BJB Syariah Akan Cari Modal Lewat IPO Untuk Jadi Bank Digital

Rabu, 23 Maret 2022 | 05:05 WIB
BJB Syariah Akan Cari Modal Lewat IPO Untuk Jadi Bank Digital
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah bank syariah digital akan segera bertambah. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJB) akan mempersiapkan anak usahanya yakni Bank BJB Syariah menjadi bank digital. Untuk mendukung itu, BJB akan membawa anak usahanya itu untuk menggelar initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester II 2022.

BJB Syariah perlu memperkuat permodalan untuk menjadi bank digital. Dalam rangka IPO itu, BJB akan mendatang investor strategis yang akan membantu anak usahanya bertransformasi menjadi bank syariah digital.

Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB mengatakan, sudah ada satu investor strategis besar yang memiliki ekosistem syariah yang berkomitmen untuk membantu memperkuat pasar BJB Syariah. Baik sebagai perusahaan terbuka mapun sebagai bank digital. 

"Lembaga tersebut merupakan institusi lokal. Lembaga ini bahkan  sudah menyatakan ketertarikannya masuk ke BJB Syariah jauh sebelum rencana rencana IPO," kata Yuddy dalam paparan publik secara virtual, Selasa (22/3).

Sejumlah investor dari asing seperti dari Malaysia, Abu Dhabi, dan negara timur tengah lainnya juga tertarik untuk masuk ke BJB Syariah. Manajemen BJB sangat terbuka dengan investor yang ingin masuk ke BJB Syariah.  Menurut Yuddy, BJB Syariah menarik bagi investor karena merupakan institusi bagian dari BPD pertama yang sudah spin off. 

BJB Syariah telah spin off sejak tahun 2010. Aset bank ini terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Pada akhir 2021, aset bank syariah ini mencapai Rp 10,4 triliun atau tumbuh 16,6% year on year (yoy). 

Biaya infrastruktur teknologi yang akan dimiliki BJB Syariah juga akan lebih efisien karena bisa berbagi infrastruktur dengan induk. 

Seperti diketahui, Bank BJB juga terus melakukan pengembangan digitalisasi saat ini. Bank ini akan berkembang menjadi bank hybrid yakni mengombinasikan layanan digital dan offline.

Untuk mendukung transformasi digitalnya, Bank BJB telah bekerjasama dengan tiga perusahaan teknologi besar yakni  DCI Indonesia sebagai penyedia pusat data terbesar di Asia Tenggara,  Alibaba Cloud Service, dan Amazone Web Service. 

"Dengan kerjasama tersebut akan mendukung keandalan BJB, keamanan, layanan dan kecepatan dalam berinovasi khususnya produk-produk berbasiis teknologi." pungkas Yuddy. 
Ia mengklaim BJB Syariah akan menjadi bank syariah digital kedua yang akan hadir di Indonesia. Sebelumnya Bank Aladin Syariah juga mengikrarkan perusahaannya sebagai bank digital. 

Dari laporan keuangan 2021, Bank Aladin belum banyak ekspansi. Bank ini rugi Rp 131 miliar dan belum menyalurkan pembiayaan sepanjang 2021. Adapun dana pihak ketiga (DPK) cuma Rp 1miliar dan asetnya Rp 2,1 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:53 WIB

Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21

DJP mengevaluasi skema tarif efektif rata-rata dalam perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang seringkali memicu kelebihan bayar gaji karyawan. 

APBD yang Mengendap dan Inersia Fiskal Daerah
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:19 WIB

APBD yang Mengendap dan Inersia Fiskal Daerah

Ketika keberanian membelanjakan anggaran tidak tumbuh, maka desentralisasi hanya menjadi ritual administratif tanpa semangat pembangunan.​

Investasi Minim Naker
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:01 WIB

Investasi Minim Naker

Pemerintah perlu menata ulang arah insentif investasi agar tidak hanya mengejar nilai, tetapi juga manfaat sosialnya.

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:49 WIB

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY

Kebutuhan susu diperkirakan naik efek program MBG, dari sebelumnya sekitar 4,7 juta ton naik menjadi lebih dari 8 juta ton.

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:01 WIB

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini

MSCI juga akan menerapkan pembulatan baru mulai Mei 2026, dengan aturan berbeda tergantung besarnya free float.

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO

Tertekan karena faktor non-operasional, termasuk selisih kurs dan biaya bunga dari ekspansi pembangkit. Secara operasional masih solid.

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung

Indikator teknikal menunjukkan, saham PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) masih berpeluang melanjutkan kenaikan.

Pendapatan dan Laba AKRA di Kuartal IV-2025 bisa Lebih Baik, Ditopang Penjualan Lahan
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:15 WIB

Pendapatan dan Laba AKRA di Kuartal IV-2025 bisa Lebih Baik, Ditopang Penjualan Lahan

Persoalan pasokan BBM di SPBU BP-AKR tidak berdampak signifikan lantaran kontribusinya yang mini ke PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sido Muncul Menadah Berkah dari Masuk Angin
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:14 WIB

Sido Muncul Menadah Berkah dari Masuk Angin

Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diproyeksi membaik pada semester II 2025

Harga Emas Dunia Terkoreksi, Investor Saham Disarankan Wait and See
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 07:55 WIB

Harga Emas Dunia Terkoreksi, Investor Saham Disarankan Wait and See

Potensi kenaikan harga emas hingga pengujung tahun 2025 diprediksi tidak akan terlalu signifikan lagi.

INDEKS BERITA

Terpopuler