Dapat Tambahan Lahan, Aset Dafam Property (DFAM) Ikut Melambung
KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Tahun ini, PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) menargetkan pertumbuhan aset 36,8%. Nilainya setara Rp 459 miliar, atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 335,6 miliar.
Optimisme manajemen Dafam ini bersumber aksi akuisisi yang sebelumya dilakukan. Akhir tahun 2018 emiten tersebut telah mengakuisisi lahan sekitar 12 hektare (ha). Lalu akan membangun sekitar 800 unit rumah sepanjang tahun ini. "Di kuartal I-2019 ini, sudah dibangun 200 unit dan pada kuartal II akan ditambahkan 500 unit lagi," ujar Billy Dahlan, President Director PT Dafam Property Indonesia Tbk kepada KONTAN, Jumat (21/6)
Menilik laporan keuangan kuartal I-2019, DFAM yang bergerak di bidang properti, hotel dan pelayanan manajemen hotel, ini mengantongi pendapatan sebesar Rp 35,08 miliar. Dus, ada kenaikan dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 26,70 miliar.
Adapun beban pokok melonjak menjadi Rp 13,74 miliar dari periode sebelumnya yang hanya Rp 11,09 miliar. Namun laba kotor naik dari sebelumnya Rp 15,6 miliar menjadi Rp 21,34 miliar. Alhasil, Dafam Property bisa menekan rugi menjadi Rp 1,66 miliar dari periode sama sebelumnya sebesar Rp 5,15 miliar.
Menantang
Billy mengakui, sepanjang kuartal I-2019, pasar properti cukup menantang mengingat ada momentum pemilu dan pembangunan jalan tol Trans Jawa. Kedua sentimen tersebut mempengaruhi lini bisnis properti residensial dan hotel yang digarap DFAM.
Gambaran saja, lini hotel DFAM menyumbang pemasukan pada tahun buku 2018 sebesar 47,37% atau sekitar Rp 69,67 miliar, sementara penjualan properti residensial menempati urutan kedua sebanyak 24,05% atau sebesar Rp 35,48 miliar.
Billy bilang, banyak investor yang bersikap wait and see dengan mencermati perkemvangan pemilu. Efek kerusuhan 21-22 Mei saat pengumuman pemenang pilpres yang berbuntut keluarnya travel warning dari sejumlah negara juga berimbas pada okupansi hotel.
Adapun untuk mendukung rencana bisnis tahun ini, Dafam Property telah menyiapkan dana belanja modal Rp 30 miliar-Rp 40 miliar yang berasal dari kas internal. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan lahan. Di luar itu, perusahaan mendapatkan dana investasi dari Narada Asset Management senilai Rp 200 miliar pada akhir 2018 lalu untuk pengadaan lahan.
Dari lini perhotelan dan resort, DFAM akan meluncurkan delapan hotel dan satu resort baru, yakni Kayangan Villa Ubud di Bali yang sudah mencapai tahap soft opening. Sedangkan hotel baru di antaranya adalah Hotel Dafam Express Jaksa di Jakarta dan Hotel Dafam Wonosobo yang kini memasuki tahap management aggreement.