Efek Trump dan Inflasi Global Ikut Menentukan Arah BI Rate ke Depan

Kamis, 07 November 2024 | 04:50 WIB
Efek Trump dan Inflasi Global Ikut Menentukan Arah BI Rate ke Depan
[ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat jumpa pers pemaparan hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Rabu (16/10). Bank Indonesia mempertahankan BI-Rate sebesar 6%. Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facilitysebesar 6,75%. Perry Warjiyo menjelaskan, fokus kebijakan moneter jangka pendek pada stabilitas nilai tukar Rupiah karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/10/2024]
Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia  (BI) mengirim sinyal penurunan suku bunga acuan atau BI Rate. Langkah ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sembari menjaga stabilitas makroekonomi. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, kebijakan moneter BI tahun ini dan 2025 tetap seimbang dengan fokus utama pada stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan. "Arah kebijakan Bank Indonesia 2025 untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (6/11).

Baca Juga: Artas Bangun Pabrik Pipa Baja Rp 2,5 Triliun

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Tujuh BUMN Perlu Perawatan Khusus
| Kamis, 07 November 2024 | 07:20 WIB

Tujuh BUMN Perlu Perawatan Khusus

Kinerja BUMN tersebut dipengaruhi permintaan yang lesu, utang dan salah kelola sehingga menekan kinerja.

Parlemen Minta Ojol Masuk dalam Revisi UU LLAJ
| Kamis, 07 November 2024 | 07:15 WIB

Parlemen Minta Ojol Masuk dalam Revisi UU LLAJ

Selama ini aturan ojek online baru diatur oleh beleid setingkat peraturan menteri dan bukan dengan undang-undang.

RITS Berharap MLFF Diterapkan Pada Kuartal I-2025
| Kamis, 07 November 2024 | 07:15 WIB

RITS Berharap MLFF Diterapkan Pada Kuartal I-2025

RITS masih menanti kepastian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait kapan teknologi MLFF akan diimplementasikan.

Prabowo Undang Singapura Garap IKN dan Food Estate
| Kamis, 07 November 2024 | 07:10 WIB

Prabowo Undang Singapura Garap IKN dan Food Estate

Presiden Prabowo Subianto membahas beberapa kerjasama bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.

Awas, Badai PHK Massal Belum Berlalu
| Kamis, 07 November 2024 | 07:10 WIB

Awas, Badai PHK Massal Belum Berlalu

Bukapalak dan KFC melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di tengah kinerja yang mengalami kerugian.

Menangkap Peluang dan Tantangan Kebijakan Proteksionisme Ala Trump
| Kamis, 07 November 2024 | 07:00 WIB

Menangkap Peluang dan Tantangan Kebijakan Proteksionisme Ala Trump

Kemungkinan Trump tetap melanjutkan kebijakan proteksionisme yang berpotensi menciptakan sejumlah risiko bagi akses produk Indonesia ke pasar AS.

Perum Bulog Bakal di Bawah Kendali Prabowo
| Kamis, 07 November 2024 | 06:35 WIB

Perum Bulog Bakal di Bawah Kendali Prabowo

Perum Bulog bakal tidak lagi menjadi badan usaha milik negara (BUMN) dan menjadai lembaga pemerintah lainnya.

Utang Macet Kartu Kredit Terjaga Rendah
| Kamis, 07 November 2024 | 06:30 WIB

Utang Macet Kartu Kredit Terjaga Rendah

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kartu kredit rumah tangga di perbankan per September 2024 tercatat sebesar 1,69%,

Akuisisi Tambah Amunisi Ekspansi Bumi Serpong Damai
| Kamis, 07 November 2024 | 06:25 WIB

Akuisisi Tambah Amunisi Ekspansi Bumi Serpong Damai

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berpotensi meningkatkan marketing sales setelah mengakuisisi Suryamas Dutamakmur

Chandra Asri (TPIA) Memacu Bisnis Listrik Tenaga Surya
| Kamis, 07 November 2024 | 06:15 WIB

Chandra Asri (TPIA) Memacu Bisnis Listrik Tenaga Surya

PT Krakatau Chandra Energi (KCE) berhasil mencatatkan kepemilikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas total 2,067 MWp

INDEKS BERITA

Terpopuler