Demi Genjot Kinerja, Tiphone Mobile (TELE) Siapkan Strategi Penjualan Baru

Jumat, 19 November 2021 | 04:00 WIB
Demi Genjot Kinerja, Tiphone Mobile (TELE) Siapkan Strategi Penjualan Baru
[]
Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) akan fokus mengembangkan layanan digital dan memperkuat distribusi modern di tahun depan. Untuk itu, TELE akan bekerjasama dengan perbankan dan modern channel. 

Cara ini merupakan upaya TELE meningkatkan kembali pendapatan, pasca tercapainya perdamaian dengan para kreditur. Corporate Secretary TELE Semuel Kurniawan mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir ini telah menyebabkan bisnis bertransformasi dengan cepat. 

Pandemi Covid-19 juga mengubah kebiasaan pelanggan seluler, terlihat dengan makin maraknya layanan digital dan online. "Kami melihat peluang yang akan menjadi fokus pengembangan ke depan adalah layanan penjualan secara digital," ujar Semuel.

Baca Juga: Tiphone Mobile (TELE) fokus pada jaringan distribusi modern

Dalam beberapa tahun terakhir ini, pendapatan TELE lebih banyak disumbang penjualan voucer melalui jaringan tradisional atau gerai serta kerjasama dengan ratusan ribu peritel. Tahun depan, metode ini akan diubah. 

Ini karena tren pengisian pulsa telepon seluler sudah bergeser ke pulsa elektrik. Menurut Semuel, fokus TELE pada jaringan modern dapat mengurangi beban biaya pengelolaan gerai yang besar beberapa tahun terakhir. 

Margin yang diperoleh dari distribusi tradisional pun relatif kecil. TELE menargetkan sistem distribusi modern akan memberikan sumbangan margin lebih besar. 

Terkait penyelesaian PKPU, Semuel bilang, pada 4 Januari 2021, proposal perdamaian dari tim TELE bersama penasehat keuangan telah diterima kreditur pada sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Para kreditur dari kalangan perbankan, pemegang obligasi dan kreditur lain menyetujui proposal perdamaian. Poin penyelesaian adalah restrukturisasi utang jangka waktu 10 tahun. Dengan diterimanya perdamaian ini, TELE akan beroperasi normal dan fokus melanjutkan kegiatan membangun usaha. 

Ini bisa memberikan nilai tambah kepada para kreditur dan pemegang saham. "Kami berharap mendapatkan tambahan modal kerja dari berbagai sumber, baik dari investor atau vendor financing. Kami juga berharap bisa kerjasama usaha lainnya sehingga bisa digunakan untuk kapitalisasi pertumbuhan telekomunikasi digital," kata Semuel. 

Baca Juga: Tiphone (TELE) Cari Pengganti Hengky Setiawan yang Mundur Usai Diputus Pailit

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

INDEKS BERITA

Terpopuler