Berita *Global

Debut di Bursa Sukses, Kakao Bank Jadi Bank dengan Market Cap Terbesar di Korea

Jumat, 06 Agustus 2021 | 15:28 WIB
Debut di Bursa Sukses, Kakao Bank Jadi Bank dengan Market Cap Terbesar di Korea

ILUSTRASI. Aplikasi Kakao Bank di layar ponsel.

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kakao Bank Corp menuntaskan hari pertama pencatatan sahamnya dengan gemilang. Harga saham bank digital Korea Selatan itu, Jumat (6/8) ditutup 75% di atas harga initial public offering (IPO). Dengan harga sebesar itu, Kakao pun menjadi perusahaan jasa keuangan di Korea Selatan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar.

Bank digital murni pertama di negara itu mencari pendanaan melalui IPO untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan perusahaan keuangan yang diberikan oleh kerangka peraturan Korea Selatan yang tidak biasa.

Salah satu bisnis Kakao Bank saat ini adalah memberi rekomendasi kepada produk dari perusahaan keuangan lainnya. Karena memiliki basis pengguna yang besar, Kakao pun bisa menjala fee lebih besar daripada banyak pemberi pinjaman tradisional. Selain itu, Kakao memiliki bisnis periklanan.

“Pemegang saham bullish karena ini adalah platform, bukan hanya bank,” kata Seo Young-soo, seorang analis di Kiwoom Securities.

Baca Juga: Aturan diperketat, startup China kesulitan IPO di bursa Hong Kong

Saham Kakao berpindah tangan di harga 68.100 won pada sesi perdagangan siang, dibandingkan dengan harga IPO 39.000 won. Dengan harga sahamm sebesar itu, nilai kapitalisasi pasar Kakao mencapai US$ 28 miliar, atau setara Rp 402 triliun.

Sebagai pembanding, KB Financial Group Inc, yang merupakan grup keuangan tradisional terbesar di Korea Selatan, memiliki nilai kapitalisasi pasar sekitar US$ 19 miliar, atau Rp 272,8 triliun.

Kakao Bank mencetak laba pertama kali di tahun 2019, setelah kurang dari dua tahun beroperasi. Dengan pengguna aktif bulanan sebanyak 13,35 juta, Kakao merupakan aplikasi keuangan terbesar di Negeri Ginseng.

“Ini satu-satunya bank digital seluler murni di dunia yang telah tumbuh menjadi bank besar dengan aset 28,6 triliun won (Rp 359,45 triliun) hanya dalam empat tahun," kata Seo.

Namun, beberapa analis mengingatkan, sulit untuk menjustifikasi harga IPO Kakao Bank berdasarkan kinerja finansialnya. Mereka membandingkan dengan KB Financial, yang diprediksikan membukukan laba bersih sekitar 3 triliun won (Rp 37,7 triliun) di tahun ini, lebih dari sepuluh kali lipat dari apa yang kemungkinan dihasilkan Kakao Bank. .

Bank Kakao mengumpulkan dana sekitar US$ 2,2 miliar (Rp 31,6 triliun) melalui IPO. Hasil penjualan saham itu dialokasikan Kakao untuk memperluas bisnis terkait platformnya, yang baru menyumbang 6% terhadap total pendapatan. Sebanyak tiga perempat dari 804,2 miliar won (Rp 10,1 triliun). yang dihasilkan dalam laba operasi tahun lalu merupakan pendapatan bunga.

Kakao Bank menawarkan pinjaman kredit pribadi tanpa jaminan, dan sekarang memegang 6% pangsa pasar. Bank digital ini juga memberikan pinjaman untuk uang muka yang harus disediakan orang Korea di muka ketika menyewa properti. Kakao kini berencana memperluas bisnisnya ke pemberian hipotek dan pinjaman untuk usaha kecil.

Baca Juga: Seberapa Menarik Saham Bukalapak?

Selain bersaing dengan layanan digital dari bank tradisional, Kakao Bank juga menghadapi K Bank, yang merupakan satu-satunya pesaing yang berstatus bank digital. Dimiliki oleh BC Card dan perusahaan domestik lain, K Bank masih mengalami kerugian operasional hingga tahun lalu dan belum mengumumkan rencana untuk IPO.

Pencatatan saham Kakao merupakan yang terbesar di Korea Selatan, sejak IPO perusahaan game Netmarble yang mengumpulkan dana 2,7 triliun won (Rp 33,92) pada tahun 2017.

Kakao Corp, yang merupakan penyedia aplikasi chat paling populer di Korea Selatan sekaligus pemilik 27,3% saham Kakao Bank, berencana untuk menawarkan saham satu lagi unit usahanya ke publik. Unit yang akan IPO itu adalah penyedia jasa pembayaran.

Tetapi Kakao Pay, yang juga didukung Ant Financial China, telah diminta oleh otoritas keuangan untuk mengirimkan kembali pernyataan pendaftaran IPO. Sebelum permintaan itu muncul, Kakao Pay menyatakan target perolehan dana dari IPO senilai US$ 1,4 miliar (Rp 20,1 triliun), dengan nilai pasar US$ 10,5 miliar (Rp 150,8 triliun).

Selanjutnya: GPIF, Pengelola Dana Pensiun Terbesar di Dunia Ini Kantongi Return US$ 45,3 Miliar

 

Terbaru