Bulan Juni 2019 Bank-Bank Mulai Suntik Dana ke LinkAja

Selasa, 14 Mei 2019 | 10:59 WIB
Bulan Juni 2019 Bank-Bank Mulai Suntik Dana ke LinkAja
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Rizki Caturini | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempersiapkan suntikan setoran modal ke PT Fintek Karya Nusantara (Finraya) selaku pengelola platform pembayaran berbasis QR code LinkAja. Direktur Utama Bank BNI Achmad Baiquni mengatakan, pihaknya akan menyuntikkan modal ke PT Fintek Karya Nusantara (Finraya) pada Juni 2019.

Emiten bank anggota indeks Kompas100 ini belum bisa menyebutkan porsi saham di Finraya. Pasalnya, jumlah pemegang saham di Finarya kemungkinan besar akan bertambah. "Ada beberapa perusahaan BUMN lain yang juga tertarik ikut menjadi pemegang saham LinkAja. Di antaranya PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Jasa Marga Tbk," ujarnya, Senin (13/5).

Menurut Baiquni, potensi transaksi uang elektronik di kereta Commuterline dan di jalan tol cukup besar. Itu sebabnya kedua perusahaan BUMN itu tertarik bergabung dalam LinkAja.

Meski begitu belum ada kepastian berapa tambahan investor baru yang akan bergabung di LinkAja. Saat ini, Kementerian BUMN masih terus melakukan pendataan.

Danu Wicaksana, Direktur Utama Finarya mengatakan, Bank Mandiri lewat Mandiri Capital juga dalam waktu 30 hari ke depan akan mulai menyuntikkan dana ke LinkAja. Sejauh ini porsi kepemilikan saham bank BUMN di LinkAja masih hampir 20%. Namun angka tersebut masih bisa berubah jika jumlah perusahaan BUMN yang bergabung bertambah.

Sebelumnya Kementerian BUMN sebelumnya telah menetapkan kepemilikan saham Finarya. Tapi arahan Kementerian ini masih bisa berubah. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) akan memiliki 25% saham, kemudian Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) masing-masing memegang 20% saham. Kemudian BTN dan Pertamina masing-masing memegang 7% saham, serta PT Asuransi Jiwasraya 1% saham.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans menambahkan, hingga kini jumlah pengguna terdaftar aplikasi pembayaran nontunai LinkAja sudah berjumlah 32 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler