Berita Global

Dana Pensiun Norwegia Tarik Investasi dari Perusahaan Minyak dan Batubara

Kamis, 13 Juni 2019 | 11:53 WIB
Dana Pensiun Norwegia Tarik Investasi dari Perusahaan Minyak dan Batubara

Sumber: The Guardian | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - OSLO. Pengelola dana investasi negara terbesar di dunia akan mendivestasi kepemilikannya di perusahaan-perusahaan minyak dan batubara. Government Pension Fund Global yang mengelola aset Norwegia sebesar US$ 1 triliun akan melakukan divestasi senilai lebih dari US 13 miliar.

Parlemen Norwegia pada Rabu (12/6) waktu setempat telah melakukan voting untuk Undang-Undang yang menyetujui melepaskan investasi di delapan perusahaan batubara dan sekitar 150 produsen minyak. Khusus untuk investasi di perusahaan batubara, nilai divestasinya sebesar US$  miliar di perusahaan pertambangan seperti Anglo American, Glencore dan perusahaan energi Jerman RWE.

Government Pension Fund Global, yang dibangun lewat keuntungan minyak Norwegia di masa lalu, akan mundur dari perusahaan yang menambang lebih dari 20 juta ton batubara termal per tahun. Dana  pensiun Pemerintah Norwegia itu juga akan menarik diri dari perusahaan mana pun yang menghasilkan lebih dari 10GW listrik dari batubara. 

Selain itu, lembaga tersebut akan melakukan divestasi sebesar US$ 7 miliar di perusahaan eksplorasi dan produksi minyak. Meski demikian, pengelola dana tersebut akan mempertahankan saham di perusahaan minyak yang membatasi eksposur mereka pada bahan bakar fosil dengan berinvestasi dalam teknologi energi bersih. Ini termasuk BP dan Shell, tetapi mengesampingkan sejumlah perusahaan yang terdaftar di London termasuk Premier Oil dan Tullow Oil.

Seiring keputusan tersebut, Government Pension Fund Global, juga memiliki dasar hukum untuk berinvestasi langsung dalam proyek-proyek energi terbarukan, ketimbang di perusahaan-perusahaan energi yang terdaftar. Regulasi Norwegia memungkinkan lembaga itu untuk berinvestasi hingga US$ 20 miliar, dimulai dengan proyek pembangkit surya dan tenaga angin di negara-negara maju.

Mark Lewis, head of sustainability research di bank investasi BNP Paribas, mengatakan undang-undang itu akan memungkinkan Norwegia bergabung dengan garda depan investor tenaga surya dan angin raksasa. Menurutnya, dalam beberapa dekade mendatang, sumber-sumber energi terbarukan yang lebih murah untuk dibangun dan dijalankan akan menjadi kisah besar besar dalam ekonomi energi.

Kementerian Keuangan Norwegia memperkirakan nilai pasar infrastruktur energi terbarukan global akan tumbuh hampir 50%, menjadi U$ 4,2 triliun pada tahun 2030. Salah satunya didorong oleh lonjakan kapasitas tenaga surya dan angin baru.

Terbaru