Ekonomi dan Covid-19

Rabu, 04 Januari 2023 | 08:00 WIB
Ekonomi dan Covid-19
[]
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melonjaknya kasus Covid-19 di China menyebabkan kecemasan baru bagi dunia. Satu per satu, negara-negara di dunia membatasi pendatang dari China dengan tujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Langkah tersebut diambil saat Negeri Panda itu berencana membuka kembali perbatasannya pada 8 Januari 2023 mendatang. 

Mengutip Time, sejumlah negara termasuk Amerika Serikat dan Inggris, memperkenalkan kembali tes Covid-19 pra-penerbangan di mana setiap penumpang yang terbang dari Tiongkok wajib untuk untuk menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.

Negara lainnya, seperti Jepang dan Italia, mewajibkan pengujian pada saat kedatangan dan karantina bagi mereka yang dinyatakan positif.  

Kebijakan yang lebih keras lagi bahkan diterapkan oleh Maroko. Negara ini memutuskan untuk melarang masuknya semua pelancong yang datang dari China secara langsung.

Meski banyak negara sudah mulai meningkatkan kewaspadaannya atas pembukaan kembali China, namun pemerintah belum mengambil langkah serupa. Menparekraf

Sandiaga Uno bilang, hingga saat ini, belum ada instruksi khusus terkait prosedur masuknya wisatawan asal China di Indonesia. Ini termasuk soal syarat hasil negatif tes PCR saat kedatangan.

Bahkan melansir Kompas.com, Indonesia menyambut positif kebijakan Pemerinah China atas pembukaan kembali perbatasannya dan tetap mengejar target kunjungan wisatawan sebanyak 253.000 orang di 2023. 

Saat ini, benteng pertahanan Indonesia terkait wisatawan mancanegara masih mengacu pada SE Satgas Covid Nomor 25 Tahun 2022 tanggal 1 September 2022.

Dalam SE tersebut, syarat kedatangan pelaku perjalanan luar negeri ke Indonesia adalah wajib sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kedua minimal 14 hari sebelum keberangkatan. 

Pemerintah seharusnya meningkatkan lagi kewaspadaan terhadap kedatangan pelancong dari China seperti halnya negara lain. Ada beberapa alasan yang mendasari hal itu.

Pertama, data kasus Covid-19 China tidak dapat diandalkan. Kedua, adanya potensi kemunculan varian baru di China. 

Itu sebabnya, pemerintah harus meningkatkan langkah-langkah antisipatif terkait pencabutan pembatasan China. Kedatangan turis China memang bisa membuat kegiatan ekonomi kita marak. Akan tetapi, jangan sampai hal itu mengorbankan kesehatan masyarakat. 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Bisnis Pembiayaan Masih Alot
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:04 WIB

Prospek Bisnis Pembiayaan Masih Alot

OJK catat piutang multifinance melambat di Sep 2025. Industri siapkan strategi hadapi tantangan 2026, termasuk kredit kendaraan & paylater.

Premi Digital Makin Menopang Bisnis Asuransi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:01 WIB

Premi Digital Makin Menopang Bisnis Asuransi

Distribusi digital menopang asuransi Indonesia. OJK catat premi digital 2,87% per Sep 2025. Pelaku seperti GEGI dan Jasindo raih pertumbuhan.

Kebijakan Pembatasan Angkutan Barang Menekan Bisnis Logistik
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kebijakan Pembatasan Angkutan Barang Menekan Bisnis Logistik

Perusahaan logistik umumnya harus segera mengirim pesanan yang dilakukan pada dua minggu pertama Desember. 

Pindar Tangkap Peluang Pembiayaan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:58 WIB

Pindar Tangkap Peluang Pembiayaan

Kebutuhan dana konsumtif dan produktif melonjak akhir tahun. Pelajari risiko dan tips aman pinjam di fintech lending untuk liburan Anda.

ESSA Industries (ESSA) Pacu Produksi Elpiji & Amonia
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:40 WIB

ESSA Industries (ESSA) Pacu Produksi Elpiji & Amonia

Hingga kuartal ketiga tahun ini, rata-rata produksi harian kilang elpiji ESSA menurun 9% secara tahunan menjadi 175 metrik ton per hari (mtpd).

Kredit Dibidik Tumbuh 12% Tahun 2026
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:25 WIB

Kredit Dibidik Tumbuh 12% Tahun 2026

BI menargetkan penyaluran kredit di 2026 tumbuh 8%-12%. Target tersebut lebih lebar dibanding rentang target tahun ini di kisaran 8%-11%. ​

Sejumlah Bank Andalkan Pertumbuhan Pendapatan Non Bunga
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:15 WIB

Sejumlah Bank Andalkan Pertumbuhan Pendapatan Non Bunga

Sejumlah bank masih mengandalkan pendapatan non bunga dalam mendorong pendapatan sepanjang tahun ini​

Laba Masih Kuat, Analis Pasang Rekomendasi Beli Saham Kalbe Farma (KLBF)
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:14 WIB

Laba Masih Kuat, Analis Pasang Rekomendasi Beli Saham Kalbe Farma (KLBF)

Daya beli dan permintaan yang berpeluang meningkat akan menjadi katalis pendorong kinerja KLBF tahun depan.

Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Masih Rawan Gejolak
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:11 WIB

Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Masih Rawan Gejolak

Penguatan harga minyak belum mencerminkan pemulihan tren, lantaran komoditas ini masih dibayangi kondisi kelebihan pasokan alias oversupply.

Daya Beli Masih Lemah, Fenomena Makan Tabungan Masih Berlanjut
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:10 WIB

Daya Beli Masih Lemah, Fenomena Makan Tabungan Masih Berlanjut

Rata-rata simpanan per rekening di bank pada Oktober 2025 hanya mencapai Rp 6,04 juta, turun dari level Rp 6,58 juta ​pada Oktober 2024

INDEKS BERITA

Terpopuler