Data Perdagangan China Loyo, Harga Minyak Mentah Turun 1%

Senin, 14 Januari 2019 | 16:43 WIB
Data Perdagangan China Loyo, Harga Minyak Mentah Turun 1%
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Melemahnya data ekspor impor China berimbas pada pergerakan harga minyak. Pada perdagangan Senin (14/1), harganya minyak turun 1%. Minyak mentah Brent turun di bawah US$ 60 per barel. Maklum, Cina merupakan konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Saat ini, minyak mentah berjangka internasional Brent berada di level US$ 59,88 per barel, turun 60 sen dari angka penutupan terakhir. Sedangkan, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup turun 59 sen setara 1,1% menjadi US$ 51 per barel.

Secara keseluruhan, ekspor Cina turun sebesar 4,4% pada Desember. Begitu juga dengan impor yang mengalami kontraksi dan jatuh 7,6%.

“Inflasi harga produsen telah melambat selama enam bulan berturut-turut, menambah tanda-tanda melambatnya industri Cina di tengah lemahnya permintaan global,” kata Lembaga pemeringkat Moody’s seperti dikutip Reuters, Senin (14/1).

Perusahaan riset ekonomi, TS Lombard menyebut harga minyak ditutup karena ekonomi dunia tengah melambat.

Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank Denmark mengatakan, kemunduran ekonomi ini mengacu pada kondisi ekonomi di Amerika Serikat (AS), Cina dan Eropa. “Ini berarti harga minyak mentah berjangka kemungkinan terbatas hingga US$ 64 barel untuk Brent dan US$ 55 untuk WTI,” kata dia.

Meski data perdagangan Cina lemah, impor minyak negara tirai bambu itu mendekati level rekor pada bulan Desember sebesar 10,31 juta barel per hari (bph).

Di tengah kuatnya permintaan dari negara importir minyak, OPEC dan sekutunya seperti Rusia justru memotong pasokan minyak sejak akhir 2018. Langkah itu ikut menopang harga minyak mentah.

Di AS, perusahaan pengeboran minyak memangkas empat rig minyak dalam satu pekan hingga 11 Januari. Perusahaan jasa energi Baker Hughes mencatat, jumlah total penurunan rig minyak turun menjadi 873.  

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler