Cuan di Bisnis Data Center

Jumat, 11 Juni 2021 | 06:00 WIB
Cuan di Bisnis Data Center
[]
Reporter: Venny Suryanto, Sandy Baskoro | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Booming digital merembet ke mana-mana. Selain melahirkan banyak start up, kini muncul potensi bisnis pusat data (data center) di Tanah Air yang tak kalah menggiurkan.

Salah satu pemain data center yang sedang naik daun adalah PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Harga saham DCII kemarin ditutup menguat 13,26% menjadi Rp 41.000 per saham.
 
Atraktifnya pergerakan saham DCII tak lepas dari aktivitas bos Grup Indofood, Anthoni Salim, yang menambah kepemilikannya di DCI Indonesia menjadi 11,12% saham belum lama ini. 
 
Saat IPO di awal Januari lalu, harga saham perdana DCII hanya Rp 420 per saham. Kini, dengan harga penutupan Rp 41.000 per saham kemarin, maka harga DCII sudah melonjak 9.661%.
Pada tahun ini, DCII menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar. Dari jumlah itu, hingga kuartal I-2021 sudah terserap senilai Rp 300 miliar.
 
Chief Executive Officer (CEO) PT DCI Indonesia Tbk, Otto Toto Sugiri menyebutkan, alokasi dana belanja modal tahun ini telah dipakai untuk membangun gedung pusat data keempat (JK5). "Capex tahun ini akan fokus di JK5 dan secara infrastruktur awalnya sudah siap. Satu lantai sudah jadi dan sudah ada pelanggannya," ungkap dia dalam paparan publik, Senin (7/6) lalu.
 
DCI Indonesia mengklaim sebagai market leader bisnis pusat data dengan total kapasitas mencapai 37 megawatt (MW) dan memiliki sekitar 51% pangsa pasar data center colocation di Indonesia. DCII berkomitmen membangun gedung pusat data baru di dalam area pusat data seluas 8,5 hektare dengan total kapasitas listrik sebesar 300 MW.
 
Tak mau kalah, Grup Telkom juga menyiapkan HyperScale Data Center (HDC), sebuah  pusat data yang diklaim terbesar dan bertaraf internasional di Cikarang, Bekasi. Tahap akhir pembangunan struktur gedung kantor Telkom HDC ditandai penutupan atap (topping off) oleh Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Ririek Adriansyah, pada Rabu (9/6).
 
Kehadiran Telkom Hyperscale Data Center melengkapi fasilitas pusat data milik Telkom. Telkom telah memiliki 26 data center yang terdiri dari 5 data center internasional, 18 neuCentrIX serta 3 data center tier 3 dan 4. Dengan adanya dukungan data center yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung dengan jaringan broadband, maka Telkom siap mengakomodasi kebutuhan mendatang, seperti kehadiran 5G, teknologi edge blockchain dan kebutuhan masa depan lainnya. 
 
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai saat ini pertumbuhan ekosistem digital semakin meningkat signifikan. 
Hal ini lantaran adanya pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat mempercepat adopsi digital di berbagai bidang, mulai dari sistem pembayaran, jual beli hingga layanan pendidikan. Celios memproyeksikan nilai bisnis data center pada 2026 akan mencapai US$ 3,3 miliar hingga US$ 4 miliar. 
 
“Grup usaha besar melihat ini sebagai peluang bisnis yang cerah. Bahkan arahan untuk integrasi ekosistem usaha semakin terlihat dari investasi di start up, masuk ke bisnis jasa pembayaran digital sekaligus bermain di layanan data center-nya,” ungkap Bhima, kemarin. 
 
Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi menilai, bisnis adopsi digital semakin naik daun. Hal itu tentu akan mendorong kebutuhan bisnis data center. 
 
Dia juga bilang, bukan hanya sektor e-commerce yang membutuhkan data center, tapi termasuk sektor pemerintahan, BUMN, sekolah, kampus, layanan gim, bahkan nanti internet of things (IoT). “Tentu akan menjadi pilihan dalam pengembangan pilihan bisnis ke depan. Baik investor asing maupun investor lokal khususnya para konglomerat,” ujar Heru.     

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Rupee India Longsor, Sempat Capai Titik Terendah Sepanjang Masa
| Kamis, 26 Desember 2024 | 17:38 WIB

Rupee India Longsor, Sempat Capai Titik Terendah Sepanjang Masa

Rupee India makin melemah tertekan dolar AS yang kuat dan permintaan dolar akhir bulan dari para importir.

Tinggal 3 Hari Perdagangan, Begini Proyeksi IHSG hingga Akhir Tahun
| Kamis, 26 Desember 2024 | 17:25 WIB

Tinggal 3 Hari Perdagangan, Begini Proyeksi IHSG hingga Akhir Tahun

Selasa (24/12), IHSG melemah 0,43% atau 30,7 poin ke 7.065,75 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Daftar 20 BPR dan BPRS yang Izinnya Dicabut OJK Sejak Awal 2024
| Kamis, 26 Desember 2024 | 16:42 WIB

Daftar 20 BPR dan BPRS yang Izinnya Dicabut OJK Sejak Awal 2024

Ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas OJK  menjaga dan memperkuat industri BPR/BPRS serta melindungi kepentingan konsumen. 

 Hanya Separuh IPO Tahun 2024 yang Harganya Masih Positif, 7 Saham Naik Tripel Digit
| Kamis, 26 Desember 2024 | 14:03 WIB

Hanya Separuh IPO Tahun 2024 yang Harganya Masih Positif, 7 Saham Naik Tripel Digit

Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 41 emiten baru yang mencatatkan saham di sepanjang tahun 2024.

Darwin Cyril Jual 52,14 Juta Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY), Dapat Dana Segar Segini
| Kamis, 26 Desember 2024 | 13:22 WIB

Darwin Cyril Jual 52,14 Juta Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY), Dapat Dana Segar Segini

Komisaris PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) Darwin Cyril Noerhadi menjual porsi kepemilikan sahamnya di MDIY.

Beli Emas Antam 3 Bulan Lalu Masih Rugi Kalau Dijual, Intip Perhitungan Rincinya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 11:31 WIB

Beli Emas Antam 3 Bulan Lalu Masih Rugi Kalau Dijual, Intip Perhitungan Rincinya

Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik Aneka Tambang stabil di harga Rp 1.520.000 per gram pada Kamis (26/12).

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:35 WIB

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya

Jika membandingkan daftar nama orang terkaya di planet Bumi saat ini dengan seperempat abad yang lalu, hasilnya sungguh mengejutkan.

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:32 WIB

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?

Harga emas naik pada Kamis (26/12), didorong oleh sedikit pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik.

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:18 WIB

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025

Sistem pajak modern atau Coretax system bakal meluncur awal tahun 2025. Saat ini sudah masuk tahap praimplementasi.

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)
| Kamis, 26 Desember 2024 | 08:46 WIB

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)

Harga emas Antam hari ini (26 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.520.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 20,94% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler