DPR AS Sahkan Paket Stimulus dengan Nilai Terbesar Sepanjang Sejarah

Kamis, 11 Maret 2021 | 11:13 WIB
DPR AS Sahkan Paket Stimulus dengan Nilai  Terbesar Sepanjang Sejarah
[ILUSTRASI. Ketua DPR AS Nancy Pelosi. REUTERS/Jonathan Ernst]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS), Rabu (10/3) menyetujui program bantuan untuk mengatasi tekanan Covid 19 yang diajukan Presiden Joe Biden. Dengan nilai pembiayaan mencapai US$ 1,9 triliun, ini adalah stimulus terbesar yang pernah diluncurkan pemerintah AS sepanjang sejarah.

Bagian utama program stimulus itu adalah pemberian cek tunai ke mayoritas warga AS senilai total US$ 400 miliar. Dalam program yang disetujui DPR AS, tiap warga AS yang memiliki penghasilan kotor senilai US$ 80.000 per tahun, berhak mendapat bantuan tunai senilai US$ 1.400.

Program stimulus juga mencakup bantuan pemerintah federal ke pemerintah negara bagian dengan nilai total US$ 350 miliar, serta perluasan kredit pajak anak. Program itu juga mencakup peningkatan pendanaan untuk distribusi vaksin dalam program yang bertajuk America Rescue Plan itu.

"Bantuan ada di sini," demikian cuit Presiden AS Joe Biden, setelah hasil pemungutan suara DPR terungkap. Gedung Putih mengatakan, Presiden Biden akan menandatangani undang-undang (UU) yang disahkan DPR itu, Jumat esok.

Baca Juga: Dampak stimulus pemulihan Covid-19 terhadap perubahan iklim dinilai masih minim

Menteri Keuangan Janet Yellen menyatakan, pengesahan UU itu adalah hari penting bagi ekonomi AS, dan UU itu akan mempercepat pemulihannya.

Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Selasa, memperbarui proyeksi pertumbuhan AS di tahun ini menjadi 6%. Angka itu lebih tinggi daripada proyeksi OECD terdahulu, yang diterbitkan tiga bulan sebelumnya, yaitu 3%.

Mayoritas warga AS menyuarakan dukungannya atas rancangan UU (RUU) stimulus itu. Dalam jajak pendapat yang digelar Reuters-Ipsos, selama 8-9 Maret, sebanyak 70% orang AS mendukung program stimulus tersebut. Dukungan itu datang, baik dari pemilih Republik maupun Demokrat. Lima dari 10 warga pemilih Republik mengatakan rencana tersebut. Angka dukungan di antara pemilih Demokrat lebih tinggi lagi, yaitu sembilan dari 10.

Baca Juga: Wall Street menghijau, Nasdaq melonjak didorong kebangkitan saham teknologi

UU tersebut disahkan setelah pemungutan suara yang berakhir dengan hasil 220 mendukung, dan 211 menolak. Seluruh suara mendukung datang dari kubu Partai Demokrat. Sedangkan suara menolak diberikan oleh seluruh anggota DPR dari Partai Republik dan seorang anggota DPR dari Partai Demokrat.

Kubu Demokrat menyebut program yang termuat dalam RUU itu merupakan tanggapan terpenting yang dilakukan AS terhadap krisis. “Ini hari bersejarah. Ini adalah awal dari akhir dari depresi COVID yang hebat,” kata Perwakilan Demokrat Jan Schakowsky, seusai pemilihan.

Sedang Partai Republik menentang program itu dengan alasan biaya yang terlalu besar dan prioritas progresif yang boros. Mereka juga beralasan fase terburuk dari krisis kesehatan Covid-19 telah berlalu.  “Itu adalah rencana yang salah pada waktu yang salah karena begitu banyak alasan yang salah,” kata Perwakilan dari Partai Republik, Jason Smith.

Selanjutnya: Ini rincian stimulus Biden untuk anak-anak Amerika

 

Bagikan

Berita Terbaru

Anak Usaha ADRO Umumkan Rencana Akuisisi Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI)
| Minggu, 09 Maret 2025 | 06:10 WIB

Anak Usaha ADRO Umumkan Rencana Akuisisi Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI)

ADRO melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) saat ini tengah membangun smelter aluminium di KIPI

Ke Barak atau ke Lapak
| Minggu, 09 Maret 2025 | 03:10 WIB

Ke Barak atau ke Lapak

​Pembahasan RUU TNI, Polri dan Kejaksaan tersebut dianggap paling urgen dari RUU lain yang berhubungan dengan warga kebanyakan.

Cuan Nyaman dari Bisnis Co-Living, Indekos Gaya Kekinian
| Minggu, 09 Maret 2025 | 03:10 WIB

Cuan Nyaman dari Bisnis Co-Living, Indekos Gaya Kekinian

Tren indekos berkonsep co-living jadi pilihan banyak orang, khususnya perantau. Tren ini menjadi peluang usaha yang menggiurkan di perkotaan.

 
Menakar Nasib Padat Karya di Tengah Kabar PHK Sahut-Sahutan
| Minggu, 09 Maret 2025 | 03:05 WIB

Menakar Nasib Padat Karya di Tengah Kabar PHK Sahut-Sahutan

Sektor padat karya merana karena tidak leluasa mengatasi beban utang saat pasar tak lagi bisa diandalkan. 

Kilang Minyak Baru Bakal Dibangun di Pulau Pemping
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:48 WIB

Kilang Minyak Baru Bakal Dibangun di Pulau Pemping

Pulau Pemping berdekatan dengan Pulau Nipa, tempat pembangunan fasilitas penyimpanan minyak untuk cadangan penyangga energi

Bank Syariah Kompak Targetkan Pembiayaan Tumbuh Dua Digit
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:47 WIB

Bank Syariah Kompak Targetkan Pembiayaan Tumbuh Dua Digit

Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan pembiayaan tumbuh di kisaran 14%-16% tahun ini. ​Adapun tahun 2024 tercatat tumbuh 15,8%

Properti Industri dan Logistik Minim Risiko
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:45 WIB

Properti Industri dan Logistik Minim Risiko

Kawasan Greater Jakarta dan Subang,jadi submarket paling potensial untuk industri dan logistik, dengan sektor auto-related sebagai prime mover,

Kemenperin Menerbitkan Sertifikat TKDN untuk 20 Produk Apple
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:40 WIB

Kemenperin Menerbitkan Sertifikat TKDN untuk 20 Produk Apple

Dengan memiliki sertifikat TKDN, iPhone 16 series bisa dijual secara resmi di Indonesia. dan blokir bisa dibuka

Tidak Ada Penundaan Wajib HBA untuk Ekspor
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:35 WIB

Tidak Ada Penundaan Wajib HBA untuk Ekspor

Sanksi bagi yang melanggar ketentuan HBA sebagai standar ekspor maka harus bayar pajak sesuai harga acuan

Di Luar Kebiasaan, Belanja Masyarakat Justru Turun Menjelang Ramadan 2025
| Sabtu, 08 Maret 2025 | 09:35 WIB

Di Luar Kebiasaan, Belanja Masyarakat Justru Turun Menjelang Ramadan 2025

Pendapatan masyarakat yang tergerus, terutama yang bekerja di sektor komoditas menjadi salah satu penyebab melambatnya konsumsi.

INDEKS BERITA

Terpopuler