Bersiap Menyambut January Effect

Selasa, 08 Januari 2019 | 08:00 WIB
Bersiap Menyambut January Effect
[]
Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi beli besar-besaran saham di awal tahun, atawa January effect, diprediksi bakal terjadi lagi di tahun ini. Kemungkinan, sentimen tersebut akan membuat bursa saham kembali ramai di pekan kedua.

Seperti yang sudah-sudah, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pekan pertama awal tahun belum terlalu bersemangat. Rata-rata volume, nilai dan frekuensi transaksi harian di periode tersebut masih lebih rendah dibanding pekan terakhir tahun lalu.

Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su menuturkan, itu hal yang lumrah terjadi. Para pelaku pasar belum sepenuhnya kembali berdagang setelah liburan akhir tahun.

Sebagai perbandingan, di pekan terakhir 2017, rata-rata volume transaksi harian IHSG mencapai 25,86 miliar. Sedang nilai transaksi harian IHSG sebesar Rp 16,61 triliun. 

Kedua angka ini masing-masing lebih besar 65% dan 60% dibanding rata-rata volume dan nilai transaksi harian di pekan pertama 2018 (lihat tabel). "Minggu ini kemungkinan mulai pulih dan dapat support pasar," ujar Harry, Senin (7/1).

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, sepinya perdagangan sepanjang pekan pertama tahun ini memberi dampak positif ke bursa saham. Kondisi ini jadi salah satu alasan indeks mampu bertahan di zona hijau.

Sudah menjadi kebiasaan investor melepas kepemilikan sahamnya di setiap akhir tahun. Ini karena mereka ingin merealisasikan capital gain. Selain itu, ingin mengurangi beban pajak juga menjadi salah satu alasan.

Sekarang, mereka bakal kembali masuk. Tapi, tentu investor juga butuh alasan untuk kembali mengakumulasi saham, kalau perlu secara besar-besaran.

Hans menyebut, ada sejumlah sentimen positif yang bakal datang di pekan kedua awal tahun ini. Salah satunya, pertemuan petinggi negara Amerika Serikat (AS) dan China. "Investor melihat ada potensi perang dagang selesai dengan baik," terang dia.

Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell juga menjadi sentimen positif tambahan. Dia memberikan sinyal bakal menyetop sementara kenaikan bunga acuan di AS.

Dengan semua sentimen tadi, peluang masuknya dana asing membesar. Sehingga, ini bisa menjadi tenaga tambahan bagi pasar saham. 

Sentimen positif itu setidaknya bisa menjaga IHSG tidak bergerak ke zona negatif. Para analis meyakini January effect bakal terjadi tahun ini.

Secara historis, aksi beli tersebut selalu terjadi. "Selama 10 tahun terakhir, terjadi delapan kali January effect," kata Harry. Bahkan, ada kemungkinan January effect bisa membuat IHSG memecahkan rekor tertinggi.

Bagikan

Berita Terbaru

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler