadi Rp 76,13 Triliun

Senin, 25 Februari 2019 | 08:38 WIB
Belanja Pemerintah di Januari Tumbuh 17,8 yoy Menjadi Rp 76,13 Triliun
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengeluaran pemerintah di bulan pertama tahun ini meningkat dalam basis tahunan. Peningkatan ini sejalan dengan upaya pemerintah mengoptimalkan belanjanya demi memacu pertumbuhan ekonom di kuartal pertama 2019.

Kementerian Keuangan mencatat belanja pemerintah pusat untuk Januari 2019 meningkat 17,8% year-on-year (yoy) menjadi Rp 76,13 triliun. Realisasi belanja di bulan pertama itu setara dengan 4,66% dari target belanja APBN 2019 yaitu Rp 1.634,34 triliun. Sebagai pembanding, persentase belanja pemerintah di Januari 2018 setara 4,44% dari total target.

Pertumbuhan belanja pemerintah pusat didorong oleh belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang tumbuh 58,5% yoy menjadi Rp 31,97 triliun. Realisasi ini setara 3,74% dari pagu Rp 855,45 triliun. Belanja K/L didominasi pos-pos anggaran yang bisa mendongkrak pertumbuhan, seperti belanja modal, belanja barang, hingga belanja sosial dan pegawai.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, pemerintah berkomitmen meningkatkan kualitas penyerapan anggaran setiap tahun. Ini agar belanja di APBN bisa menjadi stimulus perekonomian nasional.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pemerintah mesti konsisten merealisasikan belanjanya, terutama yang bersifat produktif untuk memacu dan menjaga pertumbuhan ekonomi di tahun ini. "Selama ini pemerintah sulit menyerap belanja modal secara maksimal, padahal belanja modal punya efek ganda lebih besar ke sektor riil ketimbang belanja pegawai atau barang," ujar Josua, Minggu (24/2).

Sedang peningkatan belanja bantuan sosial bakal jadi faktor dominan yang mendorong konsumsi rumah tangga dan kemudian menjadi driver pertumbuhan ekonomi. Josua memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal-I 2019 masih dapat bertahan di atas 5,1% dengan konsumsi rumah tangga masih sebagai mesin pendorong utamanya.

Sementara, laju investasi akan relatif stagnan di tengah kondisi wait and see jelang perhelatan pemilihan umum pada April mendatang.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menganalisa pemerintah sengaja mempercepat penyerapan anggaran guna mencegah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang mulai tampak pada negara-negara lain, terutama di Asia Tenggara. Mengutip data Asian Development Bank (ADB) dalam Nikkei Asian Review, pertumbuhan ekonomi lima negara ekonomi terbesar ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, mengalami perlambatan dari 5,1% pada 2017 jadi 4,8% tahun 2018.

"Dampak perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China mulai terlihat efeknya, begitu juga terhadap Indonesia terutama di tengah kondisi ekspor kita yang tengah sulit. Realisasi belanja lewat K/L yang lebih cepat ini bentuk antisipasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kita," katanya. Ia memperkirakan ekonomi triwulan I-2019 bisa tumbuh 5,16%–5,18%.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Emiten Perkebunan Sawit Kompak Menghijau Walau Konsumsi Domestik Turun
| Jumat, 26 September 2025 | 17:11 WIB

Saham Emiten Perkebunan Sawit Kompak Menghijau Walau Konsumsi Domestik Turun

GAPKI menyebutkan ekspor sawit turun 1,9% MoM per Juli 2025 ke level 3,54 juta ton dengan stok naik 1,5% MoM menjadi 2,57 juta ton.

Saham Konsumer Berpotensi Menguat Akibat Stimulus Ekonomi Pemerintah
| Jumat, 26 September 2025 | 16:46 WIB

Saham Konsumer Berpotensi Menguat Akibat Stimulus Ekonomi Pemerintah

Stimulus yang mencakup bantuan pangan, program padat karya, hingga dukungan sektor pendidikan dan kesehatan, diperkirakan akan langsung berdampak.

Segar Kumala (BUAH) Optimistis Kinerja Bakal Lebih Segar di Sisa Tahun
| Jumat, 26 September 2025 | 07:45 WIB

Segar Kumala (BUAH) Optimistis Kinerja Bakal Lebih Segar di Sisa Tahun

Strategi utama perusahaan pada semester II-2025 adalah menyesuaikan produk dengan tren smart spending masyarakat Indonesia.

Menkeu Subsidi Bunga KPR 3 Juta Rumah hingga 10%
| Jumat, 26 September 2025 | 07:35 WIB

Menkeu Subsidi Bunga KPR 3 Juta Rumah hingga 10%

Besaran bunga margin ini ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 65/2025          

Tirta Mahakam Resources (TIRT) Beralih ke Sektor Angkutan Laut
| Jumat, 26 September 2025 | 07:25 WIB

Tirta Mahakam Resources (TIRT) Beralih ke Sektor Angkutan Laut

Perubahan ini menjadi titik balik penting perjalanan TIRT yang berdiri sejak 1981 menuju perusahaan angkutan laut nasional.

Emiten LQ45 Menanti Momentum
| Jumat, 26 September 2025 | 07:13 WIB

Emiten LQ45 Menanti Momentum

Investor asing berpeluang melakukan akumulasi saham LQ45 menjelang rilis laporan keuangan kuartal III

Cuan BEI dan Broker Saat Transaksi Harian Meningkat
| Jumat, 26 September 2025 | 07:11 WIB

Cuan BEI dan Broker Saat Transaksi Harian Meningkat

Sejak awal tahun, rerata nilai transaksi harian mencapai Rp 15,33 triliun atau setara dengan US$ 935 juta.

 Risiko Besar di Balik Kebijakan Kurang Matang
| Jumat, 26 September 2025 | 07:11 WIB

Risiko Besar di Balik Kebijakan Kurang Matang

Empat bank Himbara mengumumkan akan menaikkan bunga deposito dolar AS dari 2% menjadi 4% untuk tenor di bawah 12 bulan. 

Bank Milik Danantara Tetap Cari Dana Non DPK
| Jumat, 26 September 2025 | 07:08 WIB

Bank Milik Danantara Tetap Cari Dana Non DPK

Penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun di bank milik Danantara diperkirakan akan memperlonggar likuiditas perbankan

Pembiayaan UMKM Masih Tumbuh
| Jumat, 26 September 2025 | 07:03 WIB

Pembiayaan UMKM Masih Tumbuh

Penyaluran kredit industri perbankan ke pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih mengalami kelesuan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler