Dampak Kebijakan Insentif PPh 21 Dinilai Tidak Maksimal Mendongkrak Perekonomian

Rabu, 18 Desember 2024 | 04:10 WIB
Dampak Kebijakan Insentif PPh 21 Dinilai Tidak Maksimal Mendongkrak Perekonomian
[ILUSTRASI. Pekerja urban berjalan keluar dari stasiun kereta menuju tempat bekerjanya masing-masing di Jakarta, Kamis (4/1/2024). Tarif efektif rata-rata (TER) pajak karyawan atau pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 berlaku sejak 1 Januari 2024. Ditjen pajak berjanji, Tidak ada penambahan beban pajak baru sehubungan dengan tarif efektif bagi karyawan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/01/2024]
Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun depan, pemerintah siap meluncurkan berbagai stimulus ekonomi, salah satunya fasilitas pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (PPh 21 DTP). Kebijakan ini demi meredam dampak kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, fasilitas tersebut diberikan secara terbatas untuk industri padat karya, yakni industri tekstil, industri pakaian jadi, industri alas kaki dan industri furnitur. Adapun fasilitas PPh Pasal 21 DTP akan diberikan untuk karyawan dengan gaji sampai Rp 10 juta per bulan. "Jadi dari (gaji) Rp 4,8 juta sampai Rp 10 juta, PPh-nya ditanggung oleh pemerintah, khusus untuk industri padat karya," ungkap dia saat konferensi pers, Senin (16/15).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

KEJU Berharap Kinerja 2025 Tetap Gurih
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:48 WIB

KEJU Berharap Kinerja 2025 Tetap Gurih

Dengan sejumlah strategi  yang dijalani, KEJU membidik pertumbuhan penjualan 20% pada periode Ramadan dan Lebaran kali ini. 

PHE Bidik Produksi Minyak 416.000 Barel pada 2025
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:43 WIB

PHE Bidik Produksi Minyak 416.000 Barel pada 2025

Kontribusi Pertamina terhadap produksi minyak nasional pada 2024 mencapai 69%, sedangkan kontribusi terhadap produksi gas nasional sebesar 37%.

PGN Memperkuat Infrastruktur Pipa Gas
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:40 WIB

PGN Memperkuat Infrastruktur Pipa Gas

PGN pun berkomitmen untuk menambah 200.000 sambungan jaringan gas rumah tangga sebagai bagian dari program strategis nasional.

Proyek Kilang Jumbo Harus Dikaji Cermat
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:38 WIB

Proyek Kilang Jumbo Harus Dikaji Cermat

Pemerintah akan membangun proyek kilang jumbo berkapasitas 1 juta barel per hari di Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia timur

Credit Scoring Fintech Masih Perlu Dibenahi
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:15 WIB

Credit Scoring Fintech Masih Perlu Dibenahi

Kesehatan portofolio pinjaman fintech lending perlu mendapat perhatian serius di tengah ancaman kenaikan kredit macet yang masih membayangi. 

Pergerakan CSOP & Blackrock di Saham GOTO di Tengah Sentimen BHR & Rilis Kinerja 2024
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:09 WIB

Pergerakan CSOP & Blackrock di Saham GOTO di Tengah Sentimen BHR & Rilis Kinerja 2024

Beban tambahan akibat pemberian BHR berpotensi menunda jadwal GOTO untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif.

Siasat Pemerintah Utak-Atik Kebijakan HBA dan Royalti Minerba Demi Tambal APBN
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:05 WIB

Siasat Pemerintah Utak-Atik Kebijakan HBA dan Royalti Minerba Demi Tambal APBN

Emiten pertambangan mineral dan batubara bakal menghadapi tekanan akibat perubahan kebijakan pemerintah.

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:46 WIB

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik

Prospek pasar obligasi domestik dinilai tetap menarik, kendati yield US Treasury (UST) 10 tahun kembali ke atas 4,25%.  ​

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:40 WIB

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)

Berdasarkan Bloomberg, rupiah turun 0,13%  secara harian ke level Rp 16.452 per dolar AS. Rupiah di Jisdor BI melemah 0,14% ke level Rp 16.453.

Investor Lebih Berminat di Sukuk Tabungan Seri 014 Tenor Pendek
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:36 WIB

Investor Lebih Berminat di Sukuk Tabungan Seri 014 Tenor Pendek

Pasar merespons positif penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 yang mulai diperdagangkan awal pekan lalu.

INDEKS BERITA

Terpopuler