Demi membiayai berbagai agenda, Kapuas Prima Coal (ZINC) akan merilis obligasi

Rabu, 14 November 2018 | 07:15 WIB
Demi membiayai berbagai agenda, Kapuas Prima Coal (ZINC) akan merilis obligasi
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Tahun depan, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 600 miliar. Rencannya, hajatan tersebut akan digelar pada November ini atau awal bulan depan.

Dana hasil penerbitan surat utang itu akan menjadi salah satu sumber pendanaan belanja modal selain pinjaman perbankan. Tahun depan, perusahaan pertambangan bijih besi, seng, dan timbal itu  mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 579,98 miliar.

Kapuas Prima Coal akan menggunakan belanja modal untuk mendanai aneka kegiatan penunjang penambangan. Misalnya saja, membangun terowongan, membiayai eksplorasi, serta membeli alat berat dan mesin operasi.

Belanja aneka fasilitas dan infrastruktur itu untuk mempermudah ekspansi Kapuas Prima Coal. Perusahaan berkode saham ZINC di Bursa Efek Indonesia tersebut masih harus melanjutkan pembangunan fasilitas permurnian konsetrat alias smelter seng atau zinc (Zn). Target pembangunan smelter berkapasitas 60.000 ton konsentrat per tahun itu sekitar 2,5 tahun hingga 3 tahun.

Rencana lain, Kapuas Prima Coal bermaksud menambah cadangan mineral dengan mengakuisisi lahan tambang baru seluas 1.100 hektare (ha). "Selain itu, kami akan meningkatkan kapasitas produksi dari 1.250 ton per hari menjadi 2.000 ton per hari," ujar Hendra William, Direktur Kapuas Prima Coal.

Tahun depan, Kapuas Prima Coal menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,41 triliun. Dari pendapatan tersebut, mereka ingin mengantongi laba bersih sebanyak Rp 292,90 miliar.

Sebagai perbandingan, tahun ini Kapuas Prima Coal membidik pendapatan Rp 850 miliar dan laba bersih Rp 200 miliar. Jadi target pendapatan dan laba bersih 2019, masing-masing lebih tinggi 65,88% dan 46,45% ketimbang target tahun ini.

Pada kenyataannya kini, Kapuas Prima Coal sedang bekerja keras demi mewujudkan target 2018. Kalau tak meleset, mulai bulan ini fasilitas flotasi atau pengapungan baru mereka bakal beroperasi penuh.

Peningkatan kemampuan fasilitas itu memanfaatkan  capex 2018 yang berjumlah US$ 20 juta. "Capex digunakan untuk belanja aset berupa alat berat, pabrik flotasi kedua serta pembelanjaan infrastruktur untuk underground tunnel," beber Hendra.

Kapuas Prima Coal yakin investasinya tak akan sia-sia. Penambahan fasilitas flotasi akan menunjang kenaikan produksi 20%-35%. Informasi saja, sejauh ini mereka telah  memproduksi sekitar 270.000 ton ore. Sementara total target volume produksi sepanjang tahun 2018 mencapai  360.000 ton ore.

Sementara itu, hingga 30 September 2018 Kapuas Prima Coal mencatatkan pendapatan Rp 521,80 miliar dan laba bersih Rp 100,12 miliar. Dalam periode year on year (yoy), pendapatan mereka naik sekitar dua kali lipat. Pertumbuhan laba bersihnya lebih tinggi lagi, yakni hampir lima kali lipat.

Manajemen Kapuas Prima Coal menjelaskan, pendapatan tumbuh karena rata-rata kadar bahan baku yang ditambang naik di atas 9,5%. Adapun semakin tinggi kadar yang ditambang, makin banyak pula konsentrat yang bisa mereka dapatkan. Pada akhirnya, nilai penjualan perusahaan itu ikut terkerek.

Pada saat yang bersamaan, Kapuas Prima Coal mampu memproduksi perak dengan kadar yang cukup tinggi. "Selain itu juga ada peningkatan produksi dari 1.150 ton per hari menjadi 1.250 ton per hari," kata Hendra.

Bagikan

Berita Terbaru

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:57 WIB

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memamerkan sejumlah upaya pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis di sektor energi terbarukan

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:52 WIB

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN

Lebih dari 5.000 orang telah menandatangani petisi online yang telah dibuat sejak 19 November 2024 tersebut

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:45 WIB

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru

Pemerintah memastikan bahwa Tol Trans Jawa siap dilintasi saat libur Natal dan 2024 dan Tahun Baru 2025

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:39 WIB

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang

Pemerintah akan menggelontorkan pupuk subsidi sebanyak lebih dari 9 juta ton secara langsung kepada petani

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:30 WIB

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Oktober 2024

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri
| Sabtu, 23 November 2024 | 10:38 WIB

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri

PT Bumi Citra Permai Tbk bersiap menggenjot bisnis dengan menyediakan lebih banyak kaveling industri dan pergudangan. 

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:19 WIB

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%

Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:11 WIB

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024

Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024. 

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:01 WIB

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar

Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56 

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
| Sabtu, 23 November 2024 | 06:54 WIB

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik

Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik​.

INDEKS BERITA

Terpopuler