Demi Menjaga Stabilitas Harga, Emiten Buyback Saham

Jumat, 18 Januari 2019 | 07:01 WIB
Demi Menjaga Stabilitas Harga, Emiten Buyback Saham
[]
Reporter: Avanty Nurdiana, Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat sudah melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham sejak 2018. Aksi tersebut akan kembali dilakukan oleh para emiten pada tahun ini sampai 2020.

Ada sejumlah saham yang sudah mendapat izin untuk membeli kembali saham. Aksi buyback ini dilakukan untuk menjaga nilai dan harga saham sesuai dengan harga wajarnya atau tidak masuk dalam kategori undervalued. Beberapa saham tersebut di antaranya, TBIG, BSDE, LPPF, POWR, SCMA dan lainnya.

Salah satunya adalah PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR). Perusahaan ini telah membeli kembali 2% saham dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh, sebanyak-banyaknya 321,74 juta saham.

Investor Relations & Corporate Finance Manager POWR, Baskara Rosadi Van Roo mengatakan, tahun 2019 ini, sebelum melakukan buyback saham, perusahaan ini akan melihat dari kondisi pasar modal. "Izin yang kami miliki masih panjang sampai April 2020. Masih satu tahun lebih," ujar dia, Rabu (16/1).

Menurut Baskara, pertimbangan utama perusahaan listrik ini dalam membeli kembali saham adalah melihat kondisi pasar. POWR menilai, harga saham perusahaan di bawah harga yang wajar.

Dengan pelaksanaan pembelian saham kembali ini, likuiditas di pasar dapat mencapai struktur permodalan yang efisien dan memungkinkan perusahaan meningkatkan earning per share (EPS) serta return on equity. 

Mengurangi penurunan

David Sutyanto, Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas, menilai, buyback saham tak hanya sekedar memberi jaminan kenyamanan bagi para pemegang saham atas prospek saham. Namun, pelaksanaan buyback saham bisa membuat pergerakan saham menjadi lebih stabil. "Membantu naik, sih, tidak, tapi membantu mengurangi penurunan harga saham saja," jelas dia, kemarin (17/1).

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menambahkan, aksi buyback saham akan baik bagi pergerakan saham, asal tidak mengganggu kinerja keuangan. Sebab emiten harus menyisihkan dana untuk melakukan buyback saham, yang berpotensi mengganggu kinerja keuangan.

Menurut Nafan, ini bisa menjadi momentum investor untuk mengoleksi saham tersebut, karena potensi rebound harga semakin besar. "Akumulasi beli bisa, namun utamakan melihat juga prospek bisnis dan fundamental," saran Nafan.

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA

Terpopuler