Country Manager Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas: Jaga Prinsip Investasi

Sabtu, 19 November 2022 | 10:49 WIB
Country Manager Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas: Jaga Prinsip Investasi
[ILUSTRASI. Country Manager Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas.]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsisten berinvestasi menjadi prinsip yang dipegang teguh oleh Jay Jayawijayaningtiyas. Dengan investasi yang konsisten, Jay bisa menjaga hasil dari investasi.

Pria yang akrab disapa Jay ini berkisah investasi pertama kali pada perdagangan mata uang asing. Kala itu, di 2011, dia masih bekerja di Singapura. 

Jay yang saat ini menjabat sebagai Country Manager Luno Indonesia bercerita, ia telah mencicipi berbagai instrumen produk forex. "Saat itu, motivasi pertama kali berinvestasi karena mempertahankan value dan mendapatkan keuntungan untuk jangka panjang," ujar dia.

Baca Juga: Komisaris Independen WGSH, Lucky Bayu: Belajar Dulu Sebelum Mulai Investasi

Karena awalnya memang berkarir di perusahaan keuangan, ia sejak awal sadar kalau hanya menyimpan uang  di tabungan tanpa melakukan investasi, maka nilai duit yang disimpan akan tertekan inflasi. 

Di awal 2014, Jay mulai mengenal aset kripto dan teknologi blockchain. Menurut pria yang pernah bekerja di Merrill Lynch dan Macquarie Investment Bank di Singapura ini, saat ini ia berinvestasi di aset kripto, saham dan reksadana. 

Sebagian besar kue portofolio investasi Jay ditempatkan di aset kripto. Wajar saja, Jay saat ini menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk mengembangkan bisnis terkait kripto sendiri. "Saya memang mulai masuk ke saham dan reksadana, tapi sebagian besar masih berbentuk kripto, cuma 10% di saham dan reksadana," jelas pria yang bergabung di Luno pada tahun 2019 ini.

Diversifikasi aset

Jay menuturkan, dalam berinvestasi ia juga melakukan diversifikasi portofolio. Alasannya, setiap aset investasi mempunyai karakter yang berbeda-beda. Contohnya, deposito merupakan instrumen low risk low reward. Sementara saham high risk, high reward.

Baca Juga: CEO Pinnacle, Guntur Putra: Beralih Menjadi Investor Moderat

Karena itu, pria yang menjadi Co-founder & CEO Ahlijasa, sebuah startup teknologi di Jakarta, menyarankan calon investor memperhatikan jenis instrumen yang menjadi tempatnya berinvestasi. 

Misalnya kripto, ini investasi yang bisa mendapatkan return tinggi, tapi risiko yang dihadapi juga tinggi. "Kalau ingin mendapatkan keuntungan besar, juga harus siap untuk mendapat kerugian," ujar dia. 

Karena alasan itu pula, Jay mendivestasikan investasi ke aset lain, seperti reksadana yang cenderung low risk meski memang imbal hasilnya rendah. Tapi bagi Jay, strategi investasi yang tepat adalah investasi jangka panjang dan konsisten. 

Jay selalu menyisihkan 20% penghasilan bulanan untuk investasi. Bagi pria ini, investasi yang baik bukanlah investasi bersifat hit and run. "Investasi bukan hanya untuk satu hingga dua bulan saja, setelah itu langsung cuan dan menjadi sultan," kata dia. 

Bagi Jay, saat memulai investasi, investor harus selalu mencari harga dan waktu yang tepat. "Jadi saat naik bisa jual, kalau turun dapat membeli," kata dia.

Kalau memang tidak tahu kapan waktu tepat, maka investor bisa belajar. Karena itu, investor harus memiliki rasa ingin tahu dan belajar dari berbagai sumber. Jangan sampai hanya mengandalkan apa kata orang saja. Pasalnya, dengan belajar, maka investor akan memahami potensi risiko serta manfaat yang bisa diperoleh. 

"Pahami karakteristik pergerakan harga masing-masing aset, persentase naik dan turun, harganya setiap hari, minggu atau bulan, sehingga nanti tidak kaget saat mulai berinvestasi," kata Jay, kepada KONTAN.

Baca Juga: Direktur PT Transkon Jaya Tbk Kayin Fauzi : Pilih Instrumen yang Bisa Dipegang

Saran lain yang tidak kalah penting menurut Jay adalah saat berinvestasi harus selalu menggunakan uang dingin, alias uang yang memang disisihkan untuk investasi. Jangan sampai menggunakan uang panas atau uang yang akan digunakan dalam waktu dekat. Sebab semua hal bisa terjadi dalam perjalanan berinvestasi. 

Untuk itu, Jay juga menyarankan agar tidak menanamkan modal dengan nilai lebih besar dari kemampuan finansial diri sendiri. Berdasarkan pengalaman Jay, selama berinvestasi tidak selalu berjalan mulus dan selalu cuan. Pernah juga Jay menderita kerugian saat awal-awal berinvestasi di forex. Maklum, pergerakan forex cukup volatil. 

Karena tidak sabar dan kerap keluar masuk saat investasi, ia mengalami kerugian. Tapi ia kemudian berusaha belajar menahan diri dan konsisten menjaga keuntungan.                n

Menjadi Pendukung Setia Chelsea

Jay Jayawijayaningtiyas, yang kini menjabat sebagai Country Manager Luno Indonesia ini, kerap mengisi waktu luang dengan menonton pertandingan olahraga. Bagi Jay, menonton pertandingan menjadi aktivitas yang menyenangkan.  

Lulusan Nanyang Technological University of Singapore ini menyebut, dua pertandingan olahraga yang tidak pernah absen ditonton oleh dia adalah sepakbola dan balapan formula 1. Bagi dia, menonton pertandingan olahraga membuat dirinya menjadi memiliki waktu sendiri alias me time di sela kesibukan sehari-hari. 

Sejak kecil, Jay mendukung klub sepakbola Chelsea. Sementara pembalap favoritenya adalah Charles Leclerc, dari tim Scuderia Ferrari. "Jadi memang dari kecil saya sudah suka main sepakbola dan selalu mengikuti balapan formula 1. Saya juga sering nge-game dan nonton di televisi," tutur  pria bergelar Bachelor of Engineering (Aerospace Engineering). 

Mantan analis Merrill Lynch & Macquarie Investment Bank di Singapura bahkan pernah menonton langsung Formula 1 dan liga Champions untuk mendukukung tim dan pembalap favoritnya tampil. "Saat saya berkarier di Singapura saya pernah nonton F1," kenang dia. Jay juga pernah menonton pertandingan Liga Champions saat tim favoritnya Chelsea melawan Bayern Munich di laga final di Jerman, 2012 silam. 

Baca Juga: Wakil Dirut OBM Drilchem, Ivan Alamsyah : Belajar Investasi Properti dari Ibu

Kala itu, Jay memang niat datang ke sana untuk nonton dan mendukung. Sayangnya saat Piala Dunia kali ini, Jay mengaku tidak dapat berangkat untuk menonton, karena ada pekerjaan.  

Bagikan

Berita Terbaru

Prediksi IHSG 30 Oktober Setelah Kemarin Berbalik Menguat
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 04:50 WIB

Prediksi IHSG 30 Oktober Setelah Kemarin Berbalik Menguat

IHSG mengakumulasi penguatan 0,17% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 15,34%.

Didorong Anak Muda, Bisnis Paylater Makin Meroket
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 04:50 WIB

Didorong Anak Muda, Bisnis Paylater Makin Meroket

Penetrasi di kalangan generasi muda menjadi pendorong utama dari pesatnya perkembangan layanan paylater.

Relokasi Anggaran K/L Bisa Dorong Ekonomi
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Relokasi Anggaran K/L Bisa Dorong Ekonomi

Pemerintah memastikan akan mengalihkan anggaran K/L yang penyerapannya masih rendah. Batas waktunya sampai Oktober ini. 

Laba Asuransi Umum Mendaki Berkat Efisiensi
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 04:15 WIB

Laba Asuransi Umum Mendaki Berkat Efisiensi

Pelaku bisnis asuransi umum rupanya mampu beradaptasi dengan keadaan, hingga mencetak pertumbuhan laba.

Harga Crypto di Ekosistem Binance Sempat Naik Tinggi, Trader Tetap Perlu Hati-Hati
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:51 WIB

Harga Crypto di Ekosistem Binance Sempat Naik Tinggi, Trader Tetap Perlu Hati-Hati

Kepercayaan investor institusi lebih ke soal adopsi nyata, tata kelola yang transparan, likuiditas yang stabil, dan distribusi token yang sehat.​

Menanti Keputusan The Fed, Harga Kripto Diperkirakan Masih Akan Cenderung Melemah
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 09:41 WIB

Menanti Keputusan The Fed, Harga Kripto Diperkirakan Masih Akan Cenderung Melemah

Dalam skenario bearish harga bitcoin berpotensi melanjutkan pelemahan dan beresiko menguji support US$ 110.000/btc.

Insentif Menopang Kinerja Emiten Sektor Properti, Namun Prospeknya Tak Langsung Seksi
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Insentif Menopang Kinerja Emiten Sektor Properti, Namun Prospeknya Tak Langsung Seksi

Judol, pinjol, dan investasi ke kripto bisa mengalihkan dana masyarakat yang tadinya bisa dialokasikan untuk pembelian properti.

Manajemen Bilang, Bisnis Baru SMBR Akan Digelar Secara Bertahap Mulai Kuartal IV-2025
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 08:38 WIB

Manajemen Bilang, Bisnis Baru SMBR Akan Digelar Secara Bertahap Mulai Kuartal IV-2025

Sebagai kompensasi atas peran barunya, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) akan menerima pendapatan berupa management fee.

Harga Lebih Dulu Naik Signifikan, Analis Sarankan Wait and See Saham BUVA
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 08:10 WIB

Harga Lebih Dulu Naik Signifikan, Analis Sarankan Wait and See Saham BUVA

Pengumuman resmi soal rights issue dan rencana akuisisi entitas milik Summarecon jadi pintu profit taking di saham BUVA.

Usai Net Buy 7 Hari, Free Float MSCI Picu Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 29 Oktober 2025 | 07:11 WIB

Usai Net Buy 7 Hari, Free Float MSCI Picu Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Outflow asing masih mengancam IHSG. Ini imbas rencana Morgan Stanley Capital Index (MSCI) mengubah perhitungan free float.

INDEKS BERITA