Cuan Aman Berkat Kinerja Unit Usaha Baru Medco Energi (MEDC)

Selasa, 28 Juni 2022 | 21:47 WIB
Cuan Aman Berkat Kinerja Unit Usaha Baru Medco Energi (MEDC)
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga minyak dan gas membuat kinerja PT Medco Energi Internasional Tbk di kuartal I-2022 meningkat. Sepanjang tahun ini, para analis yakin prospek emiten berkode  saham MEDC akan positif.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, MEDC mencatatkan laba bersih sebesar US$ 90 juta, melesat hampir 18 kali lipat dari kuartal I-2021 sebesar US$ 5,1 juta. Menurut Analis Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman, realisasi laba bersih MEDC melebihi ekspektasi. "Realisasi laba bersih Medco memenuhi 31% dari proyeksi sepanjang tahun ini," jelas dia, dalam riset 16 Juni. 

Medco juga mulai menuai berkah dari unit tambang tembaga dan emas, PT Amman Mineral Nusa Tenggara. "Laba bersih Amman Mineral lebih kuat dari perkiraan di US$ 45 juta, atau tumbuh 80% kuartalan dan naik 250% secara tahunan," jelas Arief.

Baca Juga: Simak Prospek Medco Energi (MEDC) Usai Catatkan Laba Bersih Melesat 1.600%

Kinerja bottom line Medco naik lantaran pendapatan di kuartal I-2022 naik 62,99% secara tahunan jadi US$ 489,34 juta. Kenaikan tersebut ditopang dari tingginya harga jual rata-rata minyak dan gas. 

Harga rata-rata minyak di US$ 100 per barel di periode tersebut naik 70% secara tahunan. Sementara harga jual gas naik 35% jadi US$ 7,7 per mmbtu. Medco juga mampu mengerek produksi minyak dan gas adi 127 mboepd, atau tumbuh 26% secara tahunan. 

Efek akuisisi 

Ke depan, prospek bisnis Medco bakal kian moncer. Pasalnya. kontribusi pendapatan dari Amman Mineral diperkirakan masih tumbuh. Hitungan Arief, proyek fase 7 Amman akan meningkatkan produksi tembaga 93% secara tahunan jadi 93 mlbs. Produksi emas juga akan naik 368% jadi 169 k/oz di kuartal I-2022. 

Baca Juga: Cetak Kinerja Ciamik di Kuartal I-2022, Begini Prospek Medco Energi (MEDC)

Amman juga mengembangkan fasilitas pembangkit listrik berbahan bakar gas dan solar untuk menggantikan unit berbahan bakar batubara dan diesel yang ada. Ini bagian dari transisi ke sumber listrik yang lebih bersih.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan menilai, prospek MEDC kian menarik karena didorong akuisisi Blok Corridor dari ConocoPhillips. "Akuisisi tersebut diprediksi akan meningkatkan produksi Medco menjadi 155 mboepd," kata dia.

Arief juga menilai akuisisi Corridor akan mengurangi biaya di kuartal I-2022 menjadi US$ 8,0 per boe, Angka ini turun 8% secara tahunan dan turun 14% secara kuartalan. 

Dampak akuisisi yang akan mulai dirasakan oleh Medco tahun ini membuat Arief percaya diri menaikkan perkiraan laba bersih MEDC di 2022-2023. Tahun ini Arief menyebut, laba bersih Medco akan naik 32% menjadi US$ 376 juta. Sedangkan pada 2023, laba bersih MEDC bisa naik 29% jadi US$ 441 juta. 

Baca Juga: Harga Minyak Naik, MEDC Mengantongi Laba Bersih US$ 90,04 Juta

Arief juga menaikkan asumsi harga jual rata-rata minyak dari US$ 92 tahun ini dan US$ 85 di 2023 menjadi US$  95 tahun ini dan US$ 88 per barel di 2023. Proyeksi pendapatan Medc juga naik 5%-6% menjadi US$ 2,59 miliar tahun ini dan US$ 2,48 miliar di 2023. 

"Kami juga menaikkan kontribusi laba bersih dari entitas asosiasi, terutama dari Amman, menjadi US$ 167 juta-US$ 183 juta dari US$ 88 juta - US$ 102 juta. Hitungan kami sebelumnya terlalu konservatif," jelas Arief.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan, diversifikasi Medc di bidang kelistrikan dan kepemilikan saham di tambang mineral lain akan menopang kinerja. "Kami juga berpikir permintaan domestik masih cukup stabil, jadi MEDC masih prospektif," kata dia.

Nafan merekomendasikan beli saham MEDC dengan target Rp 870 per saham. Arief dan Hasan juga menyarankan buy dengan target harga masing-masing di Rp 1.300 dan Rp 950. Selasa (28/6), harga MEDC ditutup di Rp 665.     

Baca Juga: Kinerja Moncer, Medco Energi (MEDC) Kembali Cetak Laba Bersih di Tahun 2021

Bagikan

Berita Terbaru

Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?
| Sabtu, 15 November 2025 | 16:54 WIB

Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kini memimpin volume transaksi BEI, menggeser GOTO. Pahami penyebab lonjakan harga saham BUMI yang fantastis.

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto
| Sabtu, 15 November 2025 | 08:16 WIB

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto

Pengelola bursa kripto di Indonesia, PT Central Finansial X (CFX), bakal kedatangan pesaing tangguh.

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:26 WIB

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

BI mewaspadai pergerakan inflasi kelompok pangan alias volatile food yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:15 WIB

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing

Mengupas strategi berinvestasi Natanael Yuyun Suryadi, Direktur PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SPID) 

 Membentuk Ulang Industri Lelang
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:06 WIB

Membentuk Ulang Industri Lelang

Menyusuri perjalanan karier Deny Gunawan hingga menjabat Chief Operating Officer (COO) PT JBA Indonesia

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG

Mengupas profil dan strategi bisnis baru PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) di sektor susu sapi perah dan turunannya

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara

Industri baja dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan berkeahlian tinggi.

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:56 WIB

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas

Total nilai impor pakai bekas itu sebesar Rp 112,35 miliar atau setara 19.391 balpres yang dimusnahkan.

INDEKS BERITA

Terpopuler