Berita Bisnis

Berkat Kontrak Dari Peritel Grup Lippo, RICY Optimistis Kinerja Kembali Meningkat

Sabtu, 13 April 2019 | 08:30 WIB
Berkat Kontrak Dari Peritel Grup Lippo, RICY Optimistis Kinerja Kembali Meningkat

Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen garmen PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) optimistis meraih pertumbuhan penjualan hingga 15% sampai 20% pada 2019. Di tahun lalu, penjualan bersih yang diperoleh RICY mencapai Rp 2,1 triliun.

Penjualan bersih di 2018 itu juga naik 31,25% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat mencapai Rp 1,6 triliun. Tirta Heru Citra, Direktur RICY mengatakan, kenaikan penjualan itu tidak terlepas dari penguatan penjualan di segmen lokal.

Berkaca pada tahun lalu, lonjakan penjualan terbesar memang dialami di segmen lokal, khususnya lini usaha spinning yang naik hampir dua kali lipat secara year on year (yoy), dari sebelumnya di tahun 2017 sebesar Rp 659 miliar menjadi Rp 1,1 triliun di tahun 2018. "Begitu juga dengan sumbangsih dari beberapa anak usaha kami," ujar Tirta kepada KONTAN, Kamis (11/4).

Ambil contoh, anak usaha RICY yakni PT Ricky Kobayashi Indonesia yang memproduksi label hang tag dan barcode pakaian mendapatkan kepercayaan pelanggan dari Jepang. Tirta menilai, capaian penjualan di sektor ini cukup baik.

Selain itu pula, RICY juga mendapatkan order dari ritel modern Matahari di 2018. "Sebelumnya kami belum pernah terima order ini, sehingga di tahun kemarin penjualan bisa meningkat baik dibandingkan tahun sebelumnya," jelas Tirta.

Maka dari itu, kata Tirta, di tahun 2019 ini, perusahaan optimis dapat meningkatkan penjualan di kisaran 15%20% lebih tinggi dibandingkan tahun kemarin.

Selain produk spinning dan pakaian luar, RICY masih menjagokan produk pakaian dalamnya yang penjualan di tingkat lokal menyumbang Rp 454 miliar di 2018. Jumlah tersebut naik 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 426 miliar.

Sementara untuk tiga bulan pertama tahun ini, Ricky Putra Globalindo melihat pasar masih terasa lamban, lantaran pelanggannya cenderung wait and see. Alasannya, mereka masih menunggu ajang pesta demokrasi. Namun, Tirta masih optimistis, pasca pemilu berlangsung, pasar bakal bergairah kembali.

Terbaru