Ekspor Ikan Indonesia ke Eropa Masih Tersendat

Jumat, 14 Juni 2024 | 05:36 WIB
Ekspor Ikan Indonesia  ke Eropa Masih Tersendat
[ILUSTRASI. Pedagang memasukkan udang ke dalam keranjang di pasar ikan Bintaro, Ampenan, Mataram, NTB, Senin (10/6/2024). Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB potensi produksi perikanan tangkap di wilayah pesisir dan laut NTB mencapai 185.518 ton per tahun dengan hasil ikan tangkap seperti cakalang, tongkol, tuna, cumi-cumi, ikan ekor kuning, ikan hiu botol, udang dan ikan hias. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nym.]
Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor komoditas perikanan Indonesia ke Uni Eropa masih menghadapi sejumlah kendala. Hambatan itu terutama terkait ketatnya persyaratan Uni Eropa terhadap produk perikanan Indonesia.

"Kendala saat ini terkait jumlah approval number, yang dimiliki Unit Pengelolaan Ikan, perusahaan yang bisa mengekspor ke sana. Sekarang jumlah approvement sebanyak 176 dan belum bisa bernambah sejak 2017," ungkap Ishartini, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kamis (13/6).

Ada beberapa negara yang menjadi pangsa pasar utama ekspor produk perikanan Indonesia. Pasar terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai US$ 1,91 miliar setara 33,9% dari total nilai ekspor produk perikanan Indonesia. Pasar berikutnya adalah Tiongkok senilai US$ 1,14 miliar (20,2%), Jepang sebesar US$ 690,70 juta (12,3%), negara di kawasan ASEAN dengan nilai US$ 667,83 juta (11,9%) serta Uni Eropa dengan nilai US$ 335,27 juta (6,0%).

KKP masih mengidentifikasi permasalahan ekspor ke Uni Eropa dan dipastikan hal itu bukan karena mutu. Ishartini bilang, persoalan ekspor Uni Eropa akibat mutu tidaklah terlalu besar, yakni di bawah 1%. "Eropa sekarang meminta kita untuk bisa menyakinkan mereka bahwa sistem trustability ini sudah terjaga," kata Ishartini. Oleh sebab itu, KKP berusaha memperbaiki segala proses pengadaan komoditas perikanan dari hulu sampai hilir sehingga pada tahun ini KKP siap bertemu Uni Eropa untuk kembali menyampaikan progres dan rencana ekspor produk perikanan.

BPPMHKP merupakan badan baru di KKP. Untuk melengkapi kelembagaan ini, akan dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh provinsi di Indonesia. "Dalam proses usulan kepada Kementerian PAN-RB, mudah-mudahan segera disetujui agar kita bisa segera memiliki nomenklatur yang sesuai dengan induknya," kata Ishartini.

Selain itu, target-target penjaminan mutu akan dikerjakan secara bertahap berdasarkan skala prioritas. Ishartini menyebutkan, badan yang dipimpinnya akan terlebih dulu fokus memastikan penjaminan mutu di tempat-tempat yang menjadi model. "Kita akan fokus di lokasi modelling, supaya nanti percontohannya bisa lengkap dari hulu sampai hilir, sampai ke sertifikasi mutunya," ucap Ishartini.

BPPMHKP berharap bisa menerbitkan minimal 100.000 sertifikat mutu setiap tahun yang meliputi 3.000 jenis produk. BPPMHKP juga melakukan harmonisasi sistem dengan negara tujuan ekspor melalui mutual recognition agreement (MRA) yang kini sudah mencapai 39 MRA.   

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:48 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru

Emiten pengelola gerai Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mendirikan entitas usaha baru, yakni PT Kairos Indah Sejahtera (KIS)..

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:43 WIB

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2

Melalui aksi stock split, nilai nominal saham SAMF akan berubah dari Rp 100 menjadi Rp 50 per saham setelah stock split.​

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:39 WIB

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025

Sederet emiten rumah sakit merencanakan berbagai aksi korporasi strategis pada tahun 2025. Mulai dari penerbitan obligasi hingga ekspansi.

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:38 WIB

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru

Sejumlah saham yang baru mencatatkan sahamnya di BEI (IPO) masuk UMA dan sempat digembok bursa/suspensi 

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:33 WIB

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah

Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal terlibat langsung dalam program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah. 

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:18 WIB

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan

Kebijakan Trump diproyeksi bakal berdampak ke ekonomi global. Terutama negara-negara yang menjadi target Trump. 

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:07 WIB

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing

Tren pelemahan mata uang utama diperkirakan berlanjut karena kebijakan penerapan tarif masih tetap membayangi pasar.

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik

Derasnya arus net sell selama dua hari terakhir menjadi sinyal waspada bagi para investor di bursa saham. 

Masa Suram Saham Gudang Garam
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Masa Suram Saham Gudang Garam

Mencermati prospek kinerja dan harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun ini yang masih terus melemah 

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:02 WIB

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024

ACES membukukan penjualan Rp 911 miliar pada Desember 2024, naik 26,5% secara bulanan dan naik 12,1% secara tahunan 

INDEKS BERITA

Terpopuler