Danai Belanja Modal, Waskita Beton (WSBP) Akan Merilis Obligasi

Kamis, 25 April 2019 | 06:08 WIB
Danai Belanja Modal, Waskita Beton (WSBP) Akan Merilis Obligasi
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berniat merilis obligasi pada pertengahan tahun ini. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan.

Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana mengatakan, Waskita Beton bakal merilis obligasi senilai Rp 500 miliar. Nilai ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk merilis obligasi berkelanjutan dengan nilai pokok maksimal Rp 2 triliun. "Rencananya akan kami rilis sekitar bulan Juni 2019," ujar Jarot, Rabu (24/4).

Perolehan dana tersebut nanti bakal digunakan untuk menutup sebagian kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex). Perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini menganggarkan capex Rp 922 miliar tahun ini. Nilai tersebut lebih kecil sekitar 16% dibanding anggaran tahun lalu yang senilai Rp 1,1 triliun.

Waskita Beton punya rencana untuk membangun pabrik besi baja. Nilai investasi untuk pabrik ini sekitar Rp 100 miliar.

Pabrik tersebut diharapkan bisa membuat operasional perusahaan lebih efisien. Sebab, WSBP bisa mengambil bahan baja produk sendiri ketika mendapat order pengerjaan proyek, terutama dari induk usahanya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Jarot bilang, perkembangan pembangunan pabrik tersebut saat ini masih dalam tahap studi kelayakan atawa feasibility study. "Setelah Lebaran atau pada bulan Juni sudah akan dimulai pengerjaan fisiknya," imbuhnya.

Waskita Beton juga memiliki agenda penambahan kapasitas salah satu pabrik beton miliknya. Ekspansi ini diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 500 miliar.

Tahun ini, WSBP menargetkan kontrak baru atau order book sekitar Rp 10 triliun. Realisasinya sejauh ini cukup agresif.

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, Waskita Beton memperoleh kontrak baru Rp 2,2 triliun atau setara 22% dari target. Padahal target semula hanya Rp 1,8 triliun.

Jarot menambahkan, sebesar 60% dari kontrak baru hingga akhir tahun masih mengandalkan proyek induk usahanya. Sementara, sisanya sebesar 40% bakal mengandalkan proyek pihak ketiga. "Ada beberapa proyek seperti kontrak dengan Agung Sedayu Grup," tandas Jarot.

Bagikan

Berita Terbaru

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:20 WIB

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa

Susanto Djaja adalah sosok yang sudah teruji memimpin bisnis Metrodata dan mengenal dengan baik kultur bisnis perusahaan.

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:45 WIB

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas

OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS yang semula sebesar 2,2% di tahun 2025, menjadi 1,6% dan turun ke 1,5% pada 2026. 

INDEKS BERITA

Terpopuler