ILUSTRASI. Warga belanja kebutuhan pokok di sebuah ritel pusat perbelanjaan di Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon
Reporter: Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Deflasi yang terjadi pada Juni lalu tampaknya tak berlanjut. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, ada kenaikan harga alias inflasi pada Juli 2021.
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kedua Juli 2021, BI memproyeksikan inflasi 0,02%. Dengan perkembangan ini, inflasi tahun kalender Januari-Juli tahun ini atau year to date (ytd) sebesar 0,76%, dan secara tahunan alias year on year (yoy) sebesar 1,46%.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi Juli 2021 adalah harga cabai rawit yang naik 0,03% dibandingkan dengan Juni atawa month on month (mom), serta tomat, bawang merah, bayam, kangkung, dan kacang panjang yang masing-masing naik 0,01% mom.
Baca Juga: G20: Peningkatan Varian Virus Corona dan Akses Vaksin Buruk Ancam Pemulihan Global
Tapi, beberapa komoditas tercatat mengalami deflasi, seperti harga daging ayam ras turun 0,07% mom, telur ayam ras turun 0,02% mom, emas perhiasan turun 0,02% mom, serta jeruk dan cabai merah turun 0,01% mom.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," kata Erwin dalam keterangan tertulis, Jumat (9/7).
Selain itu, BI akan memperkuat langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang mereka tempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.