Beli Seluruh Saham Kino Food, Kino Indonesia Perkuat Segmen Konsumsi

Selasa, 22 Januari 2019 | 07:00 WIB
Beli Seluruh Saham Kino Food, Kino Indonesia Perkuat Segmen Konsumsi
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk membuka tahun 2019 dengan akuisisi penuh atas saham PT Kino Food Indonesia. Selanjutnya, produsen Larutan Cap Kaki Tiga tersebut bakal memacu segmen bisnis makanan.

Mengintip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 14 Januari 2019 Kino Indonesia meneken Sale and Purchase of Share Agreement (SPA) atau Perjanjian Jual-Beli dengan Morinaga & Co. Ltd. Kino Indonesia membeli seluruh kepemilikan saham Morinaga & Co. atas Kino Food Indonesia senilai Rp 74,89 miliar. Sumber dananya dari sisi perolehan initial public offering (IPO) dan kas internal.

Asal tahu, Kino Food Indonesia semula bernama PT Morinaga Kino Indonesia. Pada awal mendirikan perusahaan itu pada tahun 2013 bersama dengan Morinaga & Co, Kino Indonesia memiliki 60% saham. Porsi sahamnya kemudian terdilusi setelah Morinaga Kino meningkatkan modal dan semua diserap oleh Morinaga & Co. Hingga per 30 September 2018, sisa saham Kino Indonesia atas Morinaga Kino tersisa 29,40%.

Adapun rencana pengambilalihan seluruh saham Morinaga Kino mencuat sejak 9 Oktober 2018. Pada tanggal itu pula, Morinaga Kino kemudian berganti nama menjadi Kino Food Indonesia.

Kino Food Indonesia berkedudukan di Tangerang, Banten. Perusahaan itu memproduksi permen, minuman serbuk, makanan dari coklat, makanan bayi dan lain-lain. Pemasaran produksinya melalui anak usaha Kino Indonesia yang bernama PT Dutalestari Sentratama.

Usai mendekap penuh Kino Food Indonesia, Kino Indonesia berhak menetapkan kebijakan dan keputusan strategis. Tanpa menyebutkan nilai, mereka yakin bisa menikmati kontribusi lebih dari anak usaha tersebut. "Diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap kinerja konsolidasi secara keseluruhan," ujar Harry Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk kepada KONTAN, Senin (21/1).

Kalau mengintip catatan keuangan terakhir yang dipublikasikan di BEI, sepanjang sembilan bulan tahun lalu penjualan segmen makanan tercatat Rp 212,14 miliar. Nilai penjualan itu hanya lebih baik ketimbang penjualan farmasi. 

 

Alokasi capex

Sementara secara keseluruhan, sepanjang tahun 2019 Kino Indonesia membidik pertumbuhan penjualan 25%–30% year on year (yoy). Perusahaan berkode saham KINO di BEI tersebut akan memacu penjualan di dalam negeri dan luar negeri.

Ketimbang jor-joran menambah produk baru, Kino Indonesia bakal memacu penjualan produk yang sudah ada di pasar domestik. Mereka hanya perlu memoles ulang dan memperkuat strategi branding ataupenempatan merek. "Kami melihat masih banyak potensi yang besar dimana produk-produk kami belum semua yang mature," ungkap Harry.

Sementara target kontribusi penjualan ekspor tahun ini 5%. Strategi Kino Indonesia adalah memperluas jangkauan pasar. Informasi saja, mereka sudah memasarkan produk vitamin rambut merek Ellips ke Jepang.

Supaya agenda bisnis tahun ini berjalan mulus, Kino Indonesia berencana menganggarkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 175 miliar hingga Rp 200 miliar. Capex tersebut untuk pengembangan aneka produk dan merek.

Sejauh ini, Kino Indonesia belum mempublikasikan capaian kinerja 2018. Namun sepanjang sembilan bulan tahun lalu penjualannya masih tumbuh 10,21% yoy menjadi Rp 2,59 triliun. Laba bersihnya naik 49,80% yoy menjadi Rp 105,51 miliar.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja Erajaya Swasembada (ERAA) Masih Terus Ditopang Produk Premium
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 18:11 WIB

Kinerja Erajaya Swasembada (ERAA) Masih Terus Ditopang Produk Premium

Kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) terkerek berkat kehadiran gadget iPhone seri 16 yang masuk ke Indonesia pada April 2025.

Prospek TBIG Masih Datar, Pertumbuhan Bakal Tertahan di Semester II-2025
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 15:00 WIB

Prospek TBIG Masih Datar, Pertumbuhan Bakal Tertahan di Semester II-2025

Pertumbuhan di semester II-2025 dan tahun depan berpotensi melambat karena adanya proses integrasi jaringan XLS dan relokasi situs.

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:24 WIB

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 1 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, harga buyback Rp 1.793.000 per gram.

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:00 WIB

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)

ROTI belum menerima informasi mengenai rencana konkret KKR sehubungan dengan rencana divestasi kepemilikan sahamnya di ROTI.

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan

Pemangkasan tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN bisa berdampak positif ke kinerja keuangan emiten BUMN

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:54 WIB

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud

INDF mencatatkan kenaikan penjualan neto sebesar 4% menjadi Rp 59,84 triliun per semester I-2025 dibandingkan Rp 57,30 triliun tahun lalu.

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal

 Berkat kontribusi anak-anak usahanya, laba bersih BRPT mencapai US$ 539,82 juta, meroket 1.464,89% yoy dari US$ 34,49 juta.

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi

Lebih tingginya nilai ekspor dibanding impor membuat neraca perdagangan RI pada Juni 2025 mencetak surplus besar mencapai US$ 4,10 miliar

 Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah

Menurut dia, investasi itu layaknya menabung untuk menyediakan dana di masa depan dengan cara menunda pengeluaran hari ini.

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan Juli sebesar 2,37%, tertinggi sejak Juli 2024 lalu.

INDEKS BERITA

Terpopuler