Diduga Bermasalah, Kimia Farma Menghentikan Sementara Distribusi Rapid Test Biozek

Kamis, 14 Mei 2020 | 04:58 WIB
Diduga Bermasalah, Kimia Farma Menghentikan Sementara Distribusi Rapid Test Biozek
[ILUSTRASI. Alat uji cepat atau rapid test Covid-19 merek Biozek]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengimpor rapid test Biozek dari perusahaan asal Belanda. Namun, belakangan tersiar kabar alat uji cepat itu bermasalah.

Sembari meminta klarifikasi kepada Inzek International Trading BV Belanda selaku penjual, manajemen KAEF menghentikan sementara distribusi rapid test Biozek ke fasilitas layanan kesehatan. Sebelumnya, tersiar kabar produk rapid test Biozek ini diproduksi di China.

Baca Juga: Pandemi covid-19 bisa bangkitkan industri farmasi lokal

Sekretaris Perusahaan KAEF, Ganti Winarno menjelaskan, Kimia Farma mengimpor dan mendistribusikan produk rapid test Biozek yang merupakan produk dari manufaktur Inzek International Trading BV Belanda sejak pertengahan April 2020.

"Produk ini sudah memiliki sertifikat Conformite Europeenne (CE) yang memenuhi persyaratan hukum untuk dapat diperdagangkan dan dikomersialisasikan di pasar Eropa," jelas dia kepada KONTAN, Rabu (13/5).

Baca Juga: Stok obat corona chloroquine dan hydroxychloroquine hanya cukup sampai Juni

Adapun untuk mendapatkan sertifikat tersebut harus melalui proses ketat. Selain di Indonesia, rapid test Biozek telah digunakan di negara lain seperti Belanda, Inggris, Portugal, Georgia, Nigeria dan Arab Saudi.

Ihwal tentang kabar rendahnya tingkat akurasi alat tersebut dalam mendeteksi corona, Ganti memaparkan, produk Biozek ini sudah dilengkapi dokumen mutu berupa uji klinik yang menunjukkan hasil uji sensitivitas relatif rapid test BNCP-402 dan BNCP-402S lebih dari 99,9% untuk IgG dan 85% untuk IgM.

Sedangkan spesifivitas relatif rapid test adalah 98% untuk IgG dan 96% untuk IgM dibandingkan dengan hasil PCR.

Baca Juga: GP Farmasi: Obat corona chloroquine dan hydroxychloroquine hanya cukup sampai Juni

Hasil uji klinik oleh CNR Virus des Infections Respiratories Institut Pasteur Prancis juga menunjukkan hasil yang baik pada rapid test Biozek BNCP-402 dan dokumen pendukung lainnya.

Mengenai alat uji cepat Biozek ini yang sudah ramai dijual bebas di media sosial dan situs belanja online, Ganti bilang, Kimia Farma hanya mendistribusikan ke fasilitas layanan kesehatan, jejaring laboratorium pemeriksaan dan dinas kesehatan provinsi, kota dan kabupaten.

KAEF telah meminta klarifikasi kepada Inzek International. Dalam waktu dekat, Inzek International akan memberikan klarifikasi kembali terhadap pemberitaan tersebut. Namun KAEF tak menjelaskan nilai pengadaan rapid test tersebut, serta potensi kerugian atas penghentian distribusi Biozek.

Dalam dua pekan terakhir, harga saham KAEF sudah menyusut 8,18% menjadi Rp 1.235 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:20 WIB

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa

Susanto Djaja adalah sosok yang sudah teruji memimpin bisnis Metrodata dan mengenal dengan baik kultur bisnis perusahaan.

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:45 WIB

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas

OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS yang semula sebesar 2,2% di tahun 2025, menjadi 1,6% dan turun ke 1,5% pada 2026. 

Menangkap Kilau Berlian Buatan
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:00 WIB

Menangkap Kilau Berlian Buatan

Berlian hasil laboratorium atau lab grown diamond sukses menggaet pasar muda yang luas dengan harga jauh lebih murah

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:50 WIB

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris

Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari kalender kepada pemegang saham yang tercatat pada recording date 19 Juni 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler