BPKP Prediksi BPJS Kesehatan Tetap Defisit di Tahun Ini

Selasa, 28 Mei 2019 | 07:15 WIB
BPKP Prediksi BPJS Kesehatan Tetap Defisit di Tahun Ini
[]
Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit yang dialami Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilaksanakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diprediksi berlanjut sepanjang tahun ini.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencatat setelah mengalami defisit Rp 9,1 triliun sepanjang tahun lalu, program JKN diestimasi akan mengalami hasil serupa. Berdasarkan ulasannya hingga 30 April lalu, BPKP memprediksi defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 3,7 triliun.

Kepala BPKP Ardan Adiperdana mengatakan, ada tiga aspek yang menyebabkan defisit ini sulit ditanggulangi meskipun berbagai bauran kebijakan sudah berjalan.
Pertama, sistem kepesertaan, manajemen iuran, dan piutang. Dengan jumlah peserta 208,05 juta orang, sistem kepesertaan dan manajemen iuran harus terus diperbaiki.

"Hal ini terlihat dengan terdapat sebanyak 27,44 juta data peserta bermasalah, mulai dari Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak 16 digit, NIK berisi karakter alfanumerik lain (seperti ^,?, dan+), NIK ganda, tidak tercantum fasilitas kesehatannya, serta sebagian peserta meninggal belum diperbarui," ujar Ardan, Senin (27/5).

Adapun, sebagian besar peserta ini merupakan peserta yang berasal dari Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau pekerja informal dan Bukan Pekerja. Untuk itu, BPKP meminta BPJS Kesehatan melakukan upaya ekstensifikasi dan intensifikasi kepesertaan, serta dan kolektibilitas iuran pada peserta yang menunggak.

Kedua, sistem pelayanan dan biaya operasional. Dia bilang terdapat tiga permasalahan di sini, yakni peserta non aktif menerima pelayanan. Selain itu  masih adanya bentuk kecurangan (fraud) dalam program JKN. serta biaya operasional yang cukup besar.

Atas hal ini, BPKP meminta BPJS Kesehatan membersihkan data peserta yang tak aktif dan mengembangkan keterhubungan sistem kepesertaan, iuran, dan layanan.
Ketiga, strategic purchasing. Pada aspek ini terdapat beberapa permasalahan, seperti pembayaran kapitasi tidak sesuai, dan rujukan tidak sesuai kebutuhan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, BPJS Kesehatan dapat menjalankan rekomendasi penyelesaian defisit dari BPKP. Untuk itu, Ia meminta BPJS Kesehatan membuat tahapan dan langkah-langkah nyata untuk menyelesaikan defisit tersebut.

Tidak hanya itu, Kementerian Keuangan (Kemkeu) meminta semua pihak terkait untuk berperan aktif terhadap penyelesaian defisit, seperti BPJS Kesehatan seperti Kementerian Kesehatan (Kemkes), dan Pemerintah daerah (Pemda). Pasalnya, selama ini jika terjadi defisit anggaran, Kemkeu seolah menjadi institusi yang mesti membayar defisit tersebut. Padahal, dengan adanya kerjasama antar institusi terkait diyakini dapat menyelesaikan defisit yang selama ini terjadi.

“Sekarang ini kan mudahnya datang ke Kementerian Keuangan. Tetapi para pihak lain tidak ikut berpartisipasi. Kami keberatan jadi pembayar pertama. Kami akan menjadi pembayar terakhir kalau semua upaya sudah dilakukan," kata Sri Mulyani.

Bagikan

Berita Terbaru

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil
| Selasa, 26 November 2024 | 18:49 WIB

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil

Beberapa nama calon menteri yang diumumkan Donlad Trump masuk kabinetnya, tidak pro terhadap energi hijau.

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)
| Selasa, 26 November 2024 | 18:26 WIB

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)

Harga penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS) kadang dinilai tidak menarik, karena lebih mahal dari harga IPO. 

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I
| Selasa, 26 November 2024 | 17:58 WIB

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I

Belum ada isu spesifik yang dianggap bisa menyurutkan minat perusahaan mineral dan batubara masuk ke pasar modal tahun depan.

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif
| Selasa, 26 November 2024 | 17:25 WIB

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif

Ekspansi organik yang dilakukan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dinilai menjadi amunisi bagi pertumbuhan kinerja di masa depan.

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun
| Selasa, 26 November 2024 | 09:01 WIB

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun

Estimasi setoran pajak rokok pada tahun depan, naik tipis dibandingkan dengan estimasi setoran pajak rokok 2024

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur
| Selasa, 26 November 2024 | 08:51 WIB

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) juga ikut menolak kebijakan kenaikan tarif PPN menjadi 12%

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset
| Selasa, 26 November 2024 | 08:42 WIB

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset

Ekonom memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak mungkin mencapai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA
| Selasa, 26 November 2024 | 08:05 WIB

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA

Perdagangan saham BBCA oleh investor asing institusi sepanjang pekan lalu didominasi oleh transaksi beli.

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)
| Selasa, 26 November 2024 | 08:00 WIB

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)

Pada 21 November 2024, PT Cipta Krida Bahari (CKB) telah melakukan penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) dengan CTBN.

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia
| Selasa, 26 November 2024 | 07:55 WIB

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia

Aksi ini memberikan BUMA International kepemilikan pengendali atas salah satu tambang batubara metalurgi terbesar di Australia.​

INDEKS BERITA

Terpopuler