China Gelar Lelang Minyak Cadangan untuk Pertama Kalinya pada 24 September

Rabu, 15 September 2021 | 10:07 WIB
China Gelar Lelang Minyak Cadangan untuk Pertama Kalinya pada 24 September
[ILUSTRASI. FILE PHOTO - Penyulingan di Qingdao, Provinsi Shangdong, 9 Februari 2014. REUTERS/China Daily/File Photo.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China, Selasa (14/9), akan melelang sekitar 7,38 juta barel minyak mentah, yang sebagian besar dari Timur Tengah. Lelang yang dijadwalkan pada 24 September itu merupakan kali pertama China menjual cadangan minyak strategis ke publik. 

Administrasi Cadangan Pangan dan Strategis Nasional mengumumkan rencana pelepasan cadangan minyak negara ke pasar secara bertahap pada pekan lalu. Rencana itu disebut bertujuan untuk membantu menstabilkan harga.

Volume yang ditawarkan dalam lelang pertama, yang akan diadakan di platform Pusat Cadangan Minyak Nasional, dipecah menjadi lima kelas minyak mentah. Di antara yang akan dilelang adalah 2,95 juta barel minyak grade Murban dari Abu Dhabi. Lalu minyak kelas Upper Zakum, Qatar Marine, Oman, dan Forties Blend dari Laut Utara. Semua minyak yang ditawarkan, saat ini disimpan di gudang berikat di kota pelabuhan Dalian, di provinsi Liaoning, China timur laut.

Baca Juga: Harga minyak menguat tipis pada Rabu (15/9) pagi

Sebagian besar minyak yang ditawarkan diperoleh China di sekitar bulan April dan Mei 2020. Di masa itu, harga minyak mentah merosot tajam karena anjloknya permintaan akibat pandemi Covid-19 gelombang pertama yang melanda dunia. 

“Dengan melepas cadangan berbiaya terendah, lelang tidak cuma membantu menurunkan harga tetapi juga menghasilkan keuntungan. Ini seperti membunuh dua burung dengan satu batu,” kata seorang pedagang minyak yang berbasis di Beijing. Ia memperkirakan rerata harga pembelian minyak yang akan dilelang US$ 40 per barel.

Harga minyak mentah Brent, yang merupakan acuan di pasar global, telah naik sekitar 42% sepanjang tahun ini, mengikuti pulihnya permintaan. Harga Brent menguat 0,3% menjadi US$ 73,70 pada Selasa pukul 21.53 WIB. Jika menggunakan harga Brent sebagai patokan, China berpeluang mengantongi US$ 540 juta dari pelelangan 7,38 juta barel.

China, yang merupakan negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia dan sebagian besar komoditas utama lainnya, telah mengambil berbagai langkah untuk mencoba menjinakkan kenaikan harga komoditas tahun ini. Langkah yang diambil termasuk menjual stok logam strategis untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

China jarang merilis informasi tentang Cadangan Minyak Strategis (SPR).

"Putaran ini jauh lebih kecil daripada ekspektasi pasar, dan ini kemungkinan satu-satunya pelelangan di 2021," kata analis Energy Aspects Liu Yuntao melalui email. “Itu bullish (untuk harga). China akan melakukan rotasi SPR lebih sering. Tetapi mungkin mulai tahun depan. Yang ini sepertinya uji coba,” imbuh dia.

Baca Juga: Harga minyak masih berpotensi bullish ke depan, simak faktor pendorongnya

Penawar harus mematuhi kebijakan industri penyulingan nasional dan memiliki kuota impor yang cukup untuk mengambil minyak mentah berikat, kata pemerintah dalam pemberitahuan lelang. Persyaratan lain, minyak yang dibeli harus digunakan untuk produksi bahan kimia.

Pemerintah mengatakan pekan lalu pelepasan itu terutama untuk pabrik penyulingan dan kimia terintegrasi.

Penawar potensial harus menyetor margin perdagangan sebesar 40 yuan per barel ke akun yang ditentukan sebelum 22 September jam 5 sore. Penyelenggara lelang akan melakukan ujicoba lelang, sehari sebelum pelelangan sesungguhnya. 

Tidak ada biaya transaksi yang akan dikenakan pada penjualan apa pun, kata pemberitahuan itu. Namun, peserta lelang dilarang menjual kembali minyak yang diperolehnya dalam pelelangan. 

Selanjutnya: Pandemi Covid-19, Laba Bersih Pengelola RS Royal Prima (PRIM) Melonjak di Atas 2.000%

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham CDIA bisa Serupa BREN & CUAN, Minat Pasar Besar tapi Berpotensi Diganjal BEI
| Rabu, 09 Juli 2025 | 16:44 WIB

Saham CDIA bisa Serupa BREN & CUAN, Minat Pasar Besar tapi Berpotensi Diganjal BEI

Saham-saham pendatang baru yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu selalu diburu pelaku pasar sehingga bisa ARA berhari-hari usai listing.

Ekspektasi Konsumen dan CEO Sama-Sama Rendah
| Rabu, 09 Juli 2025 | 11:57 WIB

Ekspektasi Konsumen dan CEO Sama-Sama Rendah

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni 2025 mencapai 117,8, naik dari 117,5 tetapi masih bergerak di sekitar level terendah dalam 3 tahun. 

Akses Pendanaan ke Bank Terbatas, Fenomena Gagal Bayar Korporasi ke Pinjol Kian Naik
| Rabu, 09 Juli 2025 | 09:30 WIB

Akses Pendanaan ke Bank Terbatas, Fenomena Gagal Bayar Korporasi ke Pinjol Kian Naik

Terjadi kenaikan proporsi pinjaman daring ke perusahaan non-UMKM dibandingkan UMKM di pertengahan tahun lalu hingga Februari 2025.

Profit 25,13% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah Lagi (9 Juli 2025)
| Rabu, 09 Juli 2025 | 08:51 WIB

Profit 25,13% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah Lagi (9 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 8 Juli 2025) di Logammulia.com tertera Rp 1.894.000 per gram.

Pertamina Patra Niaga Merombak Jajaran Direksi
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:57 WIB

Pertamina Patra Niaga Merombak Jajaran Direksi

Menurut Heppy, Pertamina Patra Niaga mendukung dan comply pada kebijakan dan keputusan pemegang saham.

Opsi Penunjukan Langsung Pengelola Blok Migas
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:53 WIB

Opsi Penunjukan Langsung Pengelola Blok Migas

Opsi penunjukan langsung WK migas ini disampaikan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung saat mengungkapkan urgensi revisi UU  Migas.

TINS dan PTBA Siap Ikuti Aturan Baru
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:47 WIB

TINS dan PTBA Siap Ikuti Aturan Baru

Enteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan, skema tahunan lebih relevan dalam merespons fluktuasi harga dan permintaan pasar global

 Pengusaha Batubara Tolak Pungutan Bea Keluar
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:42 WIB

Pengusaha Batubara Tolak Pungutan Bea Keluar

Rencana pemerintah mengenakan bea keluar semakin membebani pelaku industri batubara yang sudah banyak menanggung sejumlah pungutan

Saham Emiten Baja Sudah Naik Tinggi, KRAS, GDST, & ISSP Disarankan Untuk Wait and See
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:41 WIB

Saham Emiten Baja Sudah Naik Tinggi, KRAS, GDST, & ISSP Disarankan Untuk Wait and See

Langkah China memperpanjang bea masuk antidumping (BMAD) untuk produk Billet Baja Nirkarat dan HRC Nirkarat dinilai tak berefek.

IHSG Hari Ini Berpeluang Terangkat Euforia IPO
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:33 WIB

IHSG Hari Ini Berpeluang Terangkat Euforia IPO

Investor masih akan mencermati saham IPO yang akan listing di BEI. Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati rilis data inflasi China

INDEKS BERITA

Terpopuler