Dituntut Menipu, Pendiri Startup Biotek yang Pernah Tenar Ini Tampil Jadi Saksi

Sabtu, 20 November 2021 | 20:00 WIB
Dituntut Menipu, Pendiri Startup Biotek yang Pernah Tenar Ini Tampil Jadi Saksi
[ILUSTRASI. Palu persidangan.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SAN JOSE, CALIFORNIA. Pendiri Theranos, Elizabeth Holmes, tampil di pengadilan pada Jumat (19/11) untuk membela dirinya terhadap tuduhan menipu investor dan pasien terkait startup pengujian darah yang sekarang sudah tidak berfungsi yang pernah bernilai $ 9 miliar.

Holmes dituduh membuat klaim palsu tentang Theranos, termasuk bahwa teknologinya dapat menjalankan serangkaian tes diagnostik lebih cepat dan akurat daripada pengujian laboratorium konvensional, dengan hanya menggunakan setetes darah yang diambil dengan menusuk jari.

Wanita berusia 37 tahun itu mengatakan, pekerjaannya di Theranos membuatnya percaya terhadap teknologi yang dimiliki perusahaan itu

Holmes memberi tahu juri tentang upaya awal untuk meningkatkan modal perusahaan rintisan tersebut. Dalam kesaksiannya, Holmes menuturkan pertemuannya dengan Don Lucas. Pemodal ventura ternama di Silicon Valley itu akhirnya tak cuma menempatkan dana Theranos, tetapi juga menjadi ketua dewan perusahaan tersebut.

Baca Juga: Modi Cabut Tiga UU Pertanian India, Investor Bisa Pertanyakan Risiko Tekanan Politik

“Saya mengenalnya sebagai seseorang yang fokus membangun perusahaan hebat untuk jangka panjang. Dia punya banyak pertanyaan,” tutur Holmes.

Ia mengingat, Lucas menggelar due diligence yang sangat komprehensif, termasuk meminta informasi keuangan Theranos.

Sempat menyandang julukan sebagai Steve Jobs di sektor bioteknologi, ketenaran dan kekayaan Holmes, juga Theranos memudar di tahun 2015. Pemicunya adalah serangkaian artikel yang diterbitkan Wall Street Journal, yang menunjukkan bahwa perangkat buatan Theranos cacat dan tidak akurat.

Kesediaan Holmes untuk bersaksi meningkatkan perhatian publik terhadap persidangan itu. Dalam hukum di Amerika Serikat (AS), terdakwa tidak diharuskan untuk bersaksi dalam kasus pidana. Tetapi dalam kasus-kasus tertentu, terdakwa melakukan itu untuk menciptakan keraguan yang masuk akal tentang kesalahan mereka dengan mengekspos lemahnya gugatan yang diajukan.

Tentu, terdakwa yang maju dalam persidangan juga menghadapi risiko. Yang paling utama adalah terungkapnya inkonsistensi atau kebohongan saat jaksa melakukan pemeriksaan silang keterangan terdakwa.

Holmes telah mengaku tidak bersalah atas sembilan tuduhan transfer uang dan dua tuduhan konspirasi.

Selama persidangan yang telah berlangsung dua bulan itu, juri di pengadilan San Jose, California, telah mendengar kesaksian lebih dari dua lusin saksi yang diajukan jaksa penuntut. Termasuk para pasien dan investor, yang menurut jaksa ditipu oleh Holmes.

Pada penutupan kasus mereka pada hari Jumat, jaksa pindah untuk mengabaikan satu tuduhan penipuan mengenai pasien.

Baca Juga: Batas Akhir PKPU Sritex (SRIL) Makin Dekat, Ini Jadwal dan Agendanya

Pengacara pembela Lance Wade mengatakan kepada juri selama pernyataan pembukaan pada bulan September bahwa Holmes adalah seorang pengusaha muda pekerja keras yang meremehkan hambatan yang dihadapi Theranos.

Dia mengatakan persidangan akan menunjukkan Holmes sebagai “seorang manusia yang berupaya untuk melakukan yang terbaik setiap harinya.” 

Pada hari Jumat, Holmes menggambarkan betapa waktunya terserap dalam kegiatan penelitian di laboratorium. Termasuk, ketika dia memutuskan untuk meninggalkan Universitas Stanford untuk memulai Theranos. Keputusan itu diambil Holmes pada tahun 2003 saat masih berusia 19 tahun.

Dia juga mengatakan, telah memperkenalkan investor di putaran awal kepada perwakilan dari perusahaan farmasi yang sedang dalam pembicaraan dengan Theranos.

Kesaksian Holmes akan dilanjutkan pada Senin pagi.

Selanjutnya: Ingin Hidupkan Lagi Pariwisata, Vietnam Buka Pintu Secara Bertahap bagi Turis Asing

 

Bagikan

Berita Terbaru

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:48 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru

Emiten pengelola gerai Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mendirikan entitas usaha baru, yakni PT Kairos Indah Sejahtera (KIS)..

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:43 WIB

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2

Melalui aksi stock split, nilai nominal saham SAMF akan berubah dari Rp 100 menjadi Rp 50 per saham setelah stock split.​

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:39 WIB

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025

Sederet emiten rumah sakit merencanakan berbagai aksi korporasi strategis pada tahun 2025. Mulai dari penerbitan obligasi hingga ekspansi.

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:38 WIB

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru

Sejumlah saham yang baru mencatatkan sahamnya di BEI (IPO) masuk UMA dan sempat digembok bursa/suspensi 

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:33 WIB

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah

Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal terlibat langsung dalam program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah. 

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:18 WIB

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan

Kebijakan Trump diproyeksi bakal berdampak ke ekonomi global. Terutama negara-negara yang menjadi target Trump. 

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:07 WIB

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing

Tren pelemahan mata uang utama diperkirakan berlanjut karena kebijakan penerapan tarif masih tetap membayangi pasar.

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik

Derasnya arus net sell selama dua hari terakhir menjadi sinyal waspada bagi para investor di bursa saham. 

Masa Suram Saham Gudang Garam
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Masa Suram Saham Gudang Garam

Mencermati prospek kinerja dan harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun ini yang masih terus melemah 

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:02 WIB

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024

ACES membukukan penjualan Rp 911 miliar pada Desember 2024, naik 26,5% secara bulanan dan naik 12,1% secara tahunan 

INDEKS BERITA

Terpopuler