Berani Reformasi Pajak

Kamis, 11 September 2025 | 06:11 WIB
Berani Reformasi Pajak
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Adi Wikanto. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Adi Wikanto | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reshuffle kabinet yang pertama kali dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025 menggantikan pucuk pimpinan Kementerian Keuangan. Sri Mulyani Indrawati yang telah berpengalaman sekitar 15 tahun sebagai bendahara negara, digantikan Purbaya Yudhi Sadewa. . 

Jelas, banyak tugas berat menanti mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan tersebut. Salah satunya adalah melanjutkan reformasi perpajakan yang selama ini belum berjalan maksimal. 

Sri Mulyani memang sudah memulai reformasi perpajakan sejak awal menjabat Menteri Keuangan tahun 2005 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun hasilnya kurang maksimal. Terbukti, rasio pajak gagal meningkat, bahkan malah semakin kerdil.

Rasio pajak Indonesia pernah mencapai 14% terhadap produk domestik bruto pada tahun 2012. Sejak saat itu, rasio pajak semakin turun, hingga menjadi 8,42% pada semester 1 2025. Penurunan rasio pajak seharusnya tidak terjadi karena pertumbuhan ekonomi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tumbuh 5,12% pada kuartal II/2025, lebih tinggi dibanding 5,05% pada periode sama tahun 2024.

Reformasi pajak adalah langkah krusial yang harus diambil oleh Menkeu Purbaya untuk meningkatkan penerimaan negara. Reformasi pajak juga untuk memastikan sistem perpajakan Indonesia semakin adil, efisien, dan berdaya saing global. 

Untuk itu, Menkeu Purbaya perlu fokus pada beberapa langkah strategis dalam reformasi pajak. Salah satunya adalah digitalisasi dan otomatisasi sistem perpajakan. Sistem administrasi pajak berbasis teknologi informasi harus diperkuat untuk mempermudah wajib pajak melaksanakan kewajibannya dan meminimalkan potensi kebocoran penerimaan.

Langkah selanjutnya adalah peningkatan kepatuhan wajib pajak. Menteri Keuangan harus berani dan tegas menindak orang super kaya dan perusahaan multinasional yang melakukan penghindaran pajak, terutama melalui praktik pemindahan keuntungan ke negara dengan tarif pajak rendah. 

Data dari program pengampunan pajak, baik Sunset Policy dan Tax Amnesty yang dijalankan Sri Mulyani beberapa tahun lalu, harus bisa dioptimalkan untuk menggali penerimaan negara. Dari data itu pula, Kemkeu bisa memberlakukan pajak kekayaan, pajak warisan, dan instrumen pajak progresif lainnya untuk kelompok super kaya dan korporasi multinasional.

Selanjutnya: Keyakinan Konsumen Jeblok, Asing Terus Net Sell Jumbo, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja
| Selasa, 04 November 2025 | 19:18 WIB

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja

Setelah anak usahanya, PT Indofarma Global Medika pailit, Indofarma (INAF) mencoba tetap bertahan dengan melaksanakan pengurangan karyawan.

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh
| Selasa, 04 November 2025 | 19:09 WIB

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh

Industri batubara Indonesia kini perlu bersiap-siap dengan risiko bisnis besar sejalan dengan turunnya ekspor ke Tiongkok.

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain
| Selasa, 04 November 2025 | 16:38 WIB

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain

Ethereum (ETH) berada dalam watchlist karena dijadwalkan meluncurkan upgrade besar bernama Fusaka ke mainnet pada 3 Desember 2025.

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh
| Selasa, 04 November 2025 | 14:57 WIB

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh

Prabowo tekankan tidak ada masalah pembayaran utang Whoosh, namun belum jelas sumber dana dari APBN atau dari BPI Danantara.

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler