Belum Ada Kesimpulan, Tudingan ke Georgieva Bayangi Pertemuan IMF dan Bank Dunia

Senin, 11 Oktober 2021 | 11:48 WIB
Belum Ada Kesimpulan, Tudingan ke Georgieva Bayangi Pertemuan IMF dan Bank Dunia
[ILUSTRASI. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva dan para menteri keuangan negara anggota G7 dalam konferensi menteri keuangan negara G7 di Lancaster House, London, Inggris, Sabtu (5/6/2021). REUTERS/Henry Nicholls/Pool]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pertemuan tahunan Dewan Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia berada di bawah bayang-bayang tuduhan terhadap Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva. Kendati sudah menggelar pertemuan untuk mengevaluasi tudingan terhadap Georgieva secara marathon, dewan eksekutif IMF gagal mencapai kesimpulan atas tudingan terhadap direktur pelaksanaa IMF tersebut.

Untuk mengklarifikasi sejumlah detail, Dewan IMF, pada Minggu (10/10), menggelar pertemuan dengan Georgieva dan WilmerHale. Nama yang terakhir itu merupakan firma hukum yang menuding Georgieava telah menekan staf Bank Dunia untuk mengubah data agar posisi China meningkat dalam pemeringkatan Doing Business di tahun 2017. Pada masa itu, Georgieva merupakan CEO Bank Dunia. 

“Dewan mencapai kemajuan yang signifikan dalam evaluasi hari ini, yang penting untuk segera menyimpulkan pertimbangannya tentang masalah ini," kata IMF.

Baca Juga: Krisis energi dunia mulai meluas, selain China dan Eropa kini giliran India

Dewan IMF yang beranggotakan 24 orang berencana untuk bertemu lagi pada Senin ini (11/10), untuk memutuskan masa depan Georgieva sebagai pucuk pimpinan di lembaga penyalur pinjaman bagi negara yang sedang krisis, demikian penuturan sejumlah sumber. 

Pertemuan itu akan berlangsung bersamaan dengan kehadiran para pejabat tinggi dari 190 negara anggota IMF di Washington, untuk menghadiri pertemuan gugur lembaga itu dengan Bank Dunia, tutur sumber yang minta tidak dikutip. 

Dewan eksekutif IMF memperdebatkan tudingan terhadap Georgieva selama lima jam pada hari Jumat. Lalu, pada Minggu, dewan melakukan pertemuan yang terpisah dengan Georgieva dan para pengacara dari firma hukum WilmerHale. Pertemuan-pertemuan itu berlangsung hingga malam hari.

Skandal itu mengancam akan membayangi pertemuan tingkat tinggi, di mana Georgieva, Presiden Bank Dunia David Malpass dan pejabat senior lain dari kedua lembaga itu, dijadwalkan membahas ekonomi global, pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, dan perpajakan internasional.

Georgieva dengan keras membantah tuduhan saat ia menjadi CEO Bank Dunia di tahun 2017. Georgieva menjadi direktur pelaksana IMF pada Oktober 2019.

Laporan investigasi WilmerHale yang disiapkan untuk dewan Bank Dunia menuding Georgieva menerapkan "tekanan yang tidak semestinya" pada staf bank pada saat itu untuk mengubah data agar peringkat China meningkat dalam laporan “Doing Business.” Di saat yang sama, Bank Dunia mencari dukungan Beijing untuk meningkatkan modal.

Pengacara Georgieva mengatakan penyelidikan yang dilakukan WilmerHale melanggar aturan staf Bank Dunia, karena tidak memberi kesempatan untuk memberi tanggapan. Pernyataan ini sudah dibantah WilmerHale.

Baca Juga: Para ekonom kompak sebut penurunan monetary gold didorong turunnya harga emas global

Tidak ada komentar segera tersedia dari Georgieva atau firma hukum tentang pertemuan hari Minggu.

Prancis dan negara-negara Eropa lain, Jumat (8/10), mendukung ekonom Bulgaria untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai kepala IMF. Sementara Amerika Serikat (AS) menyatakan masih membutuhkan waktu untuk mempelajari laporan yang berbeda tentang penyimpangan data dalam publikasi utama Bank Dunia “Doing Business” yang kini sudah dinyatakan batal.

Financial Times, Minggu (10/10), memberitakan AS dan Jepang ingin Georgieva diberhentikan dari posisinya saat ini, tanpa mengutip sumber tertentu.

Kementerian Keuangan AS, yang memegang 16,5% saham IMF, menolak mengomentari laporan FT. Tidak ada komentar segera tersedia dari kedutaan Jepang di Washington.

Selanjutnya: Harga Emas Longsor Mengikis Cadangan Devisa Emas RI

 

Bagikan

Berita Terbaru

Keyakinan Konsumen Melorot ke Level Terendah Sejak Mei 2022
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 16:13 WIB

Keyakinan Konsumen Melorot ke Level Terendah Sejak Mei 2022

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada September 2025 tercatat di angka 115, turun dari posisi Agustus yang mencapai 117,2.

Terus ARA, Potensi Saham NIKL Terdongkrak Sentimen Jangka Pendek
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Terus ARA, Potensi Saham NIKL Terdongkrak Sentimen Jangka Pendek

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) tak memiliki rencana melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat.

Catat Net Buy Asing Rp 610,01 Miliar Pekan Lalu, Prospek Harga Saham BRMS Masih Cerah
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 12:00 WIB

Catat Net Buy Asing Rp 610,01 Miliar Pekan Lalu, Prospek Harga Saham BRMS Masih Cerah

Beberapa pemodal kelas kakap terlihat melakukan akumulasi saham BRMS, temasuk diantaranya Norges Bank dan Invesco Ltd.

Cadangan Devisa Susut 3 Bulan Beruntun, Termasuk Untuk Menahan Pelemahan Rupiah
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:24 WIB

Cadangan Devisa Susut 3 Bulan Beruntun, Termasuk Untuk Menahan Pelemahan Rupiah

Bank Indonesia (BI) harus mengeluarkan dana besar untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tidak melemah terlalu jauh.

Astra Graphia (ASGR) Tebar Dividen Rp 40,46 Miliar
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:07 WIB

Astra Graphia (ASGR) Tebar Dividen Rp 40,46 Miliar

Rencana pembagian dividen interim periode tahun buku 2025 sesuai keputusan direksi ASGR yang telah disetujui dewan komisaris pada 3 Oktober 2025.

Jual Lagi Saham BREN, Green Era Energy Raup Cuan Rp 4,16 Triliun
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:03 WIB

Jual Lagi Saham BREN, Green Era Energy Raup Cuan Rp 4,16 Triliun

Green Era Energy melakukan transaksi penjualan saham BREN pada 2 Oktober 2025 sebanyak 481.220.000 lembar di harga rata-rata Rp 8.650 per saham. ​

Emiten Berharap Menuai Berkah dari Proyek IKN
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 10:59 WIB

Emiten Berharap Menuai Berkah dari Proyek IKN

Emiten BUMN Karya dan emiten properti swasta berharap bisa menuai berkah dari keberlanjutan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Grup Astra Dikabarkan Bakal Gelar Tender Offer Saham MMLP November, Harganya Premium
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 08:17 WIB

Grup Astra Dikabarkan Bakal Gelar Tender Offer Saham MMLP November, Harganya Premium

Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), yakni PT Saka Industrial Arjaya mengakuisisi 83,67% saham MMLP di harga Rp 580,6.

Saham UANG Terus Melejit, Ini Rencana Bisnisnya Bersama Happy Hapsoro
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 08:01 WIB

Saham UANG Terus Melejit, Ini Rencana Bisnisnya Bersama Happy Hapsoro

Dalam sepekan saja, harga saham UANG sudah naik 76,32% dan dalam sebulan tembus 688,24% ke level 6.700 per saham.

Akumulasi VanEck di Saham BRMS Akan Membuka Tambahan Aliran Dana Asing Lebih Tinggi
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 07:52 WIB

Akumulasi VanEck di Saham BRMS Akan Membuka Tambahan Aliran Dana Asing Lebih Tinggi

Seiring akumulasi yang dilakukan Van Eck, Manulife Financial Corp juga terekam memborong 54,31 juta saham BRMS.

INDEKS BERITA

Terpopuler