Berkah Jelantah

Sabtu, 09 Desember 2023 | 05:05 WIB
Berkah Jelantah
[ILUSTRASI. TAJUK - Hendrika Yunapritta]
Reporter: Hendrika Yunapritta | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - Masyarakat Indonesia adalah pecinta gorengan. Sampai-sampai ada satu anggapan: kalau mau jualan makanan yang laris di Indonesia, bikinlah versi goreng dan pedas. Hal itu bukan tanpa fakta.

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) mencatat, pada tahu 2022 lalu, konsumsi minyak goreng kita berkisar 9,53 liter per kapita per tahun. Jadi, secara total, ada 2,65 juta ton minyak goreng diserap pasar domestik. Angka itu naik signifikan ketimbang tahun 2010, misalnya, yang sebesar 1,55 juta ton. Memang sih, konsumsi minyak sayur Indonesia itu, baru seujung kukunya India, raja konsumsi minyak sayur dunia, yang tahun lalu membutuhkan 23 juta ton minyak.

Namun begitu, peningkatan konsumsi minyak sayur, juga bikin produksi jelantah Indonesia naik. Jelantah yang dihasilkan, berkisar 40%-60% konsumsi minyak goreng tadi. Di lain pihak, ada potensi besar dari jelantah, untuk diolah menjadi biodiesel. Dengan mengubah jelantah menjadi biodiesel, kita tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang masuk ke lingkungan, tetapi juga meminimalkan risiko pencemaran tanah dan air oleh jelantah. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi jejak karbon dan bikin sumber energi terbarukan.

Dari perspektif ekonomi, peluang bisnis di sektor biodiesel dari jelantah dapat menjadi motor penggerak   ekonomi lokal. Dari yang terjadi sekarang, para pengepul jelantah melibatkan mereka yang cari cuan sampingan, seperti ibu rumah tangga. Lumayan, laba bisnis ini, bisa untuk beli token listrik sebulan. Kita juga lebih mudah menemukan pengepul jelantah dalam berbagai skala bisnis, dari yang kecil sampai pengepul yang siap ekspor.

Sama seperti bisnis lain, pengumpulan jelantah ini juga menghadapi tantangan. Sebut saja, para pengepul untuk biodiesel mesti bersaing dengan pengepul jelantah untuk konsumsi karena diolah lagi. Selain itu, pengepul biasanya kesulitan lantaran setoran jelantah dari rumahtangga lazimnya sedikit. Yang paling banyak dijumpai adalah belum meratanya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang jelantah dengan sembarangan.

Dalam skala nasional, para pebisnis jelantah ini juga menanti regulasi yang jelas dari Pemerintah, terkait pengelolaan limbah bernama jelantah. Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang jelas dan insentif yang menarik untuk mendorong industri ini. Tentu saja, dengan mengesampingkan ancaman pasokan jelantah pada penyerapan CPO untuk biodiesel di dalam negeri.       

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Crypto di Ekosistem Binance Sempat Naik Tinggi, Trader Tetap Perlu Hati-Hati
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:51 WIB

Harga Crypto di Ekosistem Binance Sempat Naik Tinggi, Trader Tetap Perlu Hati-Hati

Kepercayaan investor institusi lebih ke soal adopsi nyata, tata kelola yang transparan, likuiditas yang stabil, dan distribusi token yang sehat.​

Menanti Keputusan The Fed, Harga Kripto Diperkirakan Masih Akan Cenderung Melemah
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 09:41 WIB

Menanti Keputusan The Fed, Harga Kripto Diperkirakan Masih Akan Cenderung Melemah

Dalam skenario bearish harga bitcoin berpotensi melanjutkan pelemahan dan beresiko menguji support US$ 110.000/btc.

Insentif Menopang Kinerja Emiten Sektor Properti, Namun Prospeknya Tak Langsung Seksi
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Insentif Menopang Kinerja Emiten Sektor Properti, Namun Prospeknya Tak Langsung Seksi

Judol, pinjol, dan investasi ke kripto bisa mengalihkan dana masyarakat yang tadinya bisa dialokasikan untuk pembelian properti.

Manajemen Bilang, Bisnis Baru SMBR Akan Digelar Secara Bertahap Mulai Kuartal IV-2025
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 08:38 WIB

Manajemen Bilang, Bisnis Baru SMBR Akan Digelar Secara Bertahap Mulai Kuartal IV-2025

Sebagai kompensasi atas peran barunya, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) akan menerima pendapatan berupa management fee.

Harga Lebih Dulu Naik Signifikan, Analis Sarankan Wait and See Saham BUVA
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 08:10 WIB

Harga Lebih Dulu Naik Signifikan, Analis Sarankan Wait and See Saham BUVA

Pengumuman resmi soal rights issue dan rencana akuisisi entitas milik Summarecon jadi pintu profit taking di saham BUVA.

Usai Net Buy 7 Hari, Free Float MSCI Picu Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 07:11 WIB

Usai Net Buy 7 Hari, Free Float MSCI Picu Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Outflow asing masih mengancam IHSG. Ini imbas rencana Morgan Stanley Capital Index (MSCI) mengubah perhitungan free float.

Menengok Aksi Blackrock dan JP Morgan di Saham BMRI Ketika Harga Mulai Mendaki
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 07:05 WIB

Menengok Aksi Blackrock dan JP Morgan di Saham BMRI Ketika Harga Mulai Mendaki

Saham BMRI masih dianggap sebagai salah satu yang terbaik di kelasnya dari sisi efisiensi dan profitabilitas.

Pekerja Pariwisata Resmi Tak Dipungut PPh Pasal 21
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 06:41 WIB

Pekerja Pariwisata Resmi Tak Dipungut PPh Pasal 21

Kebijakan ini ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 72 Tahun 2025 tentang PPh Pasal 21 DTP

Rupiah Berpotensi Melemah Terbatas pada Rabu (29/10)
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Berpotensi Melemah Terbatas pada Rabu (29/10)

Nilai tukar dolar AS melemah dipicu oleh antisipasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed)

Waspada Defisit Kembar di Akhir Tahun
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 06:28 WIB

Waspada Defisit Kembar di Akhir Tahun

Transaksi berjalan dan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun ini diperkirakan akan mencetak defisit

INDEKS BERITA

Terpopuler