Dana Kelolaan Reksadana Pasar Uang Masih Tumbuh

Jumat, 19 Agustus 2022 | 06:52 WIB
Dana Kelolaan Reksadana Pasar Uang Masih Tumbuh
[ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/09/2019]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan reksadana pasar uang meningkat sepanjang Juli 2022 lalu. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksadana pasar uang saat ini naik 1,43% menjadi Rp 100,96 triliun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 99,54 triliun.

Head of Fixed Income Avrist Asset Management Zaki Aulia mengatakan, kenaikan dana kelolaan reksadana pasar uang disebabkan oleh likuiditas yang tinggi. Di saat yang sama, penyaluran kredit belum optimal.

"Selain itu, ketidakpastian global dan juga inflasi yang tinggi serta reaksi bank sentral Amerika Serikat (AS) menyebabkan investor cenderung mengambil posisi durasi investasi yang pendek untuk portofolio mereka, salah satunya melalui reksadana pasar uang," ujar Zaki kepada KONTAN, Kamis (18/8).

Baca Juga: Kenaikan BBM Subsidi Dapat Menekan Kinerja Emiten

Senada, Head of Investment Specialist and Product Development Sucorinvest Asset Management Lolita Liliana mengatakan, volatilitas pasar di tengah kenaikan inflasi dan suku bunga membuat investor beralih ke aset yang lebih minim risiko, seperti reksadana pasar uang.

"Suku bunga untuk produk di kelas aset pasar uang, seperti deposito berjangka hingga imbal hasil atau yield dari obligasi atau sukuk durasi pendek di bawah satu tahun, cenderung stabil," ujarnya.

Menurut Zaki, prospek reksadana pasar uang masih menarik. Produk ini dinilai mampu memberikan imbal hasil yang cukup tinggi, terutama bila dibandingkan dengan imbal hasil di deposito. Perhitungan dia, return reksadana pasar uang ke depannya berada di kisaran 3%-4%.

Zaki mengatakan selama periode Juli lalu, rata-rata return reksadana pasar uang di kisaran 0,19%. Sebagai perbandingan, reksadana Avrist Ada Kas Mutiara selama periode tersebut memberikan imbal hasil sebesar 0,30%.

"Hasil ini diperoleh dengan strategi pengelolaan kas yang efektif dan pengalokasian aset antara deposito dengan obligasi korporasi pasar uang, yang mampu memberikan yield relatif lebih menarik," tutur Zaki.

Lolita juga mengatakan, produk reksadana pasar uang Sucorinvest Money Market Fund dan Sucorinvest Sharia Money Market Fund masih mencetak kinerja positif.

Menurut Zaki, sentimen yang dapat mendukung pengelolaan reksadana pasar uang antara lain tingkat suku bunga. Jika suku bunga naik, maka dampaknya akan positif bagi imbal hasil reksadana pasar uang.

Bagikan

Berita Terbaru

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 08:15 WIB

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba

Rugi bersih INTA terpangkas 31,48% secara tahunan atau year on year (yoy), dari Rp 72,49 miliar jadi Rp 49,67 miliar per September 2025.

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah tengah menyusun aturan berupa rancangan peraturan menteri keuangan terkait pengawasan kepatuhan wajib pajak

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:45 WIB

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur

Untuk tahun depan, ADHI memasang target agresif dengan membidik kontrak baru senilai Rp 23,8 triliun.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:30 WIB

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja

Mengupas prospek bisnis PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pasca merampungkan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:24 WIB

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global

Cadangan devisa Indonesia akhir November naik tipis ke level US$ 150,1 miliar                       

Outflow Deras
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:10 WIB

Outflow Deras

Arus keluar asing bersamaan dengan ketergantungan pemerintah terhadap dana domestik menyimpan risiko jangka menengah.

Beban Demografi di Era Revolusi AI
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beban Demografi di Era Revolusi AI

Bonus demografi dan revolusi kecerdasan buatan atau AI bermakna bila dikelola dengan sungguh-sungguh.​

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:00 WIB

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas

Mengupas strategi investasi Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Deny Ong dalam mengelola asetnya.

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:20 WIB

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri

Sinergi ini untuk mendorong penguatan perencanaan kebijakan dan percepatan pelaksanaan Kawasan Industri Prioritas dalam RPJMN 2025–2029

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:16 WIB

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN

PTPP mempertegas posisi sebagai kontraktor nasional dan pemain kunci dalam pembangunan Ibukota Nusantara

INDEKS BERITA

Terpopuler