Reporter: Ferrika Sari | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China kembali mengeluarkan kebijakan yang kontroversial. Setelah menekan bisnis perusahaan teknologi seperti Alibaba dan Didi Chuxing, kini Tiongkok menyiapkan sejumlah aturan yang akan mengancam bisnis perusahaan teknologi di bidang pendidikan.
Aturan yang akan segera dirilis itu melarang perusahaan bimbingan belajar yang memiliki nilai pasar US$ 100 miliar, untuk menyediakan jasa bimbingan belajar materi kurikulum sekolah.
Perusahaan juga tidak dapat lagi menerima investasi dari luar negeri yang mencakup modal dari entitas terdaftar di luar negeri. Bahkan, perusahaan tidak diizinkan untuk menerbitkan saham maupun menghimpun dana di pasar modal
"Aksi akuisisi secara langsung juga dilarang dan semua bimbingan belajar harus libur pada akhir pekan," demikian kutipan dari pengumuman Kementerian Pendidikan China, yang dilansir dari Bloomberg, Senin (26/7).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.