Dollar AS dan Poundsterling Layak Dilirik Untuk Investasi

Selasa, 08 Februari 2022 | 05:30 WIB
Dollar AS dan Poundsterling Layak Dilirik Untuk Investasi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2022 berjalan, beberapa mata uang membukukan kinerja apik jika disandingkan dengan rupiah. Dollar Amerika Serikat (AS) misalnya. Jika memegang dollar AS sejak akhir tahun lalu hingga Senin (7/2), maka nilai dollar AS menguat 0,91%  (lihat tabel).

Valas dengan Kenaikan Tertinggi Terhadap Rupiah
Tertinggi Terhadap Rupiah    
Pairing 31 Des '21 7 Feb '22 Perubahan
SGD/IDR 10.562 10.707 1,37%
JPY/IDR 123,89 125,08 0,96%
USD/IDR 14.263 14.393 0,91%
Sumber: Bloomberg    

Research and Education Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menjelaskan, penguatan mata uang tersebut terjadi karena faktor fundamental ekonomi yang cukup kuat. Ditambah lagi, kebijakan  moneter yang agresif di tengah lonjakan laju inflasi.

Bank sentral AS The Federal Reserve sudah mengumumkan potensi menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin di Maret, serta tak menutup kemungkinan kenaikan bunga hingga tiga kali tahun ini. "Sentimen laju inflasi global yang terus naik makin menguatkan ekspektasi pasar atas normalisasi suku bunga acuan. Nilai mata uang dollar AS dalam hal ini pun diuntungkan," imbuh Nanang.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, dengan adanya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tersebut, yield obligasi AS ikut terangkat. Kondisi ini memicu adanya pelarian dana dari emerging market.

Di sisi lain, dollar AS dan yen Jepang diuntungkan sebagai safe haven. Di tengah ketegangan geopolitik di Eropa Timur, pemilik dana akan mencari instrumen investasi yang relatif aman.

Mata uang lain yang mencetak kenaikan harga tinggi dibandingkan rupiah adalah dollar Singapura. Mata uang negeri singa ini menguat setelah Monetary Authority of Singapore (MAS) mengumumkan sedikit menaikkan nilai tukar acuan dollar Singapura terhadap valuta asing lain. "Kebijakan hawkish dari MAS tersebut berhasil mengangkat dollar Singapura menjadi mata uang yang outperform di Asia Tenggara, mengalahkan rupiah," imbuh Alwi.

Alwi memperkirakan sentimen kenaikan suku bunga sudah priced in terhadap kurs dollar AS, sehingga kenaikannya ke depan tidak akan terlalu tajam. Namun dollar Singapura masih berpotensi menguat lebih jauh, didukung sikap hawkish MAS.

Selain dollar AS dan dollar Singapura, Alwi juga menilai poundsterling menarik dicermati. Alasannya, Bank of England (BoE) sudah lebih dulu melakukan pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan.

"Ditambah level GBP/IDR sekarang sudah mulai masuk oversold dan mulai mendekati area support di 19.250. Hingga akhir tahun nanti, GBP/IDR berpotensi menuju Rp 19.800, sehingga ada potensi upside menarik," kata Alwi.

Sedang Nanang tetap merekomendasikan dollar AS untuk dijadikan sebagai instrumen investasi ke depan. "Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi bergerak ke arah
Rp 14.500," kata dia.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (12 Mei 2025)
| Senin, 12 Mei 2025 | 08:42 WIB

Profit 31,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (12 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (12 Mei 2025) 1 gram Rp 1.905.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,58% jika menjual hari ini.

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
INDEKS BERITA

Terpopuler