Ekonomi Baik-baik Saja?

Sabtu, 15 Maret 2025 | 05:00 WIB
Ekonomi Baik-baik Saja?
[ILUSTRASI. TAJUK - Syamsul Ashar]
Syamsul Azhar | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Executive order Presiden Donald Trump di masa pemerintahan kedua atau Donald Trump 2.0 membuat dunia bergejolak. Perang dagang dengan intensitas lebih besar dibandingkan dengan era Trump 1.0 sudah dimulai. 

Tidak hanya kepada musuh bebuyutan yakni China, Trump menggebrak dunia dengan menyerang negara-negara sahabat dengan tarif tinggi, seperti kepada Kanada, Meksiko juga Eropa. Serangan tarif yang sama juga ditujukan kepada China.

Balasan dari negara-negara yang punya neraca perdagangan surplus dengan Amerika Serikat makin menambah runyam. Tak pelak menjadi pemicu eskalasi perang dagang yang lebih besar dan tidak pasti arahnya ke depan.

Dampak langsung yang dirasakan Indonesia adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Catatan Kementerian Keuangan sampai Februari rerata kurs rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 16.309 lebih rendah ketimbang rerata tahun 2024 lalu yakni Rp 15.847 per dollar AS.

Imbal hasil atau yield surat utang negara negara berkembang pun juga berguncang. Surat Berharga Negara jangka waktu 10 Indonesia pada Februari sebesar 6,98% (ytd) atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang rerata 6,8%.

Kenaikan yield surat utang di awal tahun ini pertanda tidak baik, dan di luar kebiasaan yang cenderung rendah di awal tahun. Wajar jika kebiasaan front loading pembiayaan dari pasar global tahun ini belum ada tanda-tanda.

Di sisi lain harga komoditas yang jadi andalan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, rerata masih dalam tren penurunan tahun ini, melanjutkan penurunan dalam dua tahun terakhir. Dampaknya ke penerimaan perpajakan juga terasa.

Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak secara bruto per Februari 2025 sebesar Rp 298,87 triliun.

Angka ini turun 9,42% jika dibandingkan realisasi akhir Februari 2024 secara bruto yang mencapai Rp 329,8 triliun. Tidak hanya tekanan komoditas, pajak penghasilan dari karyawan atau PPh pasal 21 juga turun sebagai refleksi maraknya pemutusan hubungan kerja beberapa bulan terakhir.

Apakah kondisi saat ini menggambarkan ekonomi Indonesia tidak baik-baik saja?

Menkeu tak sependapat dengan asumsi ini, sebab ada  optimisme pelaku usaha yang tercermin di PMI manufaktur bulan Februari yang menunjukkan ekspansi. Bahkan Menkeu menyebut sektor tekstil dan alas kaki mengalami kenaikan ekspor. Lalu, ini baru bulan Februari Lee! Semoga!

Bagikan

Berita Terbaru

Sektor Pertambangan Melicinkan Bisnis Pelumas
| Jumat, 19 September 2025 | 07:20 WIB

Sektor Pertambangan Melicinkan Bisnis Pelumas

Potensi pasar pelumas di Indonesia masih menjanjikan. Maka tak heran apabila sejumlah produsen terus melicinkan ekspansi bisnis pelumas.

Profit Taking  di Bursa Saham Berpotensi Berlanjut
| Jumat, 19 September 2025 | 07:14 WIB

Profit Taking di Bursa Saham Berpotensi Berlanjut

Pemicu pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah aksi sell on news tentang pemangkasan bunga acuan The Fed. 

DSSA Terbitkan Surat Utang Rp 1,5 Triliun untuk Bayar Utang dan Ekspansi Data Center
| Jumat, 19 September 2025 | 07:08 WIB

DSSA Terbitkan Surat Utang Rp 1,5 Triliun untuk Bayar Utang dan Ekspansi Data Center

Sebagian dana sukuk akan digunakan untuk ekspansi bisnis yang berfokus pada pengembangan pusat data (data center) SSDP.

Pergerakan Kurs Rupiah Hari Ini, Jumat (19/9) Bisa Melemah Lagi
| Jumat, 19 September 2025 | 07:08 WIB

Pergerakan Kurs Rupiah Hari Ini, Jumat (19/9) Bisa Melemah Lagi

Seharusnya kebijakan pemangkasan suku bunga bisa melemahkan dolar AS.Namun, pasarmengantisipasi langkah ini, dolar AS justru merangkak naik

Kinerja Cimory (CMRY) Unggul Berkat Ekspansi dan Inovasi
| Jumat, 19 September 2025 | 07:02 WIB

Kinerja Cimory (CMRY) Unggul Berkat Ekspansi dan Inovasi

Ekspansi jaringan distribusi dan pasar baru di luar negeri dinilai bakal menopang kinerja PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) di sisa tahun ini

Pasar Stabil, Peluang Bitcoin Menembus level US$ 120.000 Masih Terbuka
| Jumat, 19 September 2025 | 06:56 WIB

Pasar Stabil, Peluang Bitcoin Menembus level US$ 120.000 Masih Terbuka

Ada lonjakan volume transaksi harian kripto sekitar 40%, terlebih setelah pengumuman pemangkasan suku bunga acuan.

Menjelang Libur Akhir Pekan, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (19/9)
| Jumat, 19 September 2025 | 06:55 WIB

Menjelang Libur Akhir Pekan, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (19/9)

Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih alias net sell di bursa saham sebesar Rp 358,27 miliar. 

Pengusaha Jangan Menahan Kenaikan Upah Pekerja
| Jumat, 19 September 2025 | 06:43 WIB

Pengusaha Jangan Menahan Kenaikan Upah Pekerja

Dengan keringanan ini, pekerja leluasa memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah meningkatnya biaya hidup.

Emiten Happy Hapsoro Adu Lari, Saham BUVA atau MINA yang Paling Menarik Dicermati?
| Jumat, 19 September 2025 | 06:42 WIB

Emiten Happy Hapsoro Adu Lari, Saham BUVA atau MINA yang Paling Menarik Dicermati?

Sejak awal tahun 2025 dua saham Happy Hapsoro, BUVA dan MINA sudah mencetak kenaikan harga hingga ratusan persen.

20.000 Kopdes Dapat Prioritas Kredit Bank
| Jumat, 19 September 2025 | 06:40 WIB

20.000 Kopdes Dapat Prioritas Kredit Bank

Kopdes Merah Putih dirancang tidak untuk menjadi pesaing, melainkan berperan sebagai agregator yang membantu memasarkan produk-produk hasil UMKM

INDEKS BERITA

Terpopuler