Data Pengujian Emisi Keliru, Jepang Cabut Sertifikat Mesin Hino

Jumat, 18 Maret 2022 | 16:04 WIB
Data Pengujian Emisi Keliru, Jepang Cabut Sertifikat Mesin Hino
[ILUSTRASI. Truk produksi Hino Motors Jepang.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kementerian Perhubungan Jepang akan mencabut sertifikat empat mesin yang dibuat Hino Motors Ltd, menyusul terungkapnya data emisi yang tidak sesuai oleh unit Toyota Motor Corp, kata kementerian itu, Jumat.

Pencabutan sertifikat itu juga berlaku untuk kendaraan Toyota Motor Corp dan Isuzu Motors Ltd yang menggunakan salah satu mesin Hino. Pencabutan itu akan diumumkan pada 25 Maret mendatang, demikian kutipan dari pernyataan kementerian.

Hino bulan ini mengaku memalsukan data terkait emisi dan performa penghematan bahan bakar untuk ketiga mesin tersebut. Pada mesin keempat, dikatakan kinerjanya kemudian ditemukan kurang dari yang ditentukan, meskipun sejauh ini tidak ditemukan bukti pelanggaran.

 Baca Juga: Raih US$ 130 Juta dari IPO, SPAC Pertama di Bursa Hong Kong Alami Penurunan Harga

Perusahaan telah membentuk komite investigasi khusus yang terdiri dari para ahli dari luar untuk menyelidiki masalah ini. Sekitar 115.000 kendaraan diyakini dilengkapi dengan mesin tersebut, kata Hino.

Hino merupakan yang terakhir dari sederet pabrikan otomotif Jepang yang terlibat dalam uji emisi yang tidak tepat.

Pada tahun 2018, pemerintah mengatakan Mazda Motor Corp, Suzuki Motor Corp dan Yamaha Motor Co Ltd menguji kendaraan secara tidak benar untuk penghematan bahan bakar dan emisi.

Subaru Corp dan Nissan Motor Co Ltd berada di bawah pengawasan untuk alasan yang sama tahun sebelumnya.

Keakuratan data emisi pembuat mobil diragukan pada tahun 2015 ketika Volkswagen AG Jerman mengakui menginstal perangkat lunak rahasia di ratusan ribu mobil diesel AS untuk menipu tes emisi gas buang, dan bahwa sebanyak 11 juta kendaraan dapat menginstal perangkat lunak serupa di seluruh dunia.

Bagikan

Berita Terbaru

Indonesia Importir Gandum Terbesar Kedua Dunia, AS Bukan Sumber Utama
| Minggu, 06 Juli 2025 | 12:52 WIB

Indonesia Importir Gandum Terbesar Kedua Dunia, AS Bukan Sumber Utama

Indonesia menjadi negara importir gandum terbesar kedua dunia menurut data FAO. Impor Indonesia hanya kalah oleh Mesir.

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Terbaru di Laman Resmi Belum Berubah
| Minggu, 06 Juli 2025 | 11:07 WIB

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Terbaru di Laman Resmi Belum Berubah

Belum ada perbaruan data harga emas Antam hari ini. Harga terakhir 5 Juli 2025) tertera Rp 1.908.000 per gram.

Menguak Penyebab Kenaikan Impor Bahan Baku dan Barang Modal RI Saat PMI Terkontraksi
| Minggu, 06 Juli 2025 | 09:00 WIB

Menguak Penyebab Kenaikan Impor Bahan Baku dan Barang Modal RI Saat PMI Terkontraksi

Kenaikan impor bahan baku dan barang modal saat manufaktur lesu juga ditengarai efek praktik dumping yang dilakukan China.

Safe Haven Masih Menjadi Primadona di Semester II-2025, Emas Tetap Jadi Andalan Utama
| Minggu, 06 Juli 2025 | 08:00 WIB

Safe Haven Masih Menjadi Primadona di Semester II-2025, Emas Tetap Jadi Andalan Utama

Ketidakpastian arah suku bunga acuan The Fed dan geopolitik yang masih memanas kurang mendukung aset berisiko seperti saham.

Dilema Harga Eceran Tertinggi Beras dan Daya Beli Masyarakat
| Minggu, 06 Juli 2025 | 07:15 WIB

Dilema Harga Eceran Tertinggi Beras dan Daya Beli Masyarakat

Harga beras medium dan premium saat ini jauh di atas HET. Masih perlu harga eceran tertinggi?        

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:39 WIB

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur

Ancaman tarif resiprokal ke Amerika Serikat, hingga banjir produk furnitur impor, menjadi tantangan industri.

Melaba dari Usaha Minuman Matcha
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:34 WIB

Melaba dari Usaha Minuman Matcha

Belakangan, olahan matcha digemari masyarakat. Peluang ini ditangkap pelaku usaha yang menuai omzet hingga ratusan juta

PR Perlindungan Investor
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:31 WIB

PR Perlindungan Investor

Nyoman terkejut karena dia merasa cuma mengorder 9 lot, namun mengapa bisa berubah menjadi 16.541 lot?

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa
| Minggu, 06 Juli 2025 | 04:00 WIB

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa

IHSG ditutup melemah ke 6.865,19 pada perdagangan terakhir, 4 Juli 2025 setelah melemah 0,47% dalam sepekan mulai 30 Juni 2025.

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

INDEKS BERITA

Terpopuler