Bunga Naik, Prospek Euro Dianggap Belum Menarik

Sabtu, 23 Juli 2022 | 13:21 WIB
Bunga Naik, Prospek Euro Dianggap Belum Menarik
[ILUSTRASI. European Central Bank (ECB) menaikkan suku bunga acuan 50 bps untuk pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File photo]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. European Central Bank (ECB) resmi menaikkan suku bunga acuan 50 bps untuk pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir. Alhasil, suku bunga ECB tak lagi negatif dan ada di posisi 0%.

Efeknya, mata uang euro menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Jumat (22/7), per pukul 17.38 WIB, pairing EUR/USD turun 0,68% jadi 1,0157. 

Tapi Analis DCFX Lukman Leong melihat, potensi penguatan euro cenderung terbatas. Ini tidak terlepas dari sikap ECB ke depan yang dovish dibanding bank sentral Inggris dan Amerika Serikat. 

Baca Juga: Inflasi Bisa Menjadi Sandungan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya memandang kebijakan kenaikan bunga ECB tersebut sebagai pisau bermata dua bagi euro. Pasalnya, di tengah ancaman resesi ekonomi, keputusan ECB berpotensi menyebabkan stagflasi di Eropa. "Perkembangan ini menyebabkan banyak pelaku pasar tidak meminati mata uang euro," ujar Andian, Jumat (22/7). 

Sementara itu, dampak keputusan tersebut terhadap rupiah relatif minim. Kalau menurut Andian, pergerakan rupiah justru lebih terdampak pada resesi ekonomi dan rencana kenaikan suku bunga The Fed di pekan depan. 

Lukman menambahkan, walaupun Bank Indonesia (BI) belum agresif dan masih menahan suku bunga, tapi Indonesia secara fundamental jauh lebih solid. Selain ditopang data ekonomi kuat, outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih tinggi, di 4,5%-5%, dibandingkan zona Eropa yang hanya 2,7%.

Ke depan, Lukman memperkirakan, pergerakan euro akan ditentukan pasokan komoditas energi serta perkembangan perang di Ukraina. Pasalnya, dua hal tersebut berperan penting pada ekonomi zona Eropa. 

Secara umum Lukman belum melihat euro sebagai mata uang yang menarik untuk dikoleksi. "Tingkat bunga ECB tertinggi diperkirakan hanya 1,25%, belum  menarik dibandingkan BoE yang bunganya mencapai 2% dan The Fed di 3,5%," ujar dia. Tapi dia bilang ada buying opportunity jika euro ada di 0,95 - 1,0. 

Baca Juga: Bank Sentral Global Berupaya Keras Menjinakkan Inflasi

Sedangkan Andian menyebut, dalam jangka menengah, pelaku pasar masih berpeluang mempertahankan posisi sell selama EUR/USD bertahan di 1,0500.  "Level 1,00 masih menjadi support psikologis untuk EUR/USD, dan jika tidak turun ke bawah level tersebut, posisi buy untuk jangka pendek dapat dicoba," papar Andian. 

Bagikan

Berita Terbaru

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:20 WIB

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa

Susanto Djaja adalah sosok yang sudah teruji memimpin bisnis Metrodata dan mengenal dengan baik kultur bisnis perusahaan.

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:45 WIB

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas

OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS yang semula sebesar 2,2% di tahun 2025, menjadi 1,6% dan turun ke 1,5% pada 2026. 

INDEKS BERITA

Terpopuler