KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog mengakui sulit menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Kepala Divisi Pengadaan Operasional dan Pelayanan Publik (POPP) Perum Bulog, Rini Andrida menyebutkan, penyebabnya adalah biaya operasional terutama ongkos angkut menuju wilayah seperti Maluku, Papua hingga Kepulauan di Nusa Tenggara Timur (NTT) cukup besar.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.