Bunga Acuan BI Turun, SBR007 yang Dijual Tiga Emiten Bank BUMN Laris Manis

Kamis, 25 Juli 2019 | 06:22 WIB
Bunga Acuan BI Turun, SBR007 yang Dijual Tiga Emiten Bank BUMN Laris Manis
[]
Reporter: Dimas Andi, Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode penawaran instrumen surat utang ritel Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007 mencapai akhir. Rupanya investor masih memiliki minat tinggi terhadap instrumen ini meski bunga yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan seri-seri sebelumnya. Terbukti dari penjualan yang dicatatkan beberapa bank agen penjual obligasi ritel yang cukup signifikan.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya berhasil menjual SBR007 sebesar Rp 438 miliar sejak 11 Juli hingga 23 Juli 2019. Realisasi itu sudah melampaui target kuota yang ditetapkan perseroan ini pada masa awal penawaran, yakni Rp 400 miliar.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri, Herry Gunardi, mengatakan, tingginya permintaan SBR tersebut lantaran adanya penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) baru-baru ini sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%.

Dengan pencapaian itu, Bank Mandiri optimistis, penjualan SBR007 dapat mencapai Rp 500 miliar sampai dengan masa akhir penawaran. lebih tinggi dari target sebelumnya.

Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 225 miliar hingga Rabu (24/7). Pencapaian itu sudah melewati dari target yang diajukan BNI ke Kementerian Keuangan yakni sebesar Rp 200 miliar.

Vice President Wealth Management Division BNI, Widi Hantono mengatakan, permintaan SBR007 masih relatif sama seperti penerbitan seri sebelumnya. Penurunan kupon tidak mengurangi minat investor karena di saat yang sama terjadi penurunan suku bunga acuan BI.

"Penurunan kupon sepertinya tidak berdampak signifikan terutama setelah tindakan BI yang juga menurunkan suku acuan. Hal ini searah dengan view pasar bahwa bunga akan cenderung turun," kata Widi. Meskipun sudah melewati target awal, Bank BNI belum memiliki rencana menambah kuota penjualan SBR007.

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sejak akhir pekan lalu telah berhasil melampaui target penjualan SBR007. Direktur Konsumer BRI Handayani menyebut, hingga Jumat (19/7) BRI telah menjual SBR007 sekitar Rp 195 miliar atau sudah melebihi target awal yang yang sebesar Rp 100 miliar.

Belum penuhi target

Sedikit berbeda dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Penjualan bank berkode saham BBTN ini baru mencapai Rp 20 miliar dalam periode yang sama. Sementara target perseroan ini adalah Rp 50 miliar.

Namun, BTN masih optimis tis target tercapai karena menurut Budi Satria, Direktur Konsumer BTN, beberapa nasabah memiliki kebiasaan melakukan pemesanan di akhir periode untuk menghindari selisih bunga berjalan apabila melakukan pemesanan di awal.

Salah satu cara BTN mengejar target dengan menggelar customer gathering dengan Kementerian Keuangan dan mitra distribusi lain serta memberikan beragam tawaran menarik.

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:28 WIB

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali

Sejak April hingga pertengahan Agustus 2025, PT Karya Permata Inovasi Indonesia terus-menerus menjual saham DADA.

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:58 WIB

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi

Marketing sales PANI bakal turun 42% YoY menjadi Rp 3,5 triliun akibat siklus perlambatan di pasar properti.

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler