Belasan Gubernur Desak Biden Dukung Penghentian Penjualan Mobil Bensin Baru di 2035

Rabu, 21 April 2021 | 18:56 WIB
Belasan Gubernur Desak Biden Dukung Penghentian Penjualan Mobil Bensin Baru di 2035
[ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden di East Room Gedung Putih, di Washington, Amerika Serikat, Kamis (11/3/2021). REUTERS/Tom Brenner]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Belasan gubernur negara bagian di Amerika Serikat (AS) meminta Presiden Joe Biden untuk mendukung upaya penghentian penjualan mobil baru yang berbahan bakar bensin pada tahun 2035.

Kendati pro terhadap pengembangan kendaraan listrik, Pemerintahan Biden tidak menyerukan penghapusan kendaraan penumpang bertenaga bensin secara bertahap. Dalam rencana proyek infrastruktur senilai US$ 2,3 triliun, Biden mengalokasikan US$ 174 miliar dalam bentuk pengeluaran dan kredit pajak untuk meningkatkan pasar kendaraan listrik (EV) sekaligus jaringan pengisian daya untuk kendaraan.

Mereka yang mengajukan permintaan itu adalah gubernur-gubernur, yang di antaranya dari California, New York, Massachusetts dan North Carolina, Connecticut, Hawaii, Maine, New Jersey, New Mexico, Oregon, Washington State dan Rhode Island. Dalam surat yang dilihat Reuters, para gubernur itu mendesak Biden untuk menetapkan standar  “yang memastikan bahwa semua mobil penumpang baru dan truk ringan yang dijual memiliki emisi nol paling lambat pada tahun 2035.”

Baca Juga: Kementerian Investasi punya peran fiskal untuk kebutuhan investor yang spesifik

Mereka berpendapat bahwa “dengan menetapkan jalur peraturan yang jelas untuk memastikan bahwa semua kendaraan yang dijual di AS, adalah nol emisi, kami akhirnya dapat membersihkan udara, sekaligus menciptakan pekerjaan dengan kualifikasi tinggi."

Gubernur juga ingin Biden menetapkan standar dan mengadopsi insentif yang bertujuan untuk memastikan 100% penjualan kendaraan menengah dan berat tanpa emisi 100% pada tahun 2045.

Gedung Putih tidak segera mengomentari surat gubernur tersebut.

Negara bagian dan beberapa anggota parlemen berharap bahwa pengesahan Biden tentang tanggal penghentian penggunaan akan mempercepat masa transisi ke EV oleh pengguna dan pembuat mobil. Penjualan EV saat ini hanya mencapai 2% dari penjualan kendaraan AS.

Sejumlah anggota parlemen AS telah mendesak Biden mengikuti jejak negara bagian California, yang pada September menyatakan rencana untuk mengakhiri penjualan kendaraan penumpang berbahan bakar fosil pada 2035. Dalam kampanye pada musim gugur lalu, Biden mengatakan tidak mendukung rencana California.

Pada bulan Maret, 71 orang anggota DPR dari Partai Demokrat mendesak Biden untuk menetapkan aturan emisi yang lebih ketat untuk memastikan 60% dari mobil penumpang dan truk baru yang dijual adalah kendaraan dengan nol emisi pada tahun 2030. Sementara 10 orang senator AS mendesak Biden "untuk menetapkan tanggal di mana penjualan baru kendaraan bahan bakar fosil akan berakhir seluruhnya. "

General Motors, Januari lalu, mengumumkan, rencana mengakhiri produksi semua mobil penumpang dan truk berbahan bakar fosil pada 2035. Volvo, salah satu unit dari Zhejiang Geely Holding, mengatakan seluruh lini mobil barunya akan bertenaga listrik pada tahun 2030. Sedang Ford Eropa menargetkan seluruh produknya bermesin listrik pada 2030.

Baca Juga: Pemerintah dorong percepatan pemanfaatan EBT

Dalam surat mereka, para gubernur menginginkan Biden meningkatkan standar ekonomi bahan bakar yang dibatalkan di masa administrasi Presiden Donald Trump, serta memberikan pendanaan substansial untuk investasi dalam pengisian dan pengisian bahan bakar infrastruktur. Mereka juga mendesak penghapusan atau peningkatan batas kredit pajak kendaraan listrik per produsen.

Tetapi tidak semua orang mendukung rencana penghentian penggunaan.

Rory Gamble, pimpinan serikat pekerja otomotif menyerukan perlunya kehati-hatian dalam melakukan transisi ke era kendaraan listrik. Ia mengingatkan, proses manufaktur mobil listrik membutuhkan pekerja lebih sedikit dibandingkan proses pembuatan mobil berbahan bakar fosil. “Pekerja akan menderita secara tidak proporsional jika kita tidak melakukannya dengan benar," ujar Gamble.

Dia mengatakan pemerintah AS harus memastikan transisi ke EV berlangsung stabil, dapat diandalkan dan menciptakan pekerjaan yang sesuai dengan upah serikat pekerja yang berkualitas dan fleksibel untuk permintaan pasar, tidak bergantung pada solusi satu ukuran untuk semua."

Selanjutnya: Berkenalan dengan mobil Huawei SF5, kendaraan berteknologi audio yang mumpuni

 

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA