Ekspansi Dharma Satya Nusantara

Jumat, 10 Mei 2019 | 07:48 WIB
Ekspansi Dharma Satya Nusantara
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada tahun lalu menjadi pertimbangan PT Dharma Satya Nusantara Tbk menggelar ekspansi kapasitas produksi. Tahun ini, perusahaan ini akan meningkatkan kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS) menjadi 570 ton per jam.

Dharma Satya sedang menyelesaikan pembangunan satu PKS baru dan menambah kapasitas satu PKS lama di Kalimantan Barat. Masing-masing PKS akan menyumbang kapasitas 30 ton per jam. Hingga akhir 2018, DSNG mengoperasikan PKS dengan kemampuan 510 ton per jam.

Selain itu, Dharma Satya sedang mengawal pembangunan pabrik bio compressed natural gas (bio-CNG) yang berfungsi untuk mengolah limbah cair PKS menjadi gas metana. Menurut rancang bangun, pabrik bio-CNG itu memiliki kapasitas 280 meter kubik per jam dengan kebutuhan tenaga listrik 1,2 megawatt (mw).

Aneka ekspansi tahun ini memanfaatkan alokasi dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar. Sumber pendanaannya terdiri dari 20% kas internal dan 80% pinjaman bank perbankan.

Keberadaan pabrik bio-CNG nanti bisa mempengaruhi konsumsi bahan bakar untuk PKS. "Nantinya akan digunakan untuk menggantikan bahan bakar solar di PKS," ujar Andrianto Oetomo, Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk saat paparan publik, Kamis (9/5).

Merujuk materi paparan publik, sepanjang tahun lalu produksi TBS Dharma Satya naik 14,91% year on year (yoy) menjadi 1,59 juta ton. Sementara produksi CPO tumbuh 20,79% yoy menjadi 488.000 ton.

Tren pertumbuhan produksi berlanjut pada kuartal I-2019. Produksi TBS naik hampir dua kali lipat menjadi 512.000 ton. Sedangkan produksi CPO bertambah lebih dari 1,5 kali lipat menjadi 129.000 ton.

Kenaikan produksi sejalan dengan membaiknya produktivitas kebun sejak beberapa bulan terakhir. Alhasil, performa Dharma Satya kembali seperti dua tahun yang lalu. Faktor lain adalah tambahan kontribusi dari perusahaan yang diakuisisi akhir 2018.

Namun tahun ini Dharma Satya tak hanya berkutat pada bisnis sawit. Perusahaan berkode saham DSNG di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut juga berencana melebarkan target pasar kayu ke segmen menengah ke atas demi mengulik margin yang lebih tinggi. Target pemasarannya ke pasar ekspor.

Kontribusi bisnis kayu masih jauh di bawah sawit. Namun kedua harga jualnya ditentukan pasar global. "Dua tahun terakhir keadaan ekonomi global dan domestik cukup dinamis dan pilihan kami masuk ke pasar kayu yang lebih tinggi membuat kami lebih stabil," tutur Andrianto.

Pembagian dividen

RAPAT umum pemegang saham (RUPS) PT Dharma Satya Nusantara Tbk kemarin (9/5) menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2018 sebesar Rp 104,6 miliar atau Rp 10 per saham. Total dividen setara dengan 24,88% dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tahun lalu yakni Rp 420,50 miliar.

Sepanjang tahun 2018, sejatinya laba bersih Dharma Satya turun 26,94% yoy. Sementara penjualan susut 7,75% yoy menjadi Rp 4,76 triliun.

Kinerja tahun lalu turun karena pada semester II 2018 ada keterlambatan dalam pendistribusian produk dan minyak sawit turun hingga level Rp 7,2 juta per ton. "Namun margin laba bersih dan margin EBITDA kami hanya turun 2% berkat efisiensi yang telah kami usahakan," kata Andrianto.

Sementara penjualan kuartal I-2019 naik 42,38% yoy menjadi Rp 1,37 triliun. Laba bersihnya tumbuh hampir dua kali lipat menjadi Rp 65,27 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian

Melihat perjalanan karir Joao Angelo de Sousa Mota mengembangkan usaha di bidang pertanian dan perkebunan

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?

Harga emas Antam pecah rekor all time high Rp 2,04 juta per gram. Simak analisis penyebab kenaikan dan proyeksi harga emas dunia serta Antam.

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:40 WIB

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin

Multipolar Technology Tbk (MLPT) membeberkan empat strategi utama untuk memoles kinerja, termasuk diversifikasi pelanggan dan leverage teknologi

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:16 WIB

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)

Transaksi tersebut bagian dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi ke sektor minyak dan gas bumi. 

Stop Flexing Pejabat
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:12 WIB

Stop Flexing Pejabat

Ajang pamer kemewahan ini menimbulkan sakit hati masyarakat luas karena pejabat bisa menikmati hidup mewah dengan menggunakan dana dari negara.

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS sepekan terakhir akibat aksi demonstrasi dalam negeri dan rilis data ekonomi AS.

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:53 WIB

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro

Pakuan merupakan bagian dari Vasanta Grooup, sebuah perusahaan pengembang proyek real estate yang didirikan pada tahun 2015.

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:40 WIB

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta

Pergerakan emas Antam amat bergantung pada pergerakan emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:59 WIB

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham

Teddy Wishadi, Direktur BNI Sekuritas, berbagi kisah investasi. Pelajari evolusi instrumen dan strategi investasi dari deposito ke saham.

Semen Baturaja: Laba Meroket 989%, Apa Strateginya?
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:58 WIB

Semen Baturaja: Laba Meroket 989%, Apa Strateginya?

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) raih lonjakan laba bersih 989% semester I-2025. Simak strategi efisiensi logistik, digitalisasi, dan produk turunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler