Duit Lebaran Mengalir Hingga ke Pelosok Daerah, Pengusaha Menuai Berkah

Jumat, 31 Mei 2019 | 10:05 WIB
Duit Lebaran Mengalir Hingga ke Pelosok Daerah, Pengusaha Menuai Berkah
[]
Reporter: Agung Hidayat, Amalia Fitri, Harry Muthahhari, Sugeng Adji Soenarso | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia akan tetap berputar kencang di masa libur Lebaran. Selama ini, momentum Ramadan dan Idul Fitri selalu berdampak positif terhadap konsumsi rumah tangga yang menjadi bahan bakar pertumbuhan ekonomi.

Di saat mudik Lebaran, geliat ekonomi bakal berpindah dari pusat kota menyebar ke berbagai wilayah, terutama daerah tujuan para pemudik.

Perputaran uang bakal semakin kencang di daerah. Apalagi, sebagian besar pegawai, baik swasta maupun PNS, telah menerima tunjangan hari raya (THR).

Alhasil, sejumlah sektor usaha ikut mengalap berkah hari raya. Sebut saja sektor ritel, logistik dan transportasi, pariwisata, hingga kuliner.

Libur Lebaran tahun ini lebih panjang, hampir 11 hari. Uang yang beredar di masyarakat semakin berlimpah. Hal ini tergambar dari tren kebutuhan uang tunai yang terus meningkat, yang tahun ini diperkirakan mencapai Rp 191,3 triliun.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman memprediksi kondisi ekonomi menjelang Lebaran tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. "Kenaikan penjualan makanan dan minuman sebesar 30% dari rata-rata bulanan, atau sejak Maret hingga Mei 2019," kata dia kepada KONTAN, Rabu (29/5).

Proyeksi para pengusaha ritel modern juga demikian. "Penjualan peritel selama Ramadan setara 40%–45% dari total penjualan setahun. Jadi, bulan puasa memang sangat signifikan bagi bisnis ritel," kata Roy N. Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) juga menyebutkan, bisnis ritel makanan dan minuman sepanjang Ramadan tumbuh 20%. Tahun ini, dia menargetkan pendapatan industri ritel yang tergabung di Hippindo naik 15%

Berkah Lebaran juga menaungi pengusaha pariwisata. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mengharapkan kunjungan objek wisata tumbuh 10%. "Dalam lima tahun terakhir selalu naik, terlebih saat ini destinasi sudah banyak dibenahi," ungkap Didien Junaedi, Ketua GIPI.

Sejatinya, para pemilik hotel juga ingin menadah cuan dari ekonomi Lebaran seperti tahun sebelumnya. "Sejak 2014–2018, kami mencatat kenaikan okupansi hotel 5%–10%," sebut Maulana Yusran, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Namun bisnis hotel tertekan efek kenaikan tarif penerbangan. "Okupansi hotel pada Lebaran tahun ini bisa menurun 20%–30% karena efek kenaikan tarif pesawat terbang," keluh Maulana.

Meski demikian, Lebaran membawa rezeki bagi ekonomi daerah. Indikasinya adalah banyaknya pemudik yang pulang kampung. Misalnya seorang pemudik membelanjakan uang Rp 100.000 di kampung halaman. Dengan asumsi 23 juta pemudik tahun ini, maka uang yang berputar di daerah mencapai Rp 2,3 triliun.

Ya, Lebaran tidak sekadar ritual mudik massal ke kam pung halaman, tapi juga membawa geliat dan pemerataan ekonomi.

Bagikan

Berita Terbaru

 Ekonomi Domestik Terpukul, Pertumbuhan PDB Berpotensi Tak Capai 5%
| Senin, 05 Mei 2025 | 12:00 WIB

Ekonomi Domestik Terpukul, Pertumbuhan PDB Berpotensi Tak Capai 5%

Utilitas industri manufaktur kian menurun, permintaan tenaga kerja semakin berkurang, dan potensi PHK meningkat mencapai 1,2 juta orang.

Profit 33,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat Tipis (5 Mei 2025)
| Senin, 05 Mei 2025 | 09:42 WIB

Profit 33,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat Tipis (5 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Mei 2025) 1 gram Rp 1.905.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,59% jika menjual hari ini.

Harga Ayam Susut, Peternak Kusut
| Senin, 05 Mei 2025 | 08:50 WIB

Harga Ayam Susut, Peternak Kusut

Harga ayam belakangan anjlok dalam. Dari sisi konsumen, jelas menguntungkan. Tapi, tidak bagi peternak rakyat.

Raharja Energi Cepu (RATU) Bakal Akuisisi Dua Blok Migas Produksi di Jawa & Sumatra
| Senin, 05 Mei 2025 | 08:18 WIB

Raharja Energi Cepu (RATU) Bakal Akuisisi Dua Blok Migas Produksi di Jawa & Sumatra

Jika tak ada aral melintang, akuisisi salah satu blok migas produktif ditargetkan bisa diselesaikan tahun ini.

Menengok Industri F&B Negeri Gajah Putih
| Senin, 05 Mei 2025 | 08:10 WIB

Menengok Industri F&B Negeri Gajah Putih

Wilayah utara Thailand seperti Chiang Mai dan Lamphun memiliki industri pertanian dan pengolahan pangan yang mumpuni

Permintaan Menurun, Omzet Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Menyusut
| Senin, 05 Mei 2025 | 07:45 WIB

Permintaan Menurun, Omzet Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Menyusut

Kinerja SMCB selama periode tiga bulan pertama 2025 dibayangi tekanan akibat kondisi pasar yang kelebihan pasokan.

Aset Safe Haven Masih Jadi Pilihan Investor
| Senin, 05 Mei 2025 | 06:57 WIB

Aset Safe Haven Masih Jadi Pilihan Investor

Harga emas  spot sebagai aset safe haven mencetak return 5,15% secara bulanan (mom) per April 2025 menjadi US$ 3.319 per ons troi

Harga Komoditas Energi Masih Akan Tertekan Ekonomi Global yang Lesu
| Senin, 05 Mei 2025 | 06:50 WIB

Harga Komoditas Energi Masih Akan Tertekan Ekonomi Global yang Lesu

Pada Jumat (02/5) harga minyak mentah WTI dipasar berjangka bergerak dikisaran US$ 58,29 per barel, turun 12,94% secara bulanan

Daya Beli Jadi Ancaman Emiten E-Commerce
| Senin, 05 Mei 2025 | 06:47 WIB

Daya Beli Jadi Ancaman Emiten E-Commerce

Meski begitu, kinerja emiten e-commerce di kuartal I 2025 semakin membaik di tengah ekosistem digital yang semakin masif

Permintaan Emas Global Untuk Investasi Diprediksi Akan Terus Meningkat Sepanjang 2025
| Senin, 05 Mei 2025 | 06:16 WIB

Permintaan Emas Global Untuk Investasi Diprediksi Akan Terus Meningkat Sepanjang 2025

Pada kuartal I 2025 kenaikan permintaan emas ditopang oleh investasi ETF berbasis emas dan emas batangan.​

INDEKS BERITA

Terpopuler