Bisnis Online Grocery Tetap Tumbuh

Jumat, 28 Oktober 2022 | 11:10 WIB
Bisnis Online Grocery Tetap Tumbuh
[ILUSTRASI. Suasana pedagang di pasar tradisional yang telah dijangkau Titipku.]
Reporter: Francisca Bertha Vistika, Lidya Yuniartha | Editor: Nina Dwiantika

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbelanja kebutuhan pokok, terutama bahan makanan (grocery) secara online sudah menjadi hal lumrah. Hal ini didorong oleh  pandemi Covid-19 yang sempat membatasi pergerakan masyarakat. Selama pandemi pula, beragam online grocery bermunculan, mulai dari startup grocery berbentuk on-demand atau quick commerce.

Meski begitu, beberapa online grocery menutup layanan mereka. Sebut saja Brambang, yang menutup operasionalnya beberapa bulan lalu dan beralih ke produk elektronik. Lantas ada Traveloka yang menghentikan layanan Traveloka Mart. Terakhir, Bananas yang baru-baru ini pun  berhenti setelah   beroperasi 10 bulan.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara memandang, ada beberapa penyebab tutupnya online grocery ini. Pertama, masyarakat  kembali lagi melakukan aktivitas belanja ke toko fisik atau toko tradisional setelah landainya kasus Covid-19. Menurutnya, ini mengurangi omzet online grocery secara signifikan.

Kedua, faktor pendanaan. Dia menyebut, sebagian besar online grocery di Indonesia mendapatkan suntikan dana yang besar dari investor asing. "Sehingga ketika terjadi ancaman resesi global, yang sebenarnya  mulai menguat di awal 2022,   banyak investor lebih hati-hati dalam melanjutkan pendanaan," ujar Bhima.

Baca Juga: Bananas Tutup Operasional, Seperti Apa Gambaran Prospek Startup Online Grocery?

Prioritaskan kesehatan

Penyebab lain yang  bisa   terjadi adalah masalah internal. Ini bisa jadi produk yang tidak bisa berkompetisi atau tim atau founder yang tidak solid.

Sementara itu, CEO Titipku Henry Suhardja berpendapat, tumbangnya berbagai online grocery ini terkait bisnis model yang diusung. Dia  menilai, fenomena  ini disebabkan banyak online grocery yang hanya fokus pada promosi   dan malah tidak menggarap kualitas produk dan kualitas layanan.

"Kalau e-grocery itu, yang dibutuhkan masyarakat adalah kualitasnya. Pertama kualitas produk, dan kedua adalah kualitas layanannya," ujar Henry.

Meskipun kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan, tren belanja online grocery masih tumbuh positif. VP of Brand & Marketing Astro, Evan Januli, menerangkan hal ini karena berbelanja kebutuhan sehari-hari secara online adalah pilihan yang bisa ditempuh dan  disukai banyak konsumen.

Lady Meiske, VP of People Culture & General Affair Sayurbox pun sepakat. Menurutnya,  masyarakat  mulai terbiasa melakukan gaya hidup lebih sehat, terutama konsumsi sayur dan buah. "Terlebih lagi dengan melakukan pemesanan secara online, masyarakat merasa  dimudahkan sehingga dapat berbelanja dari mana saja dan kapan saja," ujar Lady.

Sayurbox pun mencatat perkembangan  bisnis yang positif hingga kini. Ada 1 juta pelanggan yang dilayani Sayurbox di area Jawa-Bali. Sayurbox melayani B2B serta B2C, dari beragam ukuran bisnis maupun lapisan ekonomi.

Sementara itu, Henry bilang masih banyak pelanggan pilih belanja secara online, khususnya melalui Titipku, karena memprioritaskan kesehatan.  

Juli lalu, Titipku mencatat angka transaksi yang tinggi seperti bulan-bulan sebelumnya di 2022. Padahal,  kasus Covid-19 tidak setinggi biasanya dan Titipku mulai membatasi pemberian promo. "Ini adalah bukti bahwa ekosistem pelanggan Titipku sudah terbentuk," ujarnya.

Prospek online grocery diyakini masih akan tetap positif ke depan . Bahkan, Lady memproyeksi, perilaku masyarakat memesan kebutuhan pokok secara online masih meningkat. 

Henry meyakini   bisnis ini tidak akan hilang meski kasus Covid-19 mereda. Ini terlihat dari laporan Market Research Indonesia, yang mengatakan   saluran modern  merupakan pilihan utama untuk pembelian bahan pokok  dan  jadi gaya hidup di kalangan konsumen.

"Dapat dikatakan bahwa model bisnis online grocery di situasi pasca Covid justru bisa menghasilkan pendapatan lebih besar," kata Henry.

Bhima juga memproyeksi pelaku online grocery  akan terus bertambah. Menurutnya, tumbangnya beberapa online grocery ini hanya bersifat sementara, di mana saat ini merupakan masa konsolidasi.

Pertumbuhan online grocery ini menurut Bhima karena faktor demografi indonesia yang cukup besar dengan dominasi usia produktif sehingga membuat adaptasi teknologi lebih tinggi. Tak hanya itu, masih banyak pula daerah-daerah yang belum dijangkau oleh online grocery.

"Sejalan dengan infrastruktur internet, nanti permintaanya juga mulai naik," ujar Bhima.

Supaya bisa bertahan, menurut Bhima, online grocery membutuhkan modal yang besar untuk berinvestasi di fitur teknologi, berkolaborasi dengan berbagai startup atau alat pembayaran, melakukan inovasi dengan O2O (online to offline) atau omnichannel.

Baca Juga: Ini 15 Startup Lolos Seleksi Kominfo Guna Pelatihan Startup Studio Indonesia Batch 5

Pentingnya jaringan

Menurut Bhima ini perlu mengingat online grocery yang diminati adalah mereka yang merek atau supermarketnya sudah terkenal, jaringannya menjangkau banyak daerah, terutama di kota tier 3 dan kota tier 4.

Sementara itu, pelaku online grocery juga terus melakukan berbagai upaya untuk bisa terus bertahan ke depan . Astro misalnya, fokus pada kepuasan konsumen dan kualitas produk dibandingkan kompetisi.

"Karena kami percaya   kepuasan konsumen adalah kunci keberhasilan. Kami selalu berusaha   menjaga kualitas produk dan tetap melakukan berbagai inovasi yang bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam berbelanja," tutur Evan.

Quick commerce yang sudah memiliki lebih dari 3.000 SKU produk ini pun akan berinovasi dengan meluncurkan kurasi produk dengan kualitas terbaik lewat jajaran produk private label dengan nama Astro Goods. Tak hanya itu, Astro pun tengah meluncurkan 9 produk dengan harga yang berganti setiap bulannya.

Sementara itu, Sayurbox  akan terus memberikan pelayanan maksimal dengan menghadirkan produk yang berkualitas. Ini  dilakukan dengan berbagai hal, misalnya membangun supply chain fresh produce secara serius, menyeleksi produk secara ketat hingga bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pengantaran.

Hingga kini, Sayurbox sudah bekerja sama dengan lebih dari 10.000 petani dan produsen lokal, menyediakan lebih dari 5.000 SKU, juga memberikan pelayanan next day delivery dan same delivery dan menyediakan berbagai fitur dan program lainnya.

Sementara itu, Henry juga mengakui ada berbagai tantangan yang dihadapi online grocery saat ini. Karenanya, pihaknya   melakukan berbagai upaya seperti menghadirkan aplikasi yang lebih personalized, menyesuaikan pengalaman belanja dengan tren masyarakat terus mengedukasi Jatiper, pedagang, dan masyarakat tentang pentingnya belanja daring, dan fokus pada path to profitability untuk menghasilkan model bisnis yang sehat.

Adapun, baru-baru ini Titipku pun memperluas bisnisnya ke segmen B2B, sehingga model bisnisnya menjadi B2B2C atau business to business to customer. Dengan begitu, Titipku tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah para pelanggan, tetapi juga  pedagang, baik kebutuhan terkait pasokan barang dagangan maupun kebutuhan terkait modal usaha.  Hingga kini, Titipku hadir di sekitar 150 pasar dan 10.000 pedagang di  Jabodetabek.

Baca Juga: Sinar Mas Land Luncurkan Program UMKM Pasar Rakyat Go Digital

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham PGEO Mulai Turun Usai Naik Signifikan, Prospeknya Dinilai Masih Positif
| Rabu, 28 Mei 2025 | 01:16 WIB

Harga Saham PGEO Mulai Turun Usai Naik Signifikan, Prospeknya Dinilai Masih Positif

Prospek PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) didukung berkembangnya PLTU yang menjadi sentimen positif untuk bisnis pembangkit geothermal.

Cara Pemerintah Menutup Hilangnya Pendapatan Dividen BUMN
| Selasa, 27 Mei 2025 | 22:47 WIB

Cara Pemerintah Menutup Hilangnya Pendapatan Dividen BUMN

Kemenkeu mengaku telah menghitung penurunan ini dan akan mencoba mengoptimalkan penerimaan negara sesuai target APBN. 

Profit 33,16% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (27 Mei 2025)
| Selasa, 27 Mei 2025 | 08:41 WIB

Profit 33,16% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (27 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (27 Mei 2025) Rp 1.923.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,16% jika menjual hari ini.

Konsumen Menahan Diri, Kinerja Emiten Properti Lesu
| Selasa, 27 Mei 2025 | 08:37 WIB

Konsumen Menahan Diri, Kinerja Emiten Properti Lesu

Kecenderungan konsumen untuk menahan belanja mulai kentara dari kinerja sejumlah emiten properti, terutama segmen kelas menengah ke atas. 

Sentimen Positif Menaungi Saham ELSA, dari Dividen Jumbo Hingga Ekspansi Bisnis
| Selasa, 27 Mei 2025 | 07:53 WIB

Sentimen Positif Menaungi Saham ELSA, dari Dividen Jumbo Hingga Ekspansi Bisnis

ELSA punya peluang menjaga pertumbuhan jangka panjang, tidak hanya dari sektor migas konvensional tapi juga dari inovasi dan transisi energi.

Mewaspadai Gelembung Saham yang Berbahaya
| Selasa, 27 Mei 2025 | 07:37 WIB

Mewaspadai Gelembung Saham yang Berbahaya

Pelaku pasar cenderung mencari cara mudah dalam memilih saham, yakni pilih saham yang sedang populer, diminati banyak orang.

Investor Mulai Profit Taking, IHSG Rawan Tertekan
| Selasa, 27 Mei 2025 | 06:57 WIB

Investor Mulai Profit Taking, IHSG Rawan Tertekan

Koreksi IHSG terjadi menjelang libur panjang pekan ini. Banyak investor yang mulai merealisasikan keuntungan (profit taking).​

Sejumlah Investor Institusi Bakal Jadi Pengendali Baru Emiten
| Selasa, 27 Mei 2025 | 06:55 WIB

Sejumlah Investor Institusi Bakal Jadi Pengendali Baru Emiten

Perubahan pengendali ini diprediksi akan menjadi sentimen penggerak saham-saham emiten bersangkutan.

Dapat Pasokan Gas Baru, Margin PGAS Bisa Lebih Stabil
| Selasa, 27 Mei 2025 | 06:53 WIB

Dapat Pasokan Gas Baru, Margin PGAS Bisa Lebih Stabil

PGAS meneken Domestic Swap Agreement dan Gas Sales Agreement dengan West Natuna Group di ajang Indonesia Petroleum Association (IPA) Convex 2025 

Meski Sebaran Yield Menyempit, SBN Masih Cukup Menarik
| Selasa, 27 Mei 2025 | 06:52 WIB

Meski Sebaran Yield Menyempit, SBN Masih Cukup Menarik

Menurut analis, penurunan yield obligasi domestik akan semakin mempersempit spread dengan yield US Treasury. 

INDEKS BERITA

Terpopuler