Emiten Teknologi Makin Seksi Berkat Smart City

Kamis, 11 Juli 2019 | 06:51 WIB
Emiten Teknologi Makin Seksi Berkat Smart City
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan kota berbasis smart city mulai marak. Pasar bisnis smart city diperkirakan mencapai US$ 237,6 miliar pada 2025, dengan rata-rata pertumbuhan 18,9% dari 2019 sampai 2025. Walhasil, prospek ini membuka ceruk potensial bagi emiten jasa teknologi informasi.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, di Indonesia, pengembangan smart city masih memiliki masa depan. "Sehingga, prospeknya menarik," jelas dia, kemarin.

Sejumlah saham emiten penyedia jasa teknologi, seperti PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) dan PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) akan terimbas sentimen tersebut.

Setali tiga uang, analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji menilai, pengembangan smart city menaikkan permintaan teknologi. Alhasil, kinerja keuangan emiten menjadi solid dan lebih sehat.

Direktur PT Metrodata Electronics Tbk Randy Kartadinata menuturkan, proses digitalisasi di segala lini saat ini sudah tidak dapat dihindari lagi. "Termasuk banyak korporasi yang mulai sadar transformasi IT penting," kata dia, kemarin.

Kondisi ini menguntungkan bagi perusahaan teknologi seperti MTDL. "Penjualan langsung ke korporasi akan lebih kami tonjolkan tahun ini," imbuh Randy.

Ia menuturkan, MTDL menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai 12,48% menjadi Rp 14,3 triliun. Sejauh ini, kinerja berjalan sesuai harapan. Hingga pertengahan tahun, target tercapai 50%.

Analis juga menilai kinerja MTDL oke. Debt to equity ratio (DER) di kuartal I-2019 turun menjadi 0,86 kali dari sebelumnya 1,02 kali. "Beda dengan ATIC, DER justru naik dua kali lipat," terang Nafan.

Harga naik tinggi

Sukarno menambahkan, MTDL memang terlihat lebih lincah mencetak keuntungan. Margin laba kotor perusahaan ini di tiga bulan pertama 2019 naik menjadi 8,39% dari sebelumnya 7,59% secara tahunan. "Margin laba bersih juga meningkat menjadi 2,65% dari 2,15%," jelas Sukarno.

Pergerakan harga saham MTDL tahun ini juga cukup menarik. Di akhir tahun lalu, harga MTDL cuma Rp 865 per saham. Pada penutupan perdagangan kemarin, harganya sudah mencapai Rp 1.240 per saham, atau naik 43,35%.

Analis menilai valuasi MTDL memang cukup murah. Saham ini memiliki price earning ratio (PER) 9,92 kali.

Bandingkan dengan PER ATIC yang mencapai 149 kali. Meski begitu, PER rata-rata industrinya jauh lebih tinggi, yakni 515 kali. Price to book value (PBV) MTDL dan ATIC masing-masing 1,62 kali dan 2,51 kali. Sementara, rata-rata industrinya 3,19 kali. "Dari segi likuiditas, MTDL lebih baik," kata Nafan.

Sementara, Sukarno merekomendasikan buy saham kedua emiten ini. Ia mematok target harga untuk MTDL dan ATIC masing-masing Rp 1.700 dan Rp 900 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Mayoritas PMI ASEAN Melemah di Juni 2025, Indonesia Paling Bontot
| Rabu, 02 Juli 2025 | 16:07 WIB

Mayoritas PMI ASEAN Melemah di Juni 2025, Indonesia Paling Bontot

Kinerja industri manufaktur mayoritas negara-negara ASEAN masih melempem di penghujung semester I-2025.

Korupsi Proyek Mesin EDC Rp 2,1 Triliun, Hingga Akhir 2024 BRI Miliki 776.000 Unit
| Rabu, 02 Juli 2025 | 15:30 WIB

Korupsi Proyek Mesin EDC Rp 2,1 Triliun, Hingga Akhir 2024 BRI Miliki 776.000 Unit

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo menuturkan bahwa nilai proyek pengadaan EDC di BRI mencapai Rp 2,1 triliun.

Pemerintah Akan Kembali Revisi Aturan PLTS Atap, Ini Bocorannya
| Rabu, 02 Juli 2025 | 15:11 WIB

Pemerintah Akan Kembali Revisi Aturan PLTS Atap, Ini Bocorannya

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana kembali merevisi aturan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).​

Ramai IPO Hari Ini (2/7), Intip Harga Penawaran Perdana Delapan Calon Emiten
| Rabu, 02 Juli 2025 | 15:03 WIB

Ramai IPO Hari Ini (2/7), Intip Harga Penawaran Perdana Delapan Calon Emiten

Menurut laman resmi e-IPO, delapan calon emiten ini menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2 Juli 2025.

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:20 WIB

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras

Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 1,87%, naik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,6%

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:03 WIB

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun

Aset negara mencapai Rp 13.692,4 triliun per 31 Desember 2024, naik dibanding 2023 yang sebesar Rp 13.072,8 triliun

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:30 WIB

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (2 Juli 2025) Rp 1.913.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,44% jika menjual hari ini.

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:08 WIB

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2025 mencatatkan surplus sebesar US$ 4,3 miliar, jauh lebih besar dari bulan sebelumnya

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target
| Rabu, 02 Juli 2025 | 07:47 WIB

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jika tidak dilakukan efisiensi anggaran, defisit bisa lebih lebar lagi

Sektor Manufaktur Kian Loyo, Laju Ekonomi Masih Lesu
| Rabu, 02 Juli 2025 | 07:35 WIB

Sektor Manufaktur Kian Loyo, Laju Ekonomi Masih Lesu

PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juni merupakan terendah sejak April 2025 dan sejak Agustus 2021 lalu

INDEKS BERITA

Terpopuler