Cermati Rupiah dan IHSG di Era Pembagian Dividen

Jumat, 10 Mei 2019 | 06:30 WIB
Cermati Rupiah dan IHSG di Era Pembagian Dividen
[]
Reporter: Dityasa H Forddanta, Sinar Putri S.Utami | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. THR Lebaran datang lebih awal bagi investor pasar saham. Pekan terakhir bulan Mei ini, ada pencairan dividen dari 37 emiten. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebab, dari seluruh emiten tersebut, ada 12 emiten di antaranya dikuasai investor asing. Nilai dividen yang dibayarkan sesuai dengan porsi kepemilikan asing jika ditotal bahkan mencapai lebih dari Rp 12 triliun.

Saat pencairan dividen tiba, permintaan dollar Amerika Serikat (AS) naik karena dividen dalam rupiah dikonversi ke dollar AS. "Rupiah melemah, salah satu faktornya karena dollar AS naik akibat kenaikan permintaan," ujar Muhammad Alfatih, analis Samuel Sekuritas, Kamis (9/5).

Setali tiga uang, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, kondisi tersebut sudah lumrah. Sayangnya, pelemahan rupiah selalu diikuti oleh memerahnya pergerakan indeks.

Kemarin, rupiah melemah 0,48% menjadi Rp 14.364 per dollar AS. Pada saat yang bersamaan, IHSG anjlok 1,13% ke level 6.198. "Tak bisa dipungkiri, 50% portofolio saham kita dikuasai asing," kata Hans.

Tak heran, dollar AS menguat saat duit dividen itu dibawa kembali ke luar negeri.

Menurut Hans, ada cara untuk meminimalisir implikasi di balik pembagian dividen ke pemegang saham asing. Ini butuh peran pemerintah. "Di luar negeri ada kebijakan reinvestasi dividen. Ketika melakukan reinvestasi, pengenaan pajak tidak lebih dari 10%. Sehingga uangnya bisa direinvestasi dengan beli saham atau lainnya," jelas Hans.

Meski begitu, dividen bukan satu-satunya kambing hitam. Menurut Alfatih, nilai Rp 12 triliun signifikan. Terlebih, jika disandingkan dengan rata-rata transaksi harian di bursa. "Melemahnya rupiah juga dipengaruhi data perekonomian kita yang kurang baik," imbuhnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Momen Belanja Akhir Tahun Dorong Transaksi Kartu Kredit
| Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB

Momen Belanja Akhir Tahun Dorong Transaksi Kartu Kredit

Data BI mencatat, volume transaksi kartu kredit pada Oktober 2025 mencapai 45,224 juta kali, tumbuh 11,75% secara tahunan

Kredit UMKM Menyusut, Akses Kian Menciut
| Jumat, 19 Desember 2025 | 07:14 WIB

Kredit UMKM Menyusut, Akses Kian Menciut

Pertumbuhan kredit UMKM terus mengalami kontraksi, diikuti oleh peningkatan kredit macet.                

Agar Tidak Mengendap Di Instrumen Moneter
| Jumat, 19 Desember 2025 | 07:03 WIB

Agar Tidak Mengendap Di Instrumen Moneter

Menilik kebijakan BI menempatkan kelebihan likuiditas di bank sentral dengan bunga 3,5% .                

Rupiah pada Jumat (19/12) Menanti Data Inflasi AS
| Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB

Rupiah pada Jumat (19/12) Menanti Data Inflasi AS

Fundamental rupiah sejatinya tetap terjaga berkat keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 4,75%.

PGEO Menggadang Inovasi, Mau Bangun Data Center yang Menempel Pembangkit Panas Bumi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:48 WIB

PGEO Menggadang Inovasi, Mau Bangun Data Center yang Menempel Pembangkit Panas Bumi

Green data center dan ekspansi PLTP dorong pertumbuhan pendapatan dan EBITDA PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) hingga 2026.

Menerapkan Strategi Terukur Berinvestasi Reksadana Dolar AS
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Menerapkan Strategi Terukur Berinvestasi Reksadana Dolar AS

Prospek kinerja reksadana berdenominasi dolar AS masih akan positif seiring dengan nilai tukar dolar AS yang terus menguat.

Bedah Fundamental Saham ENRG, Capex US$ 200 Juta dan Skenario Lunasi Utang Jumbo
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:15 WIB

Bedah Fundamental Saham ENRG, Capex US$ 200 Juta dan Skenario Lunasi Utang Jumbo

Investor diingatkan agar tak terlena hanya pada sentimen grup, termasuk dalam konteks saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Sinyal Shortfall Pajak
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:10 WIB

Sinyal Shortfall Pajak

Ketika konsumsi melemah dan dunia usaha menahan ekspansi, ruang negara untuk memungut pajak secara optimal otomatis ikut menyempit.

Rupiah Jadi Biang Kerok, IHSG Jumat (19/12) Masih Bisa Melemah
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:01 WIB

Rupiah Jadi Biang Kerok, IHSG Jumat (19/12) Masih Bisa Melemah

Pelemahan IHSG antara lain disebabkan oleh rupiah yang cenderung melemah selama beberapa hari terakhir, meskipun BI Rate ditahan.

Transaksi Judi Online Turun Signifikan pada Tahun ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB

Transaksi Judi Online Turun Signifikan pada Tahun ini

Sejak awal 2025 hingga kuartal III jumlah perputaran dana judol mencapai Rp 155 triliun, dibandingkan tahun 2024 mencapai Rp 359,8 triliun. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler