Catatan Dua Tahun Menteri ESDM, Sektor Migas Sampai EBT

Jumat, 15 Oktober 2021 | 04:50 WIB
Catatan Dua Tahun Menteri ESDM, Sektor Migas Sampai EBT
[ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif ]
Reporter: Filemon Agung, Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pada 23 Oktober 2021 nanti, Arifin Tasrif genap dua tahun menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ada sejumlah tantangan dalam pengembangan energi yang masih mengadang Indonesia. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal menilai, sudah banyak upaya Kementerian ESDM dalam dua tahun terakhir, khususnya untuk memperbaiki iklim investasi hulu migas. "Dari sisi kemudahan perizinan sampai dengan insentif yang diberikan," ucap dia kepada KONTAN, Kamis (14/10).

Namun, upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah terbentur kondisi global seperti dampak pandemi Covid-19 dan sejumlah faktor. Sederat kendala itu, seperti kesulitan negara anggota OPEC dan non OPEC dalam mencapai kesepakatan dalam stabilisasi harga minyak. Industri migas pun dihadapkan tantangan transisi menuju energi baru terbarukan (EBT).

Di sisi lain, pemerintah Indonesia mencanangkan produksi migas 1 juta barel per hari (bopd) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMscfd) gas di tahun 2030. Kondisi ini diakui tak mudah mengingat investor cenderung memilih wait and see. "Investor masih sangat berhati-hati dalam menjalani portfolionya maupun masuk ke venture baru," ujar Moshe.

Kondisi sedikit berbeda terjadi pada sektor hilir migas, dimana lebih banyak kepastian investasi. hal ini pun cenderung lebih menarik bagi investor. Kendati demikian, sektor hilir menghadapi tantangan ketersediaan infrastruktur migas. "Maksimalkan pembangunan infrastruktur migas agar mengurangi biaya distribusi," ucap Moshe.

Selain itu, pemerintah perlu menekan beban impor migas, salah satunya melalui pengembangan processing plant migas dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor migas pada Agustus 2021 sebesar US$ 2,06 miliar.

Dibandingkan dengan impor migas pada bulan Juli 2021 yang tercatat US$ 1,78 miliar, angka tersebut meningkat 14,74% month-on-month (mom). Dibandingkan impor migas Agustus 2020 yang sebesar US$ 950 juta, maka jumlah itu melesat 115,75% yoy.  

Dari sisi kebijakan EBT, Ketua Asosiasi PLTMH, Riza Husni menilai, kinerja Kementerian ESDM di masa kepemimpinan Arifin cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan terbitnya sejumlah kebijakan yang dinilai berpihak kepada pemanfaatan EBT.

Mulai dari Peraturan Menteri ESDM No. 20 Tahun 2020 mengenai aturan jaringan sistem tenaga listrik (grid code), penambahan porsi pembangkit EBT sebesar 51,6% dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN hingga Peraturan Menteri (Permen) ESDM mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.

"Kalau saya pikir milestone yang ditunjukkan Kementerian ESDM sudah merupakan satu pesan kepada siapapun di PLN, pembuat kebijakan, dan di Kementerian BUMN selaku yang menentukan KPI PLN bahwa EBT itu merupakan policy negara," kata Riza kepada KONTAN, Kamis (14/10).

Ketua Dewan Pakar Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Arya Rezavidi menilai perubahan skema tarif ekspor-impor listrik net-metering dari semula 0,65:1 menjadi 1:1 yang diatur dalam Permen PLTS Atap sangat positif bagi konsumen pengguna PLTS Atap. ​

"RUPTL PLN periode 2021-2030 itu kita sebut green energy RUPTL. Target untuk energi surya pun cukup tinggi," ungkap Arya kepada KONTAN, Kamis (14/10).

 

Bagikan

Berita Terbaru

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian

Melihat perjalanan karir Joao Angelo de Sousa Mota mengembangkan usaha di bidang pertanian dan perkebunan

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?

Harga emas Antam pecah rekor all time high Rp 2,04 juta per gram. Simak analisis penyebab kenaikan dan proyeksi harga emas dunia serta Antam.

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:40 WIB

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin

Multipolar Technology Tbk (MLPT) membeberkan empat strategi utama untuk memoles kinerja, termasuk diversifikasi pelanggan dan leverage teknologi

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:16 WIB

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)

Transaksi tersebut bagian dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi ke sektor minyak dan gas bumi. 

Stop Flexing Pejabat
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:12 WIB

Stop Flexing Pejabat

Ajang pamer kemewahan ini menimbulkan sakit hati masyarakat luas karena pejabat bisa menikmati hidup mewah dengan menggunakan dana dari negara.

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS sepekan terakhir akibat aksi demonstrasi dalam negeri dan rilis data ekonomi AS.

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:53 WIB

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro

Pakuan merupakan bagian dari Vasanta Grooup, sebuah perusahaan pengembang proyek real estate yang didirikan pada tahun 2015.

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:40 WIB

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta

Pergerakan emas Antam amat bergantung pada pergerakan emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:59 WIB

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham

Teddy Wishadi, Direktur BNI Sekuritas, berbagi kisah investasi. Pelajari evolusi instrumen dan strategi investasi dari deposito ke saham.

Semen Baturaja: Laba Meroket 989%, Apa Strateginya?
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:58 WIB

Semen Baturaja: Laba Meroket 989%, Apa Strateginya?

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) raih lonjakan laba bersih 989% semester I-2025. Simak strategi efisiensi logistik, digitalisasi, dan produk turunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler