Ekonomi Lesu, Bank Tetap Optimistis Capai Target

Kamis, 15 Juli 2021 | 06:05 WIB
Ekonomi Lesu, Bank Tetap Optimistis Capai Target
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat bakal menekan ekonomi Indonesia. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan, bila kebijakan PPKM darurat diberlakukan satu bulan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya akan mencapai 3,8%.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dari perkiraan BI sebelumnya di kisaran 4,1%-5,1% dengan titik tengah 4,6%. Bila ekonomi turun juga akan berdampak bagi bisnis perbankan dalam menyalurkan kredit. 
 
Kendati demikian sejumlah bankir sejauh ini masih cukup optimistis dengan target bisnis yang mereka patok.  Bank Tabungan Negara  (BTN) termasuk yang masih percaya diri. Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo menyatakan,  tidak berencana untuk melakukan perubahan rencana bisnis bank (RBB) sampai dengan akhir tahun.
 
“Karena RBB yang di review pada semester I tahun ini disusun dengan proyeksi pertumbuhan bisnis setelah memperhitungkan perkembangan kondisi perekonomian dalam masa pandemi sampai akhir tahun,” ujar Haru, Rabu (14/7).
 
BTN memproyeksikan dapat menyalurkan pertumbuhan kredit 7% year on year (yoy) sepanjang tahun ini. BTN menyesuaikan pertumbuhan kredit dengan dana pihak ketiga (DPK) sehingga mencapai loan to deposit ratio (LDR) yang ideal di sekitar 90%.
 
Sedangkan rasio non performing loan (NPL) ditargetkan  berada di posisi 3,9% hingga ujung tahun. BTN telah mencatatkan kenaikan  pembiayaan  4,75% yoy. Dari Rp 251,43 triliun menjadi Rp 263,38 triliun per Mei 2021. 
 
Bank Mandiri  juga masih optimistis bisa menyalurkan target kredit yang telah ditetapkan. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menjelaskan, berdasarkan RBB 2021-2023, kredit diproyeksi tumbuh sekitar middle single digit growth dikisaran 6% yoy. Dengan tetap menekankan kualitas agar menjaga rasio NPL di level 3,1%-3,5%,” ujar Rudi Rabu (14/7).
 
Ekspansi kredit dilakukan secara hati-hati kepada nasabah terpilih dan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat.  Bank Mandiri juga berupaya menjaga biaya dana agar lebih terkendali salah satunya melalui komposisi dana murah yang di jaga di kisaran 70%. Bank Mandiri menjaga pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sekitar 6-7% yoy di akhir tahun 2021. 
 
Naikkan pencadangan
 
Sementara  Bank Rakyat Indonesia  (BRI) malah melihat ada kemungkinan menaikkan RBB 2021. Direktur Utama BRI, Sunarso memastikan bakal ada revisi bisnis memasuki separuh kedua pada tahun ini. 
 
“Beberapa pekan terakhir ini,  kasus Covid-19 melonjak, maka harus meningkatkan pencadangan. Target kami kredit tumbuh 15% hingga 17%. Tapi saya masih optimistis menaikkan target menjadi tumbuh 17%,” ujar Sunarso. 
 
Sunarso menuturkan, saat ini non performing loan (NPL) coverage BRI di level 257%. Padahal NPL BRI hanya Rp 29 triliun. Namun bank ini tetap melakukan pencadangan hingga Rp 73,1 triliun.
 
“Lalu sisanya Rp 42 triliun untuk pencadangan loan at risk (LAR) sebesar 73,1 triliun. Saat ini LAR yang benar-benar jadi NPL hanya 2,5%. Pencadangan  LAR kita lebih dari cukup,” terang Sunarso. 
 
Ia mengaku tantangan saat ini permintaan kredit masih lemah. Bila tidak ada daya beli dan konsumsi rumah tangga maka tidak ada pergerakan permintaan kredit. 
 
Tapi melihat hasil BRI Micro Indeks terkait kecenderungan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada tiga  bulan ke depan, semua indikator menunjukkan  sektor UMKM cukup membaik.                  n

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Rumah Rakyat Bakal Dilengkapi Jaringan Gas
| Senin, 23 Desember 2024 | 04:52 WIB

Rumah Rakyat Bakal Dilengkapi Jaringan Gas

KPPU menyarankan program rumah rakyat memakai jaringan gas untuk bisa menekan anggaran subsidi LPG 3 kg.

Kepailitan Sritex dan Isu Going Concern
| Senin, 23 Desember 2024 | 04:44 WIB

Kepailitan Sritex dan Isu Going Concern

Penerapan going concern tanpa perhitungan yang matang berpotensi merugikan harta pailit yang pastinya akan menyulitkan posisi kurator.

Transaksi QRIS Masih Bisa Tumbuh Dua Digit di Tahun Depan
| Senin, 23 Desember 2024 | 04:15 WIB

Transaksi QRIS Masih Bisa Tumbuh Dua Digit di Tahun Depan

Volume transaksi QRIS telah mencapai 5,46 miliar. Padahal, BI menargetkan volume transaksi pada tahun ini sebanyak 2,5 miliar transaksi. 

Cicip Cuan dari Hampers Ramah Lingkungan
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:13 WIB

Cicip Cuan dari Hampers Ramah Lingkungan

Menjelang momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), bisnis hampers ramah lingkungan panen pelanggan. 

Bantu Bikin Laporan Keuangan Cepat dan Akurat
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:11 WIB

Bantu Bikin Laporan Keuangan Cepat dan Akurat

Proses membuat laporan keuangan perusahaan bisa jadi lebih cepat dan akurat dengan bantuan artificial intelligence. 

Libur Telah Tiba, Asuransi Perjalanan Panen Premi
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:09 WIB

Libur Telah Tiba, Asuransi Perjalanan Panen Premi

Di pengujung 2024, perusahaan asuransi menangkap peluang permintaan premi asuransi perjalanan yang mendaki dari orang-orang yang plesiran.

Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:04 WIB

Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman

Lewat inovasi, usaha suvenir tanaman menjadi peluang menjanjikan. Tak heran dari bisnis ini, para pelaku usaha bisa mendulang untung. 

Gesekan Kartu Kredit Makin Legit
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:02 WIB

Gesekan Kartu Kredit Makin Legit

Libur Natal dan tahun baru jadi momentum untuk meningkatkan volume dan nilai transaksi kartu kredit.

Menggarap Peluang Anti Parkir Ribet
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:01 WIB

Menggarap Peluang Anti Parkir Ribet

Kebiasaan mencari parkir secara manual masih jadi kebiasaan. Solusi parkir digital harus lebih dikenalkan untuk mengatasinya. 

Banyak Jalan Menurunkan Emisi Karbon Semen
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Banyak Jalan Menurunkan Emisi Karbon Semen

Beberapa tahun terakhir, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menurunkan intensitas emisi karbon memproduksi semen. 

INDEKS BERITA

Terpopuler